Penerapan Industri Hijau Dalam Tempat Industri

 Oleh : Nanda Putri Utami 

Abstrak

            Kawasan industri merupakan sebuah daerah kawasan pemusatan aktivitas industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikontrol oleh perusahaan daerah industri (Hariz dkk, 2018). Dalam proses industri tentunya mesti disertai oleh industri hijau agar dalam proses produksi kelestarian lingkungan terus terjaga dan mampu menunjukkan faedah bagi lingkungan. Dalam menerapkan industri hijau, perlu mengetahui prinsip – prinsip industri hijau, taktik, manfaat, serta tantangan yang hendak dihadapi dalam penerapannya.  

Kata kunci: industri hijau, prinsip, seni manajemen, manfaat, tantangan

 

Abstract

            An industrial area is an area where industrial activities are concentrated, equipped with supporting facilities and infrastructure developed and managed by industrial estate companies (Hariz et al, 2018). In the industrial process, of course, it must be accompanied by a green industry so that in the production process environmental sustainability is maintained and can provide benefits for the environment. In implementing the green industry, it is necessary to know the principles of the green industry, strategies, benefits, and challenges that will be faced in its implementation.

Keywords: green industry, principles, strategies, benefits, challenges.

 

 

Pendahuluan

            Menurut UU No. 3/2014 ihwal Perindustrian pasal 77 – 83, Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya memprioritaskan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga bisa menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan faedah bagi penduduk (Hutahaean, 2017). Perwujudan rancangan industri hijau menjadikan konsekuensi setiap industri mesti mengamati kepentingan lingkungan, termasuk di dalamnya pemanfaatan materi baku ramah lingkungan, penerapan kimia hijau, pengelolaan sampah dan daur ulang, penerapan teknologi untuk energi terbarukan, dan analisis dampak lingkungan yang diterapkan dengan penuh kesungguhan.

            Melalui penerapan industri Hijau diupayakan dapat ditentukan bahwa semua industri, yang mencakup semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini tergolong komitmen dalam wujud langkah-langkah untuk meminimalkan beragam pengaruh lingkungan dari proses bikinan, yaitu lewat penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, penghematan bahkan penghilangan penggunaan bahan kimia beracun, substitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan kerja, permintaan agar produsen lebih bertanggung jawab, dan pengurangan risiko secara keseluruhan (Hidayat, 2021).

  Kimia Industri Industri Keramik

 

Rumusan persoalan

1. Apa pengertian dari industri hijau?

2. Bagaimana prinsip – prinsip dari industri hijau?

3. Apa saja seni manajemen dalam penerapan industri hijau?

4. Apa saja manfaat serta tantangan dalam menerapkan industri hijau?

 

Tujuan rumusan

1. Mengetahui pengertian dari industri hijau

2. Mengetahui prinsip – prinsip industri hijau

3. Mengetahui apa saja taktik dalam penerapan industri hijau

4. Mengetahui manfaat serta tantangan dalam menerapkan industri hijau

 

 

Pembahasan

            Industri Hijau merupakan industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap penduduk baik di dalam maupun di luar organisasi, serta mengamati rantai pasok untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam setiap proses buatan senantiasa dihasilkan produk sisa atau limbah, hal itu berlaku untuk semua jenis industri. Melalui penerapan industri Hijau diupayakan dapat ditentukan bahwa semua industri, yang mencakup semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus mengembangkan kinerja lingkungannya. (Hidayat, 2021)

 

            Menurut Atmawinata (2012), prinsip – prinsip yang dikembangkan dalam penerapan desain hijau secara luas, antara lain:

  • Efisiensi energi dan energi terbarukan

            Konsep Hijau dilakukan dengan mempe
rgunakan energi terbarukan yang tersedia di alam. Selanjutnya pemanfaatan energi terbarukan yang bertambah banyak akan mendorong penghematan penggunaan materi bakar fosil. Sumber energi terbarukan yang ada di alam yang paling utama dan berlimpah yakni energi yang ditawarkan oleh sinar matahari.

  •  Efisiensi pemanfaatan sumber daya

            Di dalam konsep hijau, sumber daya yang pada umumnya tersedia dalam jumlah terbatas harus dimanfaatkan secara efisien. Konsep mirip Recycle dan Reuse yakni penerapan dari siklus bahan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya dalam Konsep Hijau. 

  • Keterkaitan system alam – manusia

            Alam menunjukkan sumber daya bagi manusia, namun manusia juga memperlihatkan masukan bagi siklus bahan di dalam ekosistem. Konsep Hijau harus turut serta dalam mengedepankan pemberdayaan penduduk sekitar selaku bagian dari pembangunan yang ramah lingkungan.

  •         Green Industrial Park
  Kimia Lingkungan : Pencemaran Air

            Berbagai industri seperti farmasi, penyulingan minyak, pembuatan limbah pertanian, dan pemurnian air saling terintegrasi dengan mempergunakan energi dari Power Station yang memanfaatkan materi baku batu bara di samping penggunaan energi terbarukan lain. Dengan adanya Green Industrial Park mampu membangun pemukiman dan kompleks industri berwawasan Hijau dengan membangun bangunan hijau, menjaga jalur hijau dan taman kota di sebagian besar daerah, hingga mendesain tata letak pabrik semoga asap pabriknya mampu diserap oleh hutan kota di sekitarnya.

 

    Adapun taktik dalam penerapan industri hijau menurut Hidayat (2021), antara lain: 

  • Mengembangkan kerja sama internasional terkait perumusan kebijakan dan pendanaan dalam pembangunan dan pengembangan industri hijau;
  • Memperkuat kapasitas institutional untuk menyebarkan industri hijau;
  • Membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta;
  • Mempromosikan atau mensosialisasikan kebijakan dan regulasi teknis yang berhubungan dengan industri hijau (mencakup materi baku, proses buatan, teknologi dan produk yang ramah lingkungan);
  • Meningkatkan kesanggupan sumber daya insan, transfer teknologi, dan memperkuat riset dan pengembangan

            Sesuai definisinya, industri hijau memprioritaskan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan faedah bagi penduduk (Hariz dkk, 2018). Menurut Hidayat (2021), faedah penerapan industri hijau antara lain:

  • Meningkatkan profitabilitas (laba) lewat peningkatan efisiensi sehingga dapat menghemat biaya operasi, penghematan biaya pengelolaan limbah dan aksesori pemasukan dari produk hasil samping;
  • Meningkatkan image perusahaan;
  • Meningkatkan kinerja perusahaan;
  • Mempermudah saluran pendanaan;
  • Fleksibilitas dalam regulasi;
  • Terbukanya kesempatan pasar baru; dan
  • Menjaga kelestarian fungsi lingkungan.

 

    Sedangkan, berdasarkan Atmawinata (2012), ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi dalam pembangunan industri hijau, antara lain :

  Menghemat Limbah Dengan Kimia Hijau

  • Dibutuhkan Penggantian/modifikasi mesin industri. Untuk mengubah/modifikasi mesin dibutuhkan investasi, sementara bunga komersial perbankan nasional tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional; 
  • Dibutuhkan penghargaan bagi kelompok industri yang sudah mewujudkan industri hijau, contohnya: pertolongan kompensasi dalam bentuk bantuan dana, dukungan teknis dll untuk memajukan upaya perbaikan; 
  • Perlu dirumuskan teladan insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.

 

Kesimpulan

            Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya memprioritaskan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mampu menunjukkan faedah bagi masyarakat. Industri hijau berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berkonsentrasi pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab kepada masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta mengamati rantai pasok untuk pembangunan berkesinambungan. Dalam menerapkan terdapat prinsip – prinsip, strategi, manfaat dan tantangan yang mesti dipahami dan dijalankan dalam melaksanakan industri hijau.

 

 

Daftar Pustaka

Atmawinata, Achdiat. 2012. Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Pendalaman Struktur Industri. Jakarta, Indonesia. (diakses pada 11 November 2021).

Hariz, Anif Rizqianti., Purwanto., Suherman. 2018. Pengembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan Sebagai Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem (Studi Kasus Di Taman Industri BSB Semarang). Al – Hayat: Journal of Biology And Applied Biology, Vol 1, (2018), 58 – 65. Semarang :  Universitas Diponegoro. (diakses pada 11 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta
: Universitas Mercu Buana. (diakses pada 11 November 2021).

Hutahaean, Lintong Sopandi. 2017. Pengembangan Industri Hijau Nasional. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Indonesia. (diakses pada 11 November 2021).