close

Pengalaman Berobat Ke Dr. Paulus Andrian Samas Bantul

Hmm..dongeng ini sudah lama sekali tetapi belum sempat aku tuliskan di blog saya. Kaprikornus gini dahulu beberapa tahun kemudian saya itu sakit pencernaan.

Hal ini yang membuat aku resign dan istirahat dulu di kampung halaman Jogja. Gangguan pencernaan yang aku alami menciptakan perut aku gak lezat, kembung dan jalan pun jadi agak hilang keseimbangan. Ini terus terang mengusik kualitas hidup dan mesti segera diobati.

Nah pas di Jogja, saya dikirim orang tua berobat ke salah satu dokter senior di kawasan Samas Bantul yaitu dr. Paulus Andrian. Jaraknya gak terlalu jauh sih dari rumah. Kaprikornus pada sebuah hari di sore hari aku pergi ke sana.

Tempat praktik berada di pinggir jalan dan ada papan namanya. Pas kami masuk ke dalam pertama kali aku terkejut dengan tampilan ruang praktik yang sangat berlainan jauh dari praktik dokter lain. Rumahnya sangat sederhana sekali dan mirip rumah jawa lazimsaja.

Dalam hati aku underestimate ini praktik dokter tapi ya sudahlah niatnya buat berobat. Di ruang tunggu ada beberapa pasien yang antri dan saya lihat tiap pasien masuk ruang dokter Paulus pasti lama keluarnya. Setelah beberapa waktu sekitar 1 jam kesudahannya saya masuk.

Tempat praktik dokter

Pertama berjumpa dokternya terlihat telah sepuh sekali lalu saya ditanya apa keluhannya. Ya aku jawab aku jalan gak seimbang dan pencernaan gak enak. Lalu aku disuruh jalan ke bangsal untuk dicek biasa adalah mata, mulut dan jantung.

Saya kemudian mengajukan pertanyaan, ‘dok apakah ada gangguan pada syaraf saya sehingga jalan aku kokĀ  ga seimbang ya?’.

  Raih Tubuh Idealmu dengan Cara Bulking Cepat dan Cutting Badan Cepat

Dokter sepuh itu menjawab gampang,’jikalau ada gangguan syaraf itu sudah tertangkap basah pas kau jalan ke temapt tidur juga, lha ini gak ada apa-apa wajar aja’. Mendengar pernyataan tersebut saya langsung diam lalu duduk di depan dokter.

Ada yang berlawanan dengan dokter ini ialah pada saat konsultasi seperti psikolog, beda dengan dokter lain yang periksa dikit kemudian kasih obat banyak. Nah dokter ini gak gitu justru saya diceramahin lama, makanya tadi pasien-pasien sebelumnya juga usang keluarnya, pantesan.

Lalu dokter tersebut mulai menunjukkan kuliahnya. ‘pertama yang namanya pencernaan itu dikelola asam lambung, jadi kalau kau depresi asam lambung otomatis naik’. Saya cuma berkata iya-iya saja.

Terus dia juga mensugesti agar aku jangan terlalu banyak makan obat, perbaiki kondisi psikologis. Manusia itu pada dasarnya udah punya metode pertahanan dan pengobatan sendiri. Rasa takut, emosi murka, khawatir dan lainnya lah yang menurunkan kemampuan itu.

Singkat kisah alhasil sehabis panjang lebar diceramahi aku hanya diberi dua obat saja. Vitamin B dan antibiotik. Udah gitu aja, ternyata di balik ruang praktik yang sangat sederhana dokter ini punya segudang ilmu yang hebat sehingga beliau selalu menanamkan nilai-nilai religius kepada pasiennya biar sembuh. Bahkan ia paham soal manfaat puasa bagi pencernaan dan sebagainya.

Akhirnya aku pulang dan di perjalanan mikir-mikir, ini dimana letak teladan hidup yang salah sehingga memicu penyakit. Akhirnya lambat laun saya mampu mengatasi problem pencernaan tersebut dan jalan saya tidak goyang lagi.

Pesan dokter Paulus yang paling penting yakni jangan lupa bahagia semoga hidup sehat. Jadi jangan dibalik hidup sehat buat bahagia, salah ternyata. Ya..itulah sedikit kisah aku berkunjung ke dr. Paulus di Samas.

  Kandungan Nutrisi dan 10 Manfaat Buah Bidara bagi Kesehatan

Pantesan dokter ini telah berumur juga masih sehat dan mengembangkan ilmunya ke pasien. Semoga dokter lain juga mampu memalsukan dan bukan hanya duduk periksa dikit kemudian beri obatnya yang banyak, ilmunya gak di kasih.