Pengertian Pengendalian Sosial dan Cirinya (Bahas Lengkap) – Dalam potensi ini, Seputar Pengetahuan akan membicarakan mengenai apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial dan apa saja ciri-cirinya.
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Pengendalian Sosial dan Cirinya (Bahas Lengkap)
Mari kita diskusikan lengkap definisinya dibawah ini.
Pengertian Pengendalian Sosial
pemahaman dari pengendalian sosial ialah tindakan dalam suatu pengawasan dalam berperilaku atau kegiatan dari anggota masyarakat maupun kalangan masyarakat biar tidak penyimpangan dari nilai-nilai sosial serta norma-norma yang berlaku. Kaprikornus, pengendalian sosial mampu diartikan sebagai sebuah proses serta cara, baik yang bersiklus atau yang tidak terpola dalam upaya manusia dalam menertibkan setiap individu maupun kalangan masyarakat tertentu semoga mampu berprilaku sesuai dengan nilai serta norma-norma tertentu yang telah berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Sejalan dengan pendapat beberapa para jago perihal apait pemahaman dari pengendalian sosial, yaitu:
1. Peter L. Berger
Menurut pendapatnya pengendalian sosial adalah cara maupun sebuah upaya yang dipakai oleh masyarakat dalam mengatur anggota masyarakatnya yang menyimpang.
2. Joseph S. Roucek
Pengertian pengendalian sosial berdasarkan usulan dari Joseoh yaitu seperangkat cara serta proses pengawasan baik itu yang dijadwalkan maupun tidak dengan cara mengajak, mendidik, sehingga hal ini mampu memaksa warga masyarakat biar mampu mematuhi segala nilai serta norma yang sedang berlaku.
3. Bruce J. Cohen
Pengendalian sosial berdasarkan pendpatnya yaitu aneka macam metode maupun cara yang digunakan dalam mendorong seseorang supaya mampu berperilaku sesuai dengan kehendak penduduk tertentu serta sesuai dengan hukum.
4. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Pengendalian sosial menuerut pendapat mereka adalah segenap cara serta proses yang mana hal ini ditempuh oleh sekelompok orang maupun dari masyarakat sehingga para anggotanya ini mampu bertindak sesuai dengan harapan golongan amupaun dari penduduk itu sendiri.
5. Karel J. Veeger
Pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berkaitan dengan cara dan tata cara yang digunakan untuk mendorong seseorang berperilaku sesuai dengan cita-cita sebuah golongan atau penduduk .
6. Rober M. Z. Lawang
Pengertian Pengendalian sosial berdasarkan pertimbangan dari rober yairu semua cara yang digunakan dalam sebuah masyarakat biar mengembalikan penyimpang terhdap garis yang wajar maupun yang bergotong-royong.
Terdapat pula tujuan pengendalian sosial ini yang dilaksanakan supaya nilai-nilai serta norma-norma sosial bisa dijalankan oleh penduduk sehingga hal ini mampu menciptakan suasana yang kondusif, tenteram, tertib serta hening dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Pengendalian Sosial
Adapun ciri-ciri pengendalian sosial yaitu sebagai berikut:
- Suatu teknik atau cara untuk mentertibkan penduduk .
- Dapat dilaksanakan oleh individu terhadap individu, golongan terhadap kelompok maupun kalangan terhadap individu.
- Untuk meraih keselarasan antara stabilitas dengan perubahan-pergeseran yang terus terjadi dalam masyarakat.
- Dilakukan secara timbal balik walaupun kadang masih tidak disadari oleh kedua belah pihak.
Macam-macam Pengendalian Sosial
Berikut ini merupakan beberapa jenis pengendalian sosial diantaranya yakni:
Berdasarkan Waktu
- Pengendalian Preventif
Pengendalian sosial preventif adalah jenis pengendalian sosial yang mana hal ini dikerjakan sebelum terjadinya suatu penyimpangan sikap, contohnya bisat berbentuk nasihat, proposal dan lain sebagainya.
- Pengendalian Represif
Pengendalian sosial represif yakni pengendalian sosial yang mana hal ini dilakukan setelah terjadinya pelanggaran maupun penyimpangan pada sikap. Misalnya ialah seperti, mampu dalam teguran, perayaan dalam bentuk verbal serta tertulis, sanksi manajemen, denda, bahkan hingga hukuman mati.
- Pengendalian Kuratif
Pengendalian sosial kuratif yang mana hal ini ialah jenis pengendalian sosial yang dilakukan ketika sedang terjadi sebuah penyimpangan sosial. Misalnya seperti, seorang guru yang sedang menegur serta menasihati siswanya sebab siswanya ini tertangkap tangan mencontek ketika sedang ulangan berjalan. Hal ini dilaksanakan bertujuan untuk memberi penyadaran tehdap sikap serta memberi kan efek jera pada siswanya.
Berdasarkan Cara
Dilihat dari dimensi cara pelaksanaannya, pengendalian sosial mampu di
bedakan atas pengendalian sosial yang dilaksanakan secara persuarsif dan pengendalian sosial yang dijalankan secara koersif.
- Cara Persuasif
Metode persuasif ialah upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan pada langkah-langkah-langkah-langkah yang bersifat mengajak atau membimbing warga negara supaya bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Metode persuasif cenderung menekankan upaya penyadaran penduduk . Misalnya, beberapa seniman membagikan bunga selaku ajakan untuk membawa perdamaian; seorang guru Bimbingan dan Konseling (BP) menegur dan menasehati seorang siswa yang kedapatan merokok di sekolah.
- Cara Koersif
Pengendalian koersif ialah sebuah upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan pada tindakan yang bersifat memaksa warga negara supaya mau bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Metode koersif cenderung menekankan pada aneka macam upaya pemaksaan penduduk . Upaya ini mesti digunakan seminimal mungkin, ialah jikalau upaya persuasif tidak membuahkan hasil. Misalnya, petugas ketertiban kota memerintahkan lewat pengeras bunyi semoga semua pedagang kaki lima tidak berjualan di daerah terlarang (tekanan), namun kemudian petugas ketertiban kota mengangkut kios-kios yang dipakai oleh penjualkaki lima yang berjualan di daerah terlarang. Hal ini dijalankan alasannya adalah perayaan yang sudah diberikan berulang kali tidak diindahkan.
Berdasarkan Sifat
- Pengendalian sosial kuratif
Pengendalian sosial kuartif ialah kontrol sosial berupa pembinaan atau penyembuhan banyak sekali bentuk perilaku menyimpang, contohnya penyembuhan bagi mantan pengguna narkoba.
- Pengendalian sosial partisipatif
Pengendalian sosial partisipatif adalah kontrol sosial yang dilakukan dengan melibatkan pelaku untuk melaksanakan penyembuhan atau perbaikan perilaku. Misalnya, mantan pencuri yang diperintahkan menjadi petugas keselamatan.
Lembaga Pengendalian Sosial
Berikut ini ialah 6 macam lembaga pengendalian sosial diantaranya adalah sebagai berikut:
- Lembaga Kepolisian
Polisi sendiri ialah kalangan pegawanegeri keselamatan serta ketertiban yang ada dalam masyarakat yang polisi ini bertugas selaku pelindung terhadap ketertiban penduduk .
- Lembaga Kejaksaan
Kejaksaan pada hakikatnya ialah forum formal yang berfungsi selaku penuntut lazim, yaitu pihak yang mengadili orang yang melakukan pelanggaran aturan berdasarkan tatanan aturan yang berlaku.
- Lembaga Pengadilan
Lembaga Peradilan pada hakikatnya juga ialah lembaga peradilan sosial formal yang bertugas untuk menyelidiki kembali hasil penyidikan dan BAP dari kepolisian serta menindaklanjuti permintaan dari kejaksaan atas perkara-masalah pelanggaran itu sendiri.
- Lembaga KPK
KPK sendiri suatu forum yang dibentuk dengan tujuan untuk memberantas para korupsi di tanah air.
- Lembaga Adat
Penyimpangan perilaku yang mana hal ini tertuntaskan menurut secara aturan hukum akhlak yang berlaku di bawah dalam penyelanggaran dari tokoh-tokoh adat lokal.
- Tokoh-Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat ini ialah panutan sekaligus pengendali yang dipatuhi oleh anggota masyarakat lainnya. Upaya anggota masyarakat untuk menawarkan pendapat dan penekanan terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak pribadi, disebut pengendalian sosial.
Proses Pengendalian Sosial
Proses pengendalian sosial lewat tiga pola ialah:
♦ Pengendalian kelompok kepada golongan. Hal tersebut terjadi jika dalam sebuah golongan mengawasi sikap kalangan yang lainnya.
Contoh: Polisi yang merupakan sebagai satu kesatuan yang sedang mengawasi sikap masyarakat agar tercipta sebuah keselamatan dan ketertiban.
♦ Pengendalian kalangan kepada anggotanya. Hal ini terjadi kalau suatu kelompok memilih perilaku anggota-anggotanya.
Contoh: Kelompok dosen yang sedang membina serta mendidik para mahasiswanya.
♦ Pengendalian individu terhadap individu yang lain. hal ini terjadi jika dalam sebuah individu sedang melakukan pengawasan kepada individu yang lain.
Contoh: Seorang ibu yang mendidik anaknya untuk mematuhi peraturan-peraturan dalam keluarganya.
Nah itulah sedikit ulasan kita kali ini mengenai Pengertian Pengendalian Sosial dan Cirinya (Bahas Lengkap), supaya mampu memberikan manfaat bagi para pembaca. Sekian terimakasih 🙂