Pada artikel kali ini saya akan memfokuskan pembahasan seputar dalil islam wacana hidup sederhana. Artikel ini penting, alasannya dlm menjalani hidup ini, hendaknya kita selalu menjalaninya dgn sarat kesyukuran & sikap qona’ah (merasa cukup) dgn apa yg Allah berikan pada kita. Jika mampu merealisasikan hal ini, pasti kita bisa menjalani hidup sederhana dgn penuh ketenangan & kebahagiaan.
Meskipun islam mengusulkan hidup sederhana, bukan memiliki arti seseorang tak boleh kaya raya. Selama seseorang yg mempunyai kekayaan bisa menunaikan kewajibannya terkait dgn harta yg dimilikinya & menjalani hidup sesuai tutorial syariat, tentu saja tetap bisa mendapatkan kebahagiaan & kemuliaan.
Hal ini telah ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu yg menceritakan bahwa sekelompok orang-orang fakir dr kalangan muhajirin datang & berkata pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :
“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi menenteng derajat yg tinggi & kenikmatan abadi.” Maka ia Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya “Apa itu?” Mereka menjawab “Mereka (orang-orang kaya) sholat sebagaimana kami sholat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, & mereka bersedekah sedangkan kami tak bisa berzakat, mereka membebaskan budak sedangkan kami tak bisa membebaskan budak.” Maka ia Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Inginkah gue ajarkan pada kalian sesuatu yg dengannya kalian bisa menyusul orang-orang yg mendahului kalian & melampaui orang-orang sesudah kalian & tak ada seorangpun yg lebih utama dr kalian kecuali orang yg melakukan semisal apa yg kalian lakukan?” Mereka menjawab “Kami mau wahai Rasulullah!” Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Kalian bertasbih, bertakbir, & bertahmid di belakang setiap sholat sebanyak 33 kali.” Berkata Abu Sholeh (Salah seorang perawi hadits) “Maka orang-orang fakir dr golongan muhajirin kembali lagi pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam & berkata “Saudara-saudara kami orang-orang kaya mendengarkan apa yg kami kerjakan, lalu mereka melaksanakan semisal dgn apa yg kami kerjakan.” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda”Itulah keutamaan yg Allah berikan pada siapapun yg dikehendaki-Nya.” (Diriwayatkan Oleh Muslim [595]).
Perhatikan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ”Itulah keistimewaan yg Allah berikan pada siapapun yg diinginkan-Nya.” Kalimat ini memperlihatkan keutamaan tersendiri yg akan didapatkan oleh orang kaya yg mampu menunaikan kewajibannya terkait harta yg Allah berikan kepadanya, serta mengeluarkannya pada jalan-jalan kebaikan.
Baca pula perihal: Tenang, Sabar, Takut, Sedekah, Bersyukur, Marah, Kutipan Ali Bin Abi Thalib.
Contents
Daftar Isi
Anjuran Hidup Sederhana Dalam Islam
Berbicara tentang dalil islam wacana hidup sederhana, perlu dimengerti bahwa islam mengusulkan hidup sederhana, merasa cukup dgn rezki yg Allah Azza Wajalla berikan, serta tak bersikap boros.
Hal ini telah ditegaskan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dlm sabda beliau :
“Sungguh telah mujur orang yg masuk islam, diberikan rezki yg cukup, & Allah menjadikannya qona’ah dgn rezki yg sudah Allah berikan kepadanya.” (Diriwayatkan oleh Muslim [1054]).
Sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam “diberikan rezki yg cukup” memberikan bahwa rezki yg diberikan kepadanya mencukupi untuk menutupi keperluan & hajatnya yg bersifat darurat, tak berlebihan yg mengantarkan pada sikap bermegah-megahan. Ini merupakan prinsip utama dr hidup sederhana.
Dalam hadits di atas terperinci sekali menunjukkan keberuntungan di dunia & di darul baka akan ditemukan oleh seseorang yg mampu mengumpulkan ketiga perkata di atas, yakni menjadi seorang muslim, hidup sederhana, & bersikap qona’ah atau merasa cukup dgn rezki yg telah diberikan kepadanya.
Al-Imam Al-Qurthuby Rahimahullah berkata :
“Siapa yg melaksanakan semua masalah tersebut & bersifat dengannya, maka ia telah menjangkau apa yg dicarinya & memperoleh apa yg diharapkannya di dunia & di akhirat.” (Lihat Kitab Al-Mufham 3/99).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata :
“Makna hadits bahwa barangsiapa yg melakukan semua perkara tersebut & bersifat dengannya, maka ia telah menjangkau apa yg dicarinya & memperoleh apa yg diharapkannya di dunia & di akhirat.” (Lihat Kitab Fathul Bary Karya Ibnu Hajar Rahimahullah 11/275).
Pentingnya hidup sederhana pula ditunjukkan oleh doa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, sebagaimana yg disebutkan dlm suatu hadits : “Ya Allah, jadikanlah rezki keluarga Muhammad yaitu makanan pokok.” (Diriwayatkan oleh Muslim [1055]).
Terkait dgn hadits di atas, Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan :
“Maknanya, cukupkanlah mereka dgn kuliner pokok yg tak menyebabkan mereka meminta-minta & tak berlebihan yg mendorong pada hidup glamor & berlebihan dlm dunia. Di dlm hadits ini terdapat hujjah yg menguatkan orang yg lebih mendahulukan al-kafaaf (hidup cukup/hidup sederhana), sebab Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam hanya mendoakan keadaan yg paling utama untuk diri dia & keluarga beliau.” (Lihat Kitab Fathul Bary Karya Ibnu Hajar Rahimahullah 11/275).
Al-Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata :
“Di dlm hadits tersebut terdapat dalil akan keistimewaan al-kafaaf (hidup cukup/hidup sederhana) & mengambil bekal dr dunia & bersikap zuhud pada apa yg lebih dr itu, dlm rangka mendahulukan apa yg akan terus ada (akhirat) di atas apa yg akan sirna (dunia). Maka sepatutnya ummat beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengikuti beliau dlm hal ini.” (Lihat : https://www.alukah.net/library/0/48886/).
Pentingnya Hidup Sederhana Dalam Islam
Setelah kita menyimak berbagai penjelasan & dalil islam wacana hidup sederhana sebagaimana yg disebutkan di atas, tentu sudah tergambar betapa pentingnya hidup sederhana di dlm islam. Di bawah ini akan saya sebutkan di antara penyebab pentingnya hidup sederhana.
1.Bisa Lebih Fokus Dalam Beribadah
Seseorang yg menjalani hidup sederhana tentu tak akan tersibukkan oleh keinginan yg berlebihan untuk meraih kekayaan yg berlimpah. Sebab, kebutuhan ia dlm kehidupan dunia ini sekedar apa yg sudah memadai kebutuhan penting & hajat daruratnya. Selebihnya ia akan lebih memfokuskan diri untuk beribadah pada Allah Azza Wajalla, yg mana itulah tujuan utama dr penciptaan jin & manusia. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah Azza Wajalla :
“Dan Aku tak menciptakan jin & insan melainkan supaya mereka beribadah hanya kepada-Ku.” (Surah Adz-Dzariyyaat : 56).
2.Lebih Memahami Pentingnya Kesyukuran
Tidaklah seseorang menentukan untuk hidup sederhana melainkan alasannya ia bersyukur terhadap lezat harta yg Allah berikan kepadanya, baik maupun sedikitnya lezat harta tersebut. Karena itulah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Barangsiapa di antara kalian yg merasa kondusif pada dirinya, sehat jasmaninya, mempunyai makanan pada hari itu, maka seperti ia telah diberikan dunia beserta isinya.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi [2346], Ibnu Majah [4141], & haditsnya di shahihkan oleh Al-Albani dlm Shohih At-Tirmidzi [2346]).
3.Lebih Kuat Menghadapi Beban Hidup
Orang yg sudah biasa hidup sederhana akan lebih mampu dlm menghadapi beban kehidupan ini. Berbeda dgn orang-orang yg terbiasa dgn kemewahan, sedikit saja kesusahan menimpanya, ia sudah merasa sulit & sulit untuk menghadapi & menyelesaikan kesulitan tersebut.
Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin Rahimahullah berkata :
“Seseorang yg sudah biasa hidup glamor akan sulit baginya untuk menghadapi berbagai permasalahan. Sebab seringkali datang kepadanya suatu permasalahan yg tak mungkin dihadapinya dgn kemewahan.” (Syarah Hilyah Tholibil ‘Ilmi Karya Asy-Syaikh Al-Utsaimin hal.60).
Demikianlah dalil-dalil islami ihwal hidup sederhana berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadits, & klarifikasi para ulama pada artikel kali ini. Semoga apa yg kami sampaikan di sini bisa menjadi suplemen ilmu yg berfaedah bagi kaum muslimin.