Pengertian Dongeng Dan Contoh Cerita Berupa Kisah

Dongeng yakni dongeng rekaan yang sama dengan cerpen atau novel. Hanya di cerita, dongeng yang dikisahkan yaitu wacana hal-hal yang tak masuk akal atau tak mungkin terjadi. Misalnya, orang mampu menjelma jadi binatang, hewan mampu berkata-kata, dan sebagainya.
Dongeng umumnya menjadi sarana penyampaian pesan yang tersirat perihal tabiat atau bersifat alegoris. Contoh kisah: Kancil dan Buaya, Jaka dan Pohon Kacang Ajaib, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, dan lain-lain.
Contoh kisah berupa cerita:
BAYANGAN DI CERMIN
Di sebuah pulau terpencil, jauh di tengah lautan, tinggallah sepasang suami istri dengan rukun dan tenang, tidak pernah mengalami persengketaan. Namun pada sebuah senja, dikala sang suami kembali dari laut, ia menemukan sepotong cermin terletak di pantai.
Diambilnya cermin itu, dan alangkah heran hatinya menyaksikan bayangan manusia di dalamnya. Inilah agaknya ayahku yang meninggal beberapa bulan yang lalu, pikirnya. Cepat-cepat beliau pulang ke tempat tinggal. Cermin itu dibungkusnya lalu disimpannya di bawah bantal. Hal ini tidaklah diceritakannya kepada istrinya.
Keesokan harinya, ketika istrinya membersihkan tempat tidur, beliau memperoleh bungkusan itu. Alangkah kagetnya beliau sesudah membukanya, dan menemukan ada seorang perempuan di dalam benda yang dibungkus dengan rapi itu.
Suamiku sudah berkhianat, pikirnya. Dulu ia berjanji akan setia hingga mati. Rupanya sewaktu ke maritim, ia mengambil kesempatan mencari perempuan lain.

Ketika suaminya pulang dari laut senja hari, ia tidak menyambutnya dengan senyum seperti umumnya, tetapi dengan omelan. “Dulu kamu menyampaikan sayalah satu-satunya wanita di dalam hidupmu. Kamu berjanji setia sampai mati. Tetapi kini kamu punya perempuan tabungan,” tuduhnya.
Suaminya kaget. Dia tidak memahami apa maksud istrinya. “Lha, ada apa ini? Mengapa kau bilang saya punya simpanan?” tanyanya. “Ini! Lihatlah!” teriak sang istri sambil menyerahkan cermin itu terhadap suaminya.
Sang suami menyaksikan ke dalam cermin, lalu berkata, “Lihatlah baik-baik, ini bayangan mendiang ayahku.” “Ayahmu?” teriak istrinya sambil merebut kembali cermin itu. Dia kembali menyaksikan ke dalamnya, dan kembali terlihat bayangan wanita. “Bohong! Ini wanita!” teriaknya.
Dengan tabah sang suami tiba mendekat, sambil berkata, “Mari kita lihat bareng , dan kita buktikan bayangan siapa yang ada di dalam benda asing itu.”
Namun, alangkah bertambah kagetnya mereka saat melihat kini ada dua bayangan di dalam cermin itu, seorang pria dan seorang perempuan.
Dalam kekagetan dan kebingungan itu, tiba-tiba cermin itu terlepas dari tangan dan jatuh, kemudian pecah berderai. Sekarang tidak ada lagi bayangan pria dan perempuan. Dan mereka pun tidak berantem lagi.
(Diceritakan kembali oleh Letmiros dalam “Menulis Secara Populer” oleh Ismail Marahimin, 2001)