Diferensiasi sosial dalam penduduk akan membawa imbas baik yang bersifat kasatmata maupun yang bersifat negatif. Diantaranya yakni
1. Paham Primordialisme
ialah suatu paham yang menilai bahwa kelompoknya lebih baik dibanding dengan kalangan lain. Dalam masyarakat yang majemuk paham primordialisme hampir selalu terjadi. Hal ini alasannya adalah adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu golongan sosial, serta adanya harapan untuk memelihara keutuhan kelompoknya.
Contoh, primordialisme dalam penduduk ialah adanya praktik nepotisme dalam merekrut atau menempatkan orang-orang yang berasal dari kawasan atau suku bangsa yang serupa dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Segi faktual paham ini yakni dapat mengikat dan memperkuat ikatan suatu kalangan khususnya dalam menghadapi ancaman dari luar. Sedang segi negatifnya yakni menghidupkan dugaan dan permusuhan kepada kelompok lain yang tidak sepaham atau tidak sama dengan kelompoknya, hal ini beresiko kepada terjadinya pertentangan sosial.
2. Etnosentrisme
yaitu suatu perilaku atau paham yang menganggap budaya masyarakatnya lebih tinggi dibanding dengan budaya masyarakat yang lain. Contoh, ajaran nasionalis (Nazi) yang berasumsi ras Arya-lah yang paling unggul untuk menguasai dunia. Seperti halnya primordialisme, etnosentrisme dapat membuat ikatan kelompoknya makin besar lengan berkuasa, bahkan mampu menyebabkan semangat kebangsaan atau semangat patriotisme, tetapi disisi lain etnosentrisme mampu menyebabkan konflik antar golongan atau kebudayaan.
3. Sektarian
Politik fatwa merupakan kondisi dimana suatu golongan atau organisasi tertentu sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal yang menjadi pengikutnya. Biasanya dalam politik ajaran ada pengikat diantara anggotanya menurut persamaan ideologi. Misalnya, PKB dikelilingi NU. Politik pedoman dalam masyarakat yang majemuk beresiko terhadap terjadinya pertentangan antara kalangan-golongan yang ada.