Enzim mempunyai kekhususan di dalam reaksi metabolisme, anabolisme, dan katabolisme.
Daftar Isi
Pengertian enzim.
Enzim yakni senyawa organik yang tersusun dari protein yang dalam kejadian metabolisme bertindak sebagai biokatalisator.
Apa yang dimaksud dengan biokatalisator?
Biokatalisator artinya zat yang bisa mempercepat reaksi kimia namun jadi itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Adanya enzim tersebut akan menurunkan jumlah energi yang diperlukan dalam sebuah reaksi kimia.
Seluruh reaksi yang berlangsung di dalam sel membutuhkan jasa enzim.
Enzim disintesis di dalam sel, namun aktivitasnya tidak selalu di dalam sel.
Berbagai reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim antara lain transpirasi kepada pertumbuhan, pertumbuhan, kontraksi otot, fotosintesis, pencernaan, fiksasi nitrogen, pembentukan urine dan lain-lain.
Struktur enzim
Penyusun enzim yang utama dalam molekul protein.
Namun demikian dalam pemain banyak enzim yang tidak bisa melakukan pekerjaan tanpa adanya zat tambahan yang disebut kofaktor.
Kofaktor ini mampu berbentukion mental seperti natrium dan magnesium dan kalium, dan Ferium.
Kofaktor mampu pula berupa suatu molekul anorganik yang disebut koenzim.
Koenzim adalah molekul yang mempunyai peranan yang terkait dengan sifat katalisasi enzim.
Kerja enzim
Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis sebuah substrat apabila ada ikatan antara substrat dengan enzim.
Mula-mula bagian aktif enzim atau apoenzim berikatan dengan substrat, sehingga terbentuk enzim substrat.
Setelah terbentuk ikatan maka bagian yang aktif akan menghidrolisis substrat.
Setelah terbentuk zat baru, enzim akan melepaskan diri dari substrat tersebut.
Sifat-sifat enzim
Sebagai molekul zat yang mempunyai peranan besar dalam metabolisme enzim memiliki beberapa sifat penting, di antara adalah:
- Enzim berfungsi sebagai katalisator, Artinya selaku zat yang mampu mempercepat reaksi kimia, namun enzim tidak ikut bereaksi.
- Enzim ialah suatu protein, ini terbukti sebab enzim di dalam larutan membentuk suatu koloid.
- Kerja enzim bersifat khas, artinya enzim tidak bisa melakukan pekerjaan pada semua zat.
- Kerja enzim dapat bolak-balik, artinya enzim tidak menentukan arah dari reaksi Tetapi hanya sekedar mempercepat laju reaksi sehingga reaksi mencapai keseimbangan.
- Enzim tidak tahan panas.
- Enzim mampu menurunkan energi aktivasi, artinya sebuah reaksi kimia dapat terjadi jika molekul yang terlibat memiliki cukup energi internal untuk membawanya ke puncak bukit energi menuju bentuk reaktif yang disebut tahap transisi.
- Enzim merupakan koloid, artinya enzim tersusun dari beberapa protein yang termasuk koloid.
- Enzim cuma dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak , artinya enzim hanya selaku katalisator yang tidak ikut bereaksi.
Itulah beberapa sifat sifat dari enzim yang biasa di ketahui.
Faktor-aspek yang mempengaruhi kerja enzim.
Faktor yang menghipnotis kerja enzim ialah temperatur, pengaruh pH, dampak fokus enzim, imbas hasil akhir tanda panah efek zat penggiat, dampak zat penghambat tanda panah dan imbas konsentrasi substrat.
Berikut ini klarifikasi ihwal aspek-aspek yang mensugesti kerja enzim.
1. Temperatur. Seperti halnya reaksi kimia kebanyakan, reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim juga dipengaruhi oleh temperatur lingkungannya.
Dalam batas-batas tertentu, semakin tinggi suhu akan menimbulkan reaksi kimia yang dipengaruhi enzim berlangsung kian cepat.
Sebaliknya makin rendah temperatur reaksinya akan kian lambat.
Pada suhu 0 derajat Celcius enzim tidak akan aktif, tetapi tidak rusak.
Jika temperatur yang dikembalikan ke kondisi normal maka enzim akan aktif kembali pada.
Sebaliknya dengan pemanasan sampai 40 derajat Celcius tanda panah enzim telah tidak aktif bahkan beberapa jenis enzim telah mati.
Tetapi reaksi kimia yang dikontrol enzim masih tetap berjalan, asal pemanasannya tidak terlampau lama.
2. Pengaruh pH. Konsentrasi ion H+ atau pH larutan sungguh menghipnotis kegiatan enzim.
Ada enzim yang melakukan pekerjaan baik pada lingkungan asam atau ph-nya rendah.
Jika PH lingkungannya dinaikkan maka aktivitasnya akan menurun atau bahkan enzim itu akan rusak.
Sebaliknya enzim yang aktivitasnya baik pada lingkungan basa atau Netral tanah jikalau PH diturunkan menjadi lebih asam maka enzim juga tidak akan mampu bekerja.
Sebagai pola enzim ptialin yang terdapat pada air liur hanya mampu melakukan pekerjaan baik selama masih berada pada lingkungan netral, yaitu di rongga verbal hingga kerongkongan.
Setelah enzim ini bareng makanan masuk ke dalam lambung, lingkungan yang bersifat asam maka enzim ini tidak akan mampu bekerja.
3. Pengaruh konsentrasi enzim. Jika faktor lain mirip temperatur lingkungan tanda kadar substrat yang ph-nya konstan maka efek fokus enzim kepada kecepatan reaksi kimia yakni berbanding lurus.
Artinya semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin cepat reaksi kimia berlangsung.
4. Pengaruh hasil selesai. Kecepatan reaksi kimia yang disokong, oleh enzim pada permulaannya cepat.
Tetapi kian lama makin melemah.
Penurunan kecepatan reaksi ini antara lain disebabkan oleh kian menimbunnya hasil reaksi kimia yang berlangsung.
Jika hasil final ini dapat dikesampingkan maka aktivitas reaksi kimia akan meningkat kembali.
Dengan demikian, terperinci bahwa hakikat hasil simpulan dari suatu reaksi kimia yang disokong oleh enzim akan menghambat kegiatan enzim itu sendiri.
5. Pengaruh zat penggiat. Ada berbagai macam zat seperti ion kobalt, mangan, nikel, magnesium, klor, dan garam-garam dari logam alkali tanah yang encer dapat memperbesar aktivitas suatu enzim atau sebuah golongan enzim.
Mekanisme kerja zat penggiat tersebut sampai sekarang belum diketahui.
6. Pengaruh zat penghambat. Di samping ada zat penggiat ada pula zat penghambat kegiatan enzim, misalnya garam-garam dari logam berat, seperti air raksa.
7. Pengaruh fokus substrat. Ada relasi linear antara fokus substrat dengan aktivitas enzim.
Artinya kalau faktor-faktor seperti pH, temperatur dan kadar enzim tetap, dan fokus substratnya ditingkatkan maka pada sebuah saat hasil simpulan dari suatu reaksi kimia juga akan meningkat.
Contoh macam-macam enzim.
Berikut ini beberapa teladan enzim khususnya dalam pencernaan.
- Enzim amilase,
- Protease,
- Lipase
- Maltase
- Laktase
- Sukrase
Holoenzim dan Apoenzim
Holoenzim yakni enzim komplek yang berisikan protein dan non protein.
Apoenzim yakni bagian enzim yang berbentukprotein.
ARTIKEL PENTING
Metabolisme, Anabolisme, Katabolisme.
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi reaksi-reaksi kimia. Hal tersebut disebut dengan metabolisme…
Pembelahan meiosis
Pembelahan sel yang fungsinya menghemat jumlah kromosom ialah pembelahan meiosis…
Pembelahan amitosis
Ada juga pembelahan yang terjadi secara spontan, artinya tanpa tahapan-tahapan yang umum terjadi pada pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan tersebut yakni Amitosis…
Spermatogenesis dan oogenesis
Dalam postingan ini diterangkan Apa yang dimaksud dengan spermatogenesis dan oogenesis…
Referensi:
- Arms, Karen. 1988. Biology A Journey Into Life. New York: Sounders
- Baker, Jeffry et al. 1982. The Study of Biology. Massachusetts: Addison
- Barnes, Robert D. 1987. Invertebrata Zoology. New York: Sounders
- https://www.alodokter.com/pahami-macam-macam-enzim-pencernaan-dan-fungsinya-di-sini