Pengertian Kapasitas Dan Penyusunan Rencana Kapasitas

Pengertian Kapasitas dan Perencanaan Kapasitas
Agar perusahaan mampu berproduksi secara efisien dan efektif maka perusahaan mesti menerapkan fungsi perencanaan kapasitas produksi.  Sebelum kita membahas penyusunan rencana kapsitas bikinan ada baiknya kita mengenali pemahaman dari kapasitas. Ada beberapa pemahaman kapasitas menurut para ahli :

Berdasarkan pendapat Freddy Rangkuti (2005, p94) :

Kapasitas ialah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum dari sebuah fasilitas lazimnya dinyatakan selaku jumlah output pada satu kurun waktu tertentu. Manajer Operasional memperhatikan kapasitas alasannya adalah ; pertama, mereka ingin mencukupi kapasitas untuk menyanggupi usul konsumen. Kedua, kapasitas mensugesti efisiensi ongkos operasi. Ketiga, kapasitas sungguh berguna mengenali perencanaan output, biaya pemeliharaan kapasitas, dan sangat memilih dalam analisis keperluan investasi.

Berdasarkan pendapat Lalu Sumayang, (2003, p99) :

Kapasitas yaitu tingkat kesanggupan bikinan dari suatu kemudahan lazimnya dinyatakan dalam jumlah volume output per masa waktu. Peramalan seruan yang akan datang akan menunjukkan pertimbangan untuk mendesain kapasitas.

Berdasarkan usulan T. Hani Handoko, (1999, p297) :

Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam kurun tertentu dan ialah kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama abad waktu itu.

Menurut T. Hani Handoko jenis Kapasitas mampu di bagi atas :

     Design Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik dirancang.

     Rated Capacity, yakni  tingkat  keluaran  per  satuan  waktu  yang  pertanda  bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya.

     Standard Capacity ialah, tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan selaku sasaran pengoperasian bagi administrasi, supervisi, dam para operator mesin, mampu dipakai selaku dasar bagi penyusunan budget.

     Actual / Operating Capacity, adalah tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama kala-kala waktu yang telah melalui.

Tujuan penyusunan rencana yakni untuk mengusahakan supaya akomodasi pabrik yang berisikan mesin, tenaga kerja, dan baha-materi dapat digunakan secara efisien dan mengusahakan biar acara  perusahaan  tetap  terpelihara  sehingga  memungkinkan  pabrik  untuk  menyerahkan produk tepat waktu.

Perencanaan Kapasitas berdasarkan pendapat T. Hani Handoko (1999, p302) :

Perencanaan Kapasitas adalah acara penentuan dan pembaharuan kebutuhan- kebutuhan kapasitas.

Perencanaan Kapasitas menurut pendapat Lalu Sumayang,(2003, p100) :

Merancang suatu Kapasitas adalah tahapan pertama yang harus dilakukan sebelum perusahaan memutuskan suatu produk baru atau pergantian jumlah volume produk. Besar kapasitas memilih desain suatu akomodasi baru atau perluasan akomodasi.

Perencanaan Kapasitas berdasarkan pertimbangan Freddy Rangkuti (2005, p94) :

Perencanaan kapasitas buatan yaitu langkah pertama saat sebuah organisasi memutuskan untuk memproduksi lebih banyak atau ingin menciptakan sebuah produk baru. Apabila ingin meningkatkan jumlah buatan yang sudah ada, organisasi itu perlu menganalisa kapasitas yang ada sebelumnya.

Kaprikornus  perencanaan  kapasitas  ialah  langkah  awal  yang  dikerjakan  perusahaan  untuk menentukan jumlah profuk yang mau dihasilkan perusahaan.

Perusahaan  berupaya  untuk  memanfaatkan  aspek-faktor  produksinya  biar  mampu menghasilkan tingkat output yang optimum. Tingkat output ini dibatasi oleh kapasitas produksi. Atas dasar ini maka perusahaan perlu mempertimbangkan desain variasi produk dikala menyusun rencana produksi, ialah dengan merinci kapasitas masing-masing jenis dan ukuran produk. Perencanaan bikinan yang baik akan dapat menjaga keseimbangan antara undangan dengan terbatasnya aspek buatan yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan  usulan  Freddy  Rangkuti  (2005,  p96)  Ada  tahap-tahap  aktivitas  dalam penyusunan Perencanaan Kapasitas mencakup aktivitas berikut:

1.   Mengevaluasi kapasitas yang ada.

2.   Memprediksi kebutuhan kapasitas yang mau dating.

3.   Mengidentifikasi alternative terbaik untuk mengganti kapasitas

4.   Menilai faktor keuangan, ekonomi, dan teknologi alternative

5.   Memilih alternative kapasitas yang paling cocok untuk mencapai misi strategik