Pengertian Inflasi dan Deflasi

Pengertian Inflasi & Deflasi ✓ Dalam ilmu ekonomi pengertian inflasi ialah peningkatan atas harga-harga barang atau jasa dengan-cara lazim pada periode tertentu dengan-cara kontinyu (terus menerus). Penyebab inflasi yaitu mekanisme permintan & penawaran dlm pasar atau mampu pula disebabkan oleh kombinasi keduanya.

3 aspek indikator terjadinya inflasi yaitu:

  • Berlangsungnya dengan-cara terus-menerus.
  • Tidak terbatas untuk barang-barang tertentu. 
  • Adanya peningkatan harga.

Untuk itu peran bank sentral (Bank Indonesia – BI) sungguh penting untuk menjaga kestabilan angka dlm neraca jual beli & menghindari deflasi agar perekonomian negara mampu berlangsung dgn terencana.

Beberapa efek yg ditimbulkan adanya inflasi contohnya penurunan daya beli yg disertai dgn menurunnya tingkat bunga investasi sebab masyarakat menghemat konsumsi untuk tabungan & investasi jangka panjang.

Jenis Inflasi Menurut Teori Ekonomi yakni:

1. Karena dorongan ongkos ( cost push inflation)
Dikarenakan industri-industri (pabrik-pabrik) harus menaikkan harga jual untuk suatu produk semoga menutup biaya bikinan. Dorongan ongkos tersebut akan berakibat adanya pola siklus upah & harga yg lebih tinggi atau spiral harga upah (wage price spiral).

2. Peningkatan Permintaan (demand – pull inflation)
Dikarenakan adanya peningkatan kepada usul barang & jasa, sedangkan untuk ketersediaan (supply) jumlahnya relatif tetap. Beberapa mahir ekonomi meyakini bahwa seruan mampu dijalankan pengendalian lewat kebijakan Bank Sentral & Departemen Keuangan

3. Inflasi dr Segi Permintaan & Penawaran (demand supply Inflation)
Disebabkan oleh peningkatan ajakan total yg disertai dgn turunnya penawaran sehingga harga akan menjadi lebih tinggi. Contohnya, pada waktu menjelang hari raya, maka ajakan masyarakat terhadap barang-barang akan meningkat. Namun di sisi lainnya, bagi pedagang hari raya menciptakan sebagian pedagang berhenti berjualan, hal ini dikarenakan mereka bersiap-siap untuk libur. Akibatnya, penawaran pun menurun. Naiknya ajakan masyarakat & sekaligus menurunnya penawaran akan mengakibatkan terjadinya inflasi. Sedangkan pengertian deflasi merupakan kejadian sebaliknya, dimana dlm perekonomian terjadi proses penurunan harga atas barang-barang umum dengan-cara terus-menerus dlm rentang waktu tertentu. Ayo kita berguru bersama mengenai hal tersebut.

Pengertian Inflasi & Deflasi

harga barang atau jasa dengan-cara umum pada periode tertentu dengan-cara kontinyu  Pengertian Inflasi & Deflasi

Daftar Isi
1. Pengertian Inflasi
2. Sebab-sebab timbulnya inflasi & deflasi

  Perjanjian Tordesillas: Pengertian, Sejarah, dan Dampaknya

3. Macam-macam Inflasi
4. Cara-cara menanggulangi inflasi

Pengertian Inflasi

Inflasi ialah suatu kondisi yg mana terjadi proses peningkatan harga-harga barang biasa dengan-cara teru- menerus dlm kurun waktu tertentu. Atau mampu dibilang merupakan suatu kondisi yg mana terjadi penurunan nilai uang.

Sesuai dgn definisi & teori kuantitas, terjadinya inflasi yaitu oleh lantaran kian meningkatnya jumlah uang yg beredar di masyarakat ( daya beli ) tanpa diimbangi dgn peningkatan jumlah barang. Sedangkan deflasi adalah insiden yg sebaliknya dr inflasi, dimana dlm perekonomian terjadi proses penurunan atas harga barang-barang biasa yg dengan-cara terus-menerus dlm kurun waktu tertentu.

Terjadinya inflasi & deflasi pada intinya yaitu karena adaanya ketidakseimbangan antara jumlah uang yg beredar di masyarakat atau M (termasuk didalamnya kecepatan peredaran uang itu sendiri) dgn jumlah barang yg diperdagangkan atau T. Kondisi inflasi apabila M>T. Sedangkan deflasi terjadi bila Mincome kita, misalnya saja garam.

Sebab-alasannya timbulnya inflasi & deflasi

Inflasi selalu berhubungan dgn nilai mata duit. Pada kondisi inflasi nilai riil mata uang akan mengalami penurunan & sebaliknya dlm keadaan deflasi nilai riil mata duit akan mengalami peningkatan. Menurut rumus Irving Fisher, penyebab perubahan nilai mata uang dikelompokan menjadi tiga faktor, antara lain : M,V & T. Faktor M & V yakni faktor moneter sedang faktor T adalah faktor perdagangan barang-barang. Turunnya nilai uang atau inflasi dikarenakan oleh naiknya M & V, atau keadaan tak adanya keseimbangan antara M, V & T. Berdasarkan pada pertimbangan tiga faktor tersebut maka dengan-cara garis besar terdapat tiga sektor yg mampu menimbulkan inflasi & deflasi.

  Mengenal Pengertian Teks Anekdot Dan Strukturnya

a). Sektor impor & ekspor

Apabila ekspor dr suatu negara lebih besar dr pada impor maka akan terjadi embel-embel inflasi. Hal tersebut disebabkan devisa yg didapat oleh para eksportir oleh pemerintah dibayar dgn mata duit Rupiah (M bertambah), sedang devisa itu sendiri menjadi milik pemerintah. Kejadian sebaliknya menimbulkan deflasi.

b). Sektor saving & investasi

Jika investasi suatu negara lebih besar daripada saving maka akan terjadi tekanan inflasi. Sebab apabila investasi lebih besar dr saving maka kekurangannya terpaksa dibayar dgn suplemen uang, kesannya M naik. Jika saving lebih besar dr pada investasi, maka akan terjadi deflasi.

c). Sektor budget belanja negara

Jika neraca budget belanja negara selalu mengalami defisit (jumlah pengeluaran lebih besar dr pada jumlah peneriamaan) maka untuk menutupi defisit tersebut pada umumnya diadakan percetakan duit baru, dgn demikian terdapat pelengkap M dlm masyarakat. Tambahan M ini dengan-cara psikologis akan mempengaruhi orang lebih bahagia menahan barang dr pada uang, selanjudnya mengakibatkan V naik & inflasi pada rate yg lebih tinggi tak bisa dihindarkan sebaliknya untuk deflasi.

Memperhatikan dr tiga sektor tersebut, maka mampu dibilang bahwa sektor pemerintah & sektor swasta adalah penyebab timbulnya inflasi.

Macam-macam Inflasi

Penggolongan inflasi yg pertama didasarkan pada ‘parah’ tidaknya inflasi tersebut yg terbagi menjadi:

  • Inflasi tingkat ringan (dibawah 10% pertahun)
  • Inflasi tingkat sedang (antara 10 % –< 30 % pertahun)
  • Inflasi tingkat berat (antara 30 % – 100 % pertahun)
  • Hiper-inflasi (di atas 100 % pertahun).

Penggolongan inflasi yg kedua yaitu atas dasar sebeb-sebeb permulaan dr inflasi antara lain :
a) Demand full inflation, adalah inflasi yg ditimbulkan oleh lantaran usul total penduduk akan aneka macam barang tumbuh lebih singkat dibandingkan dgn tingkat out-put pada full employment.
b) Cost push inflation, aalah inflasi yg diakibatkan oleh adanya peningkatan ongkos-ongkos perusahan atau naiknya harga-harga aspek-aspek produksi. Jika inflasi disebabkan oleh kenaikan upah tenaga kerja disebut wages inflation. Apabila kenaikan harga aspek bikinan ini terjadi berulang-ulang akan mengakibatkan terjadinya spiral inflation.
c) Bottleneck inflation ialah inflasi yg disebabkan oleh berubahnya struktur pemerintahan yg lebih cepat ketimbang perubahan-pergeseran di dlm peredaran barang (distribusi barang).

  Syarat Wajib Zakat, Apa Saja?

Penggolongan inflasi yg ketiga atas dasar asal inflasi, yaitu :
a) Inflasi yg asalnya yaitu dr dlm negeri (domestic inflation ). Misalnya saja dikarenakan oleh defisit anggaran belanja yg dibiyai dgn pencetakan uang baru, panen gagal, & lain sebagainya.
b) Inflasi yg berasal dr luar negari (imported inflation ), contohnya disebabkan oleh peningkatan harga-harga barang import dr mancanegara.

Cara-cara mengatasi inflasi

a. Melalui kebijakan moneter. Kebijakan ini dilaksanakan oleh bank sentral dlm hal ini Bank Indonesia yaitu dgn cara :

  • Politik diskomo ( mengoptimalkan suku bunga tabungan & kredit supaya penduduk kesengsem untuk menabung & menggurangi kredit ).
  • Politik pasar terbuka ( menurunkan tingkat bunga obligasi – Sertifikat Bank Indonesia / SBI supaya penduduk terpesona membeli ).
  • Meningkatkan cash ratio bank – bank kredit (pembatasan jumlah kredit bank).

b.      Melalui kebijakan fiskal ( dikerjakan oleh pemerintah ) dgn cara :

  • Penurunan pengeluaran pemerintah.
  • Menaikkan pajak-pajak.
  • Mengadakan pertolongan-tunjangan pemerintah, contohnya saja dgn membekukan simpanan masyarakat di bank untuk rentang waktu tertentu, mengurangi nilai duit oleh pemerintah (pernah dikerjakan Indonesia ‘Gunting Syafrudin’ tahun 1959 ).

c. Lewat kebijakan non-moneter (kebijakan sektor riil) yakni dgn cara-cara yg berikut ini:

  • Menaikkan hasil-hasil bikinan.
  • Kebijakan upah.
  • Pengawasan harga & distribusi barang-barang.
Baca pula : Pengertian Pajak, Fungsi, Dan Jenis-Jenisnya & Tugas Bank Sentral

Demikian artikel yg berjudul Pengertian Inflasi & Deflasi yg dihimpun dr banyak sekali sumber online yg mudah-mudahan berguna.