Pengertian Macam dan Jenis Angin – Angin yaitu gerakan udara di permukaan bumi. Angin terjadi alasannya adalah adanya perbedaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan. Perbedaan tersebut selaku akibat dari perbedaan suhu udara dan perbedaan pemanasan matahari. Angin berembus dari kawasan yang bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah.
Angin memiliki arah dan kecepatan. Arah angin adalah arah dari mana angin tersebut berembus. Kecepatan angin umumnya dinyatakan dalam knot, adalah sama dengan
1 mil maritim per jam atau 1,85 km per jam. Alat yang mampu dipakai untuk mengenali arah dan kecepatan angin ialah anemometer. Garis-garis di peta yang menawarkan tempat-daerah yang sama kekuatan atau kecepatan anginnya disebut isovent.
Untuk mengetahui lebih dalam perihal derajat dan kecepatan angin, berikut akan ditampilkan Tabel 11.1 perihal kecepatan angin berdasarkan Skala Beaufort.
Angin yang dicicipi biasanya merupakan angin setempat akhir perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan. Di daerah pantai bertiup angin darat dan angin laut. Di tempat pegunungan bertiup angin lembah, angin gunung, dan angin fohn. Di tempat yang lebih luas, antara Asia dan Australia bertiup angin musim.
1) Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin gunung dan angin lembah terjadi di daerah pegunungan. Siang hari lebih banyak dipanasi sinar matahari ketimbang udara yang terdapat di lahan luas yang terletak di muka lereng. Akibatnya tekanan udara di atas lereng gunung lebih rendah ketimbang di lembah, bertiuplah angin lembah. Pada malam hari puncak gunung relatif lebih hambar daripada lembah sehingga tekanan udara di puncak gunung lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah. Hal ini mengakibatkan angin bergerak dari gunung menuju lembah dan disebut angin gunung.
2) Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi sepanjang tahun. Siang hari darat lebih cepat menerima panas matahari. Massa udara memuai dan tekanan udara di darat lebih rendah daripada di maritim, maka bertiuplah angin dari bahari ke darat yang disebut angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari. Darat lebih cepat melepaskan panas ketimbang bahari sehingga udara di atas laut menjadi lebih panas dibandingkan dengan di darat. Angin darat dan angin bahari dipakai para nelayan untuk pergi dan pulang mencari ikan di maritim.
Pola pergerakan angin darat dan
angin maritim.
a. Angin darat, terjadi malam hari.
b. Angin maritim, terjadi siang hari.
Angin darat angin bahari terjadi alasannya
perbedaan tekanan udara daratan
dan lautan.
Sebelumnya mengenai Struktur dan Kandungan Gas Atmosfer ini dapat menambah pengetahuan anda
3) Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang bersifat kering dan panas. Setiap udara naik 100 meter, suhunya turun 1º C . Akan tetapi, jika udara tersebut turun suhunya akan naik 1º C setiap turun 100 meter sebab udara yang turun senantiasa kering. Contoh angin fohn yang terjadi di Indonesia, antara lain angin Bohorok di Deli (Sumatra Utara), Kumbang di Cirebon (Jawa Barat), Gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur), Brubu di Makassar (Sulawesi Selatan), serta Wambrau di Biak (Papua).
4) Angin Muson
Angin muson terjadi alasannya ada perbedaan suhu dan tekanan udara antara luas daratan dan lautan. Pada animo panas, kedudukan matahari meraih titik kulminasi tertinggi. Oleh alasannya itu, daratan mendapatkan pemanasan yang maksimum atau suhu udaranya maksimum. Angin muson barat berembus dari daratan Asia dan mengakibatkan Indonesia mengalami ekspresi dominan hujan.
Adapun angin muson timur berembus dari BenuaAustralia dan mengakibatkan Indonesia mengalami animo kemarau.