Pengertian Cerita Dan Unsur Seni Sastra Yang Satu Ini

Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013, Materi Teks Cerita Rakyat pengertianartidefinisidari.blogspot.com – Cerpen kependekan Cerita pendek ialah pengungkapan suatu kesan yang hidup dari fragmen kehidupan manusia. Cerpen yakni karya fiksi yang dibangun lewat berbagai komponen intrinsiknya. Unsur-bagian tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibentuk mirip dengan dunia yang kasatmata lengkap dengan peristiwa-insiden di dalamnya, sehingga nampak mirip sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang mau menyebabkan karya sastra (cerpen) hadir. Unsur intrinsik sebuah cerpen ialah bagian yang secara langsung membangun suatu dongeng. Keterpaduan banyak sekali komponen intrinsik ini akan menimbulkan sebuah cerpen yang sungguh anggun. Berikut komponen-komponen kisah yang mesti Anda ketahui.

Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas  PENGERTIAN CERITA DAN UNSUR SENI SASTRA YANG SATU INI

Baca: PENGERTIAN UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK DALAM SEBUAH CERITA

1. Unsur Intrinsik Cerita Pendek (Cerpen)

Menurut Nurgiyantoro (2010:23) dalam bukunya “Pengkajian Prosa Fiksi” unsur-unsur intrinsik adalah unsur-bagian yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-komponen inilah yang menimbulkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara aktual akan dijumpai jikalau orang membaca karya sastra. Unsur-bagian intrinsik yang dimaksud meliputi tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, setting/latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Tema

Nurgiyantoro (2010:25) menyatakan bahwa tema yaitu sesuatu yang menjadi dasar dongeng, tema mampu bersinonim dengan pandangan baru atau tujuan utama kisah. Tema ialah ide dasar lazim yang menopang suatu karya sastra dan terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantic, serta menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian kisah itu.

Alur/plot

Menurut Stanton (Nurgiyantoro, 2010:113) alur atau plot ialah kisah yang berisi urutan peristiwa, tetapi tiap urutan kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab balasan, kejadian yang satu disebabkan atau mengakibatkan kejadian yang lain.

  Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi

Tokoh dan penokohan

Sering dipergunakan perumpamaan-ungkapan mirip tokoh dan penokohan, moral dan perwatakan, atau abjad dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pemahaman yang nyaris sama dalam pembicaraan fiksi. Istilah-istilah tersebut bahu-membahu tidak menyaran pada pengertianartidefinisidari.blogspot.com Istilah tokoh menunjuk pada orangnya atau pelaku ceritanya, sedangkan penokohan menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh.

Latar/setting

Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2010:216), latar atau setting yakni landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, relasi waktu, dan lingkungan sosial daerah terjadinya insiden-peristiwa yang diceritakan. Latar ialah segala keterangan perihal waktu, ruang, tempat, dan situasi.

Sudut pandang

Sudut pandang pada hakikatnya ialah taktik, teknik, siasat, yang secara sengaja diseleksi pengarang untuk mengemukakan ide dan ceritanya (Nurgiyantoro, 2010:248). Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, persepsi hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, semuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh dan lewat kacamata tokoh kisah. Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh kisah dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.

Amanat

Nurgiyantoro (2010:322) juga menyampaikan bahwa amanat yaitu pesan atau nasihat yang mampu diambil dari sebuah kisah untuk dijadikan sebagai cermin maupun panduan hidup. Pesan atau hikmah yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya terhadap pembaca atau pendengar. Pesan ini berupa impian, anjuran , kritik, dan sebagainya.

Gaya bahasa

Bahasa dalam cerpen memilki peran ganda, bahasa tidak cuma berfungsi selaku penyampai pemikiran pengarang, namun juga sebagai penyampai perasaannya. Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2010:237) gaya bahasa yaitu cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seseorang pengarang mengungkapkan suatu yang hendak dikemukakan. Beberapa cara yang ditempuh oleh pengarang dalam mempekerjakan bahasa cerpen adalah dengan memakai perbandingan, menghidupkan benda mati, melukiskan sesuatu dengan tidak sewajarnya, dan sebagainya.

  Buatlah Tiga Bait Puisi Jenis Balada Dengan Tema Cinta Terhadap Orangtua

Itulah sebabnya, kerap kali dalam karya sastra sering dijumpai kalimat-kalimat khas. Nada pada karya sastra ialah verbal jiwa.

Baca: UNSUR PEMBANGUN CERITA FANTASI DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

2. Unsur ekstrinsik Cerita dalam karya sastra ini

Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra. Unsur tersebut secara tidak langsung mensugesti bangunan atau metode organisme karya sastra. Dalam Nurgiyantoro (2005: 23), dapat dibilang bagian ekstrinsik selaku bagian yang mempengaruhi bangunan dongeng suatu karya sastra dalam hal ini ialah cerpen tetapi tidak ikut menjadi bab di dalamnya. Menurut Wallek dan Warren (Rokhmansyah, 2014: 33) mengemukakan bahwa bagian ekstrinsik karya sastra meliputi unsur biografi; unsur psikologis; kondisi lingkungan; dan pandangan hidup pengarang.

Baca: PERBEDAAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM CERITA

Cerita ini, dapat juga dipakai untuk Anda yang sedang mencari tanggapan dari soal-soal Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013, Materi Teks Cerita Rakyat, demikian goresan pena pengertianartidefinisidari.blogspot.com supaya berguna!!!