Pengertian, Ciri, Macam, Syarat Dan Tujuan Dari Definisi

Arti Definisi – Berdasarkan kamus lexical definition bahwa definisi yakni suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah kata atau frase, sebuah penjelasan wacana arti suatu kata, sebuah pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pemahaman sebuah hal.

Definisi ialah perumusan yang singkat, padat, terperinci dan tepat yang menandakan ‘apa sebenarrnya suatu hal itu’ sehingga dapat dengan terperinci diketahui dan dibedakan dari semua hal lain.
Makara definisi yaitu bagaimana menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya.

Pengertian Definisi Menurut Para Ahli

Menurut Solomon, Robert C., dalam Introducing Philosophy: A Text With Readings, 3rded., Harcourt Brace Jovanovich, Inc., Florida, 1985, hal.234 meyantakan bahwa Definisi ialah suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah kata atau frase.

Arti Definisi jika dilihat menurut Rescher, Nicholas, dalam Introduction to Logic, St. Martinis Press, New York, 1964, hal. 30, adalah sebuah klarifikasi wacana arti suatu kata. Dalam artian luas bahwa Penjelasan mesti menciptakan jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi berafiliasi dengan kata bukan benda.

Sedangkan berdasarkan W. Poespoprodjo, EK T Gilarso, dalam Logika Ilmu Menalar: Dasar-dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis, cet. 1, Pustaka Grafika, Bandung, 1999, hal. 67., beropini bahwa Definisi adalah perumusan yang singkat, padat, terang dan sempurna yang menunjukan ‘apa sebenarrnya suatu hal itu’ sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain.

Ciri ciri Definisi

Setiap definisi harus mempunyai 2 bab, yakni :

  1. Adanya sesuatu yang mau didefinisikan, yang diketahui dengan ungkapan definiendum.
  2. Penjelasan yang menerangkan sesuatu tersebut, yang diketahui dengan perumpamaan definiens. Contoh: ayah adalah orang tua pria.
    • Dalam setiap definiens terbagi lagi menjadi Genera (genus), dalam bahasa Indonesia diketahui dengan istilah jenis dan Differentia (difference), dalam bahasa Indonesia diketahui dengan ungkapan sifat pembeda.
  Puisi Kematian - Oleh Suhawi

Kesimpulan: Mendefinisikan sebuah kata yaitu menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, alasannya adalah dengan genera sebuah barang atau benda akan gampang dikenal, termasuk kelompok apa, dan dengan menyebutkan differentia kita akan hingga pada pengertian kata yang kita definisikan. Dengan menggunakan acuan diatas, maka mampu kita lihat bahwa Ayah merupakan definiendum sedangkan orang tua laki-laki yaitu definiens, yang bisa kita bedakan menjadi orang renta sebagai genera dan pria selaku differentia.

Macam Macam Definisi Menurut Ahli

 Berdasarkan kamus lexical definition bahwa definisi adalah suatu pernyataan yang memberik PENGERTIAN, CIRI, MACAM, SYARAT DAN TUJUAN DARI DEFINISI

Menurut Alex Lanur, Poespoprodjo dan Nicholas Rescher secara garis besar jenis definisi dibagi menjadi 2, ialah :

1. Definisi Nominal (Nominal Definition or Stipulative Definition)

Suatu jenis definisi yang gres sama sekali atau menunjukkan suatu arti gres pada kata yang telah lama ada. Dan definisi ini merupakan sebuah cara untuk menjelaskan sesuatu dengan menguraikan arti katanya. Contoh: Madrasah adalah sekolah agama bagi orang muslim.

Dalam Definisi Nominal mampu dinyatakan dalam 3 cara, ialah:

  1. Definisi dapat diuraikan dari asal-usulnya (etimologi). Contoh: Filsafat, adalah dari Philos yang mempunyai arti pencinta dan sophia yang memiliki arti akal jadi arti Filsafat yakni Pencinta Kebijaksanaan
  2. Namun Tidak semua mampu dikerjakan dengan cara etimologi, maka biar jelas definisi nominal ini mesti dilengkapi informasi perihal bagaimana definisi ini telah dipakai dalam penduduk .
  3. Dapat dinyatakan dengan menggunakan sinonim.

2. Definisi Riil (Real Definition or Lexical Definition)

Mendefinisikan kata yang telah biasa digunakan, biasanya yang terdapat dalam kamus bahasa. Definisi Riil mampu dibedakan dalam 4 jenis definisi, yaitu:

  1. Definisi Hakiki. Definisi yang betul-betul menyatakan hakekat sesuatu, atau sebuah pengertian yang absurd dan cuma mengadung komponen pokok yang benar-benar perlu untuk mengetahui suatu kelompok yang tertentu dan untuk membedakannya dari semua kalangan yang lain, sehingga sifat kelompok itu tidak termasuk dalam hakekat sesuatu itu. Contoh: Burung Merpati dan Burung Layang dapat dibedakan.
  2. Definisi Deskriptif. Definisi ini memakai ciri khas asesuatu yang mau didefinisikan. Ciri khas yakni ciri yang senantiasa dan tetap terdapat pada setiap benda yang tertentu. Contoh: cinta kasih itu sabar, cinta kasih itu murah hati, tidak memegahkan diri, tidak arogan, tidak lekas marah, tidak mementingkan diri sendiri, suka akan kebenaran.
  3. Definisi Final. Definisi yang menunjukkan maksud dan tujuan sesuatu. Contoh: arloji ialah sebuah alat untuk memperlihatkan waktu yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu dimasukkan dalam saku atau diikat di lengan.
  4. Definisi Kausalitas. adalah definisi yang menunjukkan alasannya balasan. Contoh: gerhana bulan terjadi alasannya adalah bumi berada diantara bulan dan matahari.
  Kiat / Cara Penulisan Tembusan

Namun Nicholas Rescher menambahkan dengan definisi yang dia sebut selaku “Loaded” Definition. Definisi ini tidak menjelaskan arti dari sebuah kata dengan sederhana atau mudah, namun dalam menunjukkan definisi disertakan suatu pernyataan yang menganalisa pernyataan sebelumnya, Contoh: Anarki yakni suatu ideologi negara yang menganut metode kerajaan dan dalam metode ini fungsi pemerintahan tidak diharapkan dan tidak diharapkan.

Menurut Copi, Irving M, dalam Introduction to Logic, 2nd ed. The Macmillan Company, New York, 1976, mengatakan bahwa ada 5 jenis definisi, yang kesemuanya mengacu dari 5 tujuan dibuatnya definisi, adalah :

  1. Definisi Stipulatif. Penjelasannya sama dengan definisi nominal diatas.
  2. Definisi Lexical. Penjelasannya pun sama dengan definisi riil.
  3. Definisi Ketepatan (Precising Definition). Definisi dibuat dan mampu mengakibatkan definisi gres sehingga harus sungguh-sungguh diperhatikan agar tidak terjadi kerancuan. 
  4. Definisi Teoritis. Definisi yang muncul dalam rangka mengusulkan agar teori yang ditemukan diterima dengan gampang oleh penduduk .
  5. Definisi Persuasif. Yaitu sebuah definisi yang dibentuk untuk mempengaruhi fikiran, tingkah laris dan emosi orang yang membaca dan mendengarnya. 

Syarat-syarat Dalam Definisi

Definisi memiliki peran untuk menentukan batas sebuah pengertian dengan sempurna, terperinci dan singkat. Maksudnya menentukan batas-batas pengetian tertentu sehingga terperinci apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan pemahaman-pemahaman lain, maka definisi yang baik mesti menyanggupi syarat, seperti:

  • Merumuskan dengan jelas, lengkap dan singkat semua bagian pokok (isi) pengertian tertentu.
  • Adanya bagian-komponen yang perlu dan cukup untuk mengenali apa sebenarnya barang itu (tidak lebih dan tidak kurang).
  • Jelas mampu dibedakan dari semua barang yang lain.

Tujuan Dari Definisi Menurut Para Ahli

Nicholas Rescher membagi tujuan definisi menjadi dua, yakni:

1. Tujuan Umum.

Tujuan definisi secara lazim, seperti:

  • Memfasilitasi komunikasi dengan membantu proses komunikasi yang berjalan menjadi sederhana dan lebih sempurna, atau dengan kata lain mempersingkat lisan suat pernyataan yang panjang dan kompleks sifatnya. Contoh: WHO, akronim dari World Health Organization.
  • Definisi dibentuk untuk memperkenalkan kata baru dalam bahasa.
  • Definisi juga dapat memperlihatkan sebuah arti gres terhadap kata yang telah lama, pola : kata Bibi, dulu dudefinisikan selaku adik kandung ayah atau ibu perempuan, tetapi dikala ini mampu memiliki arti pembantu rumah tangga.
  • Definisi adalah sebuah cara yang terbaik dan paling efektif untuk menjamin ketepatan dan kebenaran dari penggunaan kata tersebut.
  Berikut Ini Bukan Bagian Dari Pemikiran Konfusianisme Yaitu

2. Tujuan Khusus.

Tujuan definisi secara khusus, berisikan:

  • Definisi yang sempurna (Precising definition). Yaitu definisi yang umum dipakai dalam bahasa memiliki arti dan tujuan khusus atau tertentu. Contoh: Dewasa yakni orang yang berusia 21 tahun keatas, dan definisi ini berimplikasi atau memiliki tujuan khusus pada penetapan hukuman dalam peradilan.
  • Definisi yang bersifat teoritis (Theoritical definition). Definisi ini tidak saja merupakan penjelasan sederhana dari sebuah kata tetapi juga merupakan suatu klarifikasi yang bersifat teoritis yang didapat dari ilmu pengetahuan/ observasi dan juga kehidupan sehari-hari. 

Sedangkan Irving M Copi, menerangkan ada 5 tujuan menciptakan definisi, yaitu:

  1. Menambah perbendaharaan kata. Karena bahasa merupakan sebuah instrumen yang rumit dan terus meningkat maka dimungkinkan satu kata akan meningkat memiliki arti baru atau sebuah kejadian akan menimbulkan suatu istilah gres yang memperkaya perbendaharaan bahasa.
  2. Menghilangkan kerancuan atau ambiguitas. Hal ini penting karena dengan memakai sebuah kata yang rancu nantinya akan menyebabkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu.
  3. Memperjelas arti suatu kata. Dengan menciptakan definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam memakai kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan akan tepat dan benar.
  4. Menjelaskan secara teoritis. Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil observasi yang sudah dijalankan. Contoh: H2O yakni unsur kimia untuk air.
  5. Mempengaruhi tingkah laku. Sering definis dibuat untuk menghipnotis fikiran, tindakan atau menertibkan emosi seseorang. Contoh : Kejujuran, yaitu kelurusan hati, tindakan baik. Dengan membaca kata kejujuran orang dapat dipengaruhi untuk menjadi orang jujur.