Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring untuk mengambil langkah-langkah yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Sementara berdasarkan Kriyanto iklan bisa didefinisikan selaku komunikasi nonpersonal yang memasarkan pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang berbelanja produk dengan membayar sejumlah ongkos untuk media.
Iklan merupakan salah satu bentuk penawaran khusus yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini dikarenakan daya jangkaunya yang luas. Iklan menjadi instrumen promosi yang sangat penting, terutama bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada penduduk luas. Menurut Kleppner dalam bukunya Advertising Procedure menyatakan bahwa iklan berasal dari bahasa latin Ad-vere mempunyai arti mengoperkan pikiran dan gagasan terhadap pihak lain. Jika pemahaman ini kita terima, maka sesungguhnya iklan tidak ada bedanya dengan pemahaman komunikasi yang satu arah. Adapun pengertian iklan secara komprehensif yakni “setiap bentuk komunikasi nonpersonal perihal suatu organisasi, produk, servis atau ilham yang dibayar oleh satu sponsor yang dimengerti”
Maksud dari ‘dibayar’ pada definisi tersebut memberikan bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya mesti dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’ bermakna suatu iklan melibatkan media massa (televisi, radio, majalah, koran, dan lain sebagainya) yang dapat mengantarkan pesan terhadap sejumlah besar kalangan individu pada saat serentak.
Mendefinisikan pemahaman iklan informatif dan persuasif berkaitan dengan tujuan iklan itu sendiri. Artinya, iklan informatif yakni iklan yang bermaksud untuk memberikan info. Sedangkan iklan persuasif yaitu iklan yang bermaksud untuk upaya persuasif atau membujuk (mempengaruhi). Penjelasan berhubungan dengan hal ini yakni sebagai berikut:
1. Iklan informatif
Iklan ini dianggap sangat penting untuk peluncuran produk atau jasa. Tujuannya untuk merangsang undangan, tujuan iklan informatif:
- Menginformasikan pasar mengenai keberadaan produk atau jasa
- Memperkenalkan cara pemakaian gres dari sebuah produk tertentu
- Menyampaikan pergeseran harga
- Menjelaskan kerja suatu produk
- Menginformasikan jasa-jasa yang ditawarkan lembaga
- Mengutangi kegalauan (calon) pembeli
- Membangun citra perusahaan
Dengan kata lain, iklan informatif bermaksud untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan member itahukan pasar ihwal produk baru, menganjurkan kegunaan baru suatu produk, mengumumkan pasar ihwal perubahan harga, menerangkan cara kerja sebuah produk, menerangkan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun gambaran perusahaan (umumnya dikerjakan besar-besaran pada tahap permulaan peluncuran sebuah jenis produk).
2. Iklan Persuasif
Merupakan iklan untuk mensugesti atau membujuk konsumen. Persuasif sering juga disebut dengan daya bujuk. Daya bujuk mempunyai daya efek untuk menyihir orang untuk melaksanakan sesuatu. Iklan dengan daya bujuk yang berpengaruh nyaris pasti akan menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan merk kita dan kesengsem untuk mencobanya.
Iklan persuasif ini sungguh penting apabila mulai tercipta kompetisi dan setiap lembaga berupaya membuat undangan. Tujuannya, yaitu:
- Membentuk opsi brand
- Mengalihkan opsi ke brand tertentu
- Mengubah pandangan konsumen kepada atribut produk
- Mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga
3. Iklan yang bermaksud mengingatkan (reminder)
Iklan ini ditujukan terhadap pembeli atau kandidat pembeli agar tidak melewatkan produk. Tujuan iklan pengingat:
- Mengingatkan pembeli bahwa produk yang dibutuhkan tersedia dalam waktu dekat
- Mengingatkan pembeli akan daerah atau outlet pemasaran
- Membuat pembeli tetap ingat walau sedang tidak ada penawaran spesial
Demikian pemahaman iklan informatif, persuasif, dan mengingatkan. Sebagai kesimpulan bahwa pengertian iklan yang dimaksud yakni pemahaman yang berhubungan dengan tujuan iklan itu sendiri.