Selamat pagi kawan sekitar fisika, pada peluang kali ini, mimin akan menjelaskan perihal pengertian planet, ciri-ciri, dan sejarah planet. Tanpa perlu berlama-usang, mari kita lihat penjelasannya di bawah ini
Pengertian Planet
Planet berasal dari kata Yunani “wanderer” yang mempunyai arti pengenala. Definisi planet sendiri adalah bab tata surya yang jumlahnya banyak dan mengelilingi atau mengorbit Matahari dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contoh yang paling gampang yaitu Bumi, sebab bumi mengelilingi Matahari.
Planet / pla.net / menurut Kamur Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu benda langit (mirip Mars, Venus) yang tidak mengeluarkan panas ataupun cahaya dan bergerak mengelilingi matahari secara tetap; bintang siarah.
Planet Menurut Para Ahli
1. Geoffry W. Marcy mendiskripsikan planet sebagai objek yang mempunyai massa antara yang dipunyai Pluto dan ambang pembakaran deutrium dan yang terbentuk dalam orbit di sekitarobjek yang mampu membangkitkan energi lewat reaksi nuklir.
2. G H A Cole mendiskripsikan planet selaku benda hambar.
3. Alan Stern & Hal Levinson menjelaskan planet ialah benda keplanetan yang terikat dalam orbit sekeliling sistem multi bintang dan bintang tunggal.
4. Mike Brown mengungkapkan planet seperti objek dalam tata surya yang lebih masif dari total massa objek yang lain dalam orbit yang berdekatan atau sama.
Planet ketika mengitari sarat Matahari dalam satu putaran disebut dengan revolusi. Sedangkan waktu yang diharapkan planet dalam satu kali revolusi disebut periode revolusi atau satu tahun planet. Selain revolusi, planet juga mengorbit atau berputar pada porosnya yang disebut dengan rotasi. Planet membutuhkan waktu satu kali rotasi disebut dengan era rotasi.
Walaupun semua planet juga mengitari matahari, namun planet tersebut mustahil terjadi gesekan karena setiap planet memiliki lintasan maya yang berbentuk elips yang disebut dengan orbit. Setiap planet mengelilingi matahari tetap pada orbitnya masing-masing yang mana orbit tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari. Semakin jauh dari matahari orbit planet tersebut akan semakin panjang
Planet tidak seperti matahari dan bintang yang bisa memancarkan cahaya sendiri. Planet cuma mampu memantulkan cahaya matahari. Maka dari itu pada malam hari kita mampu melihat beberapa planet yang ada di tata surya kita dengan menggunakan teropong atau bahkan dengan mata telanjang sekalipun. Karena letaknya yang berganti-ubah, maka setiap planet yang kita lihat kini akan berlawanan leyaknya dengan planet yang kita lihat besok. Hal ini alasannya pengaruh dari revolusi planet tersebut.
Ciri-ciri Planet
Planet ialah benda langit yang berada di angkasa. Sebuah benda angkasa dikatakan planet bila mempunyai ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri planet yakni selaku berikut :
1. Bergerak mengelilngi bintang atau sisa-sisa bintang dengan arah yang serupa (dalam tata surya kita planet mengelilingi matahari).
2. Tidak mempunyai cahaya sendiri melainkan berasal dari cahaya matahari.
3. Mempunyai masa yang cukup besar sehingga mampu menjaga gerak planet dalam lintasan tetap (sepadan) yang disebut orbit.
4. Bentuknya beraturan, nyaris bulat atau undar mirip bola.
5. Lintasan orbitnya telah kosong dari benda-benda angkasa yang lain yang kemungkinan menggangu peredaran selain satelitnya sendiri.
Planet Dalam dan Planet Luar
Planet dibagi menjadi dua golongan, yakni Planet dalam (Planet Terstrial) (dari Merkurius sampai Mars) dan Planet Luar (Planet Gas) (dari Jupiter hingga Neptunus). Adapun ciri-ciri planet dalam dan planet luar tersebut yaitu:
Ciri-ciri Planet Dalam:
1. Permukaan planet padat
2. Hasil dari pembentukan logam dan kerikil
3. Tidak mempunyai cincin
4. Jumlah satelit yang dimiliki sedikit
Ciri-ciri Planet Luar
1. Memiliki cincin dan atmosfernya tebal
2. Hasil dari pembentukan helium dan hidrogen
3. Jumlah satelit yang dimiliki banyak
Sejarah Planet
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres. Planetai yang artinya Bintang Penelana. Dinamakan demikian alasannya berlawanan dengan bintang pada umumnya, zaman dulu planet dianggap berkelana, tampakberpindah-pindah dari waktu ke waktu, dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang lainnya.
Pengertian istilah planet kemudian berubah dari sesuatu yang bergerak melintasi langit menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi. Kemudian muncul teori Nicolaus Copernicus (1473-1543).
Penamaan Planet-planet berawal pada masa ke-6 SM. Bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus.
Khusus planet Venus memiliki dua nama, yaitu Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi sebab dulu planet Venus yang timbul di pagi dan sore hari dianggap sebagai dua objek yang berlawanan.
Baca Juga : Eksperimen Membuat Planet Sederhana
Pada kala ke 4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama tuhan Yunani untuk nama-nama planet Hermes menjadi Merkurius, Aphrodite untuk Venus, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, dan Kronos untuk Saturnus.
Pada kala kebudayaan Romawi, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal hingga kini , ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus.
Hingga abad sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama yang kuasa Romawi, akan namun, ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama ilahi Yunani. Dinamakan Uranus alasannya Uranus adalah ayah dari Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi tidak mempunyai padanan untuk yang kuasa Uranus sehingga menggunakan nama Yunani. Kemudian planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.
Planet dalam Tata Surya
Dalam tata surya kita terdapat delapan planet dengan karakteristik yang berlawanan. Planet-planet tersebut antara lain selaku berikut; Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pluto sekarang bukan bagian dari planet, namun sering disebut planet katai atau planet kerdil. Dua planet katai atau kerdil lain yang sudah didapatkan dalam tata surya kita yaitu Ceres dan Eris (2003 UB313).
Sumber :
– Saefullah, Aep. 2011. Sains Seru 5 : Alam Semesta. Yogyakarta: Penerbit Javalitera.
– Kbbi.kemendikbud.go.id
Pengertian Teleskop Bias Dan Sejarah Teleskop Bias