Pengertian Penalaran Dan Metodenya Menurut Para Ahli

Pengertian Penalaran Dan Metodenya Menurut Para Ahli – Sesuai dengan kodratnya, manusia dibekali dengan hasrat ingin tahu. Hasrat ingin tahu dalam diri insan akan senantiasa memunculkan berbagai macam pertanyaan. Sebagai jadinya, manusia juga senantiasa berusaha mencari balasan kepada pertanyaan yang timbul tadi. Hasrat ingin tahu tersebut akan terpenuhi kalau manusia memperoleh pengetahuan baru atau bisa memecahkan duduk perkara sebagai tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan sendiri.

Pengertian Penalaran Dan Metodenya Menurut Para Ahli

Biasanya insan senantiasa berpikir jikalau berhadapan dengan banyak masalah. Akan namun, tidak semua duduk perkara menciptakan kita terdorong untuk memikirkannya secara benar-benar. Kegiatan berpikir wacana sesuatu secara sunguh-sungguh dan logis inilah yang disebut Penalaran.

Ciri-ciri Penalaran

Berikut ini merupakan ciri-ciri daypikir:

  • Adanya suatu pola berpikir yang secara luas mampu disebut logika (pikiran sehat merupakan suatu proses berpikir logis).
  • Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya ialah suatu kegiatan berpikir menurut langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi ialah cara berpikir secara analitik.

Secara rincian pikiran sehat memiliki ciri-ciri selaku berikut:

  • Logis, suatu daypikir harus memenuhi komponen logis, artinya anutan yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
  • Analitis, berarti bahwa acara pikiran sehat tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk nalar pikirannya ke dalam suatu acuan tertentu.
  • Rasional, artinya yaitu apa yang sedang di nalar merupakan sebuah fakta atau kenyataan yang memang mampu dipikirkan secara mendalam.

Tahap-tahap Penalaran

Menurut John Dewey, proses daypikir insan dijalankan melalui beberapa tahap berikut:

  1. Timbul rasa susah, baik dalam bentuk penyesuaian terhadap alat, susah mengenal sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
  2. Kemudian rasa susah tersebut diberi definisi dalam bentuk masalah.
  3. Timbul sebuah kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi atau teori.
  4. Ide-inspirasi pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan cara mengumpulkan bukti-bukti (data).
  5. Menguatkan pembuktian tentang pandangan baru-ide tersebut dan menyimpulkan lewat keterangan-informasi ataupun percobaan-percobaan.

Metode-tata cara Penalaran

Berikut yakni beberapa sistem panalaran.

1. Deduktif

Metode berpikir deduktif yaitu suatu sistem berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum apalagi dulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Hal ini ialah suatu sistem penyusunan fakta yang sudah dikenali sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam daypikir deduktif, dijalankan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yakni:

  1. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
  2. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
  3. Kesimpulan

Contoh:

Premis mayor: Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi.

Premis minor: Bob ialah siswa kelas X Sekolah Menengan Atas

Kesimpulan: Bob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi

2. Induktif

Metode berpikir induktif yakni tata cara yang dipakai dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk memilih kesimpulan yang bersifat biasa . Dalam pikiran sehat induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat biasa .

Contoh:

1. Bukti 1: logam 1 kalau dipanaskan akan memuai

2. Bukti 2: logam 2 kalau dipanaskan akan memuai

3. Bukti 3: logam 3 jika dipanaskan akan memuai

Kesimpulan: Semua logam jika dipanaskan akan memuai.

Pengertian Dan Metode Penalaran Menurut Para Ahli

3. Pendekatan Ilmiah (Gabungan antara Deduktif dan Induktif)

Metode berpikir pendekatan ilmiah yakni daypikir yang memadukan cara berpikir deduktif dengan cara berpikir induktif. Dalam pendekatan ilmiah, akal budi dibarengi dengan sebuah hipotesis.

Misalkan seorang siswa yang bila sebelum berangkat sekolah sudah sarapan apalagi dahulu dalam porsi yang banyak, ia tidak akan kelaparan sampai jam pelajaran berakhir. Secara deduktif, akan disimpulkan bahwa setiap anak yang makan banyak tidak akan cepat lapar.

Untuk menjawab kasus mirip ini, kita ajukan pertanyaan mengapa seorang siswa cepat lapar? Untuk itu, kita olok-olokan hipotesis bahwa siswa akan cepat lapar bila masakan yang dikonsumsi kurang memenuhi tolok ukur gizi dan energi yang dihasilkan oleh masakan tersebut sedikit. Kemudian secara induktif  kita uji untuk mengetahui apakah hasil pengujian mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan tersebut.

Demikan penjelasan mengenai Pengertian Penalaran Dan Metodenya Menurut Para Ahli (Bahas Lengkap) yang bisa anda ketahui, semoga berfaedah dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.

  9 Biaya Kuliah Unpad 2023 : Jenjang D4, S1, S2 & Semua Jurusan