Pendosa Yang Husnul Khatimah

Pendosa Peraih Husnul Khatimah

الحديث الثاني عن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله ص.م : الفاجر الراجي برحمة الله تعالي اقرب من العابد المقنط

Hadits Kedua

Dari Ibni Mas’ud (abdulloh bin mas’ud) r.a berkata : sudah bersabda Rosululloh SAW : “Pelaku dosa yang berharap rahmat Tuhan lebih erat ketimbang seorang hamba yang beribadah yang putus asa dari rahmatNYA”

(حكاية) ان رجلا مات علي عهد موسي عليه السلام فكره الناس غسله ودفنه لفسقه فأخذوه برجليه وطرحوه في مزبلة ، فأوحي الله تعالي الي موسي عليه السلام . وقال يا موسي مات في محلة ماجان في شهر المروة ولي من اوليائي فلم يكفنوه ولم يدفنوه فاذهب انت فاغسله وكفنه وصل عليه وادفنه، فجاء موسي عليه السلام الي تلك المحلة، وسأل لهم عن الميت فقالوا له : مات رجل من صفة كذا وكذا وإنه كان فاسقا معلنا فقال اين مكانه ؟ فان الله تعالي اوحي الي لأجله ،قال فعلموني مكانه .فلما رأه موسي عليه السلام مطروحا في المزبلة وأخبره الناس عن سوء افعاله ناجي موسي ربه ،فقال إلهي امرتني بدفنه والصلوة عليه وقومه يسبون عليه شرا وانت اعلم به منهم من الثناء القبيح، فأوحي الله عليه يا موسي صدق قومه فيما حكوا عنه من سوء افعاله غير انه تشفع الي عند وفاته بثلاثة اشياء لو سأل مني جميع مذنب خلقي لأعطيته فكيف وقد سأل نفسه وانا ارحم الراحمين. قال يا ربي ما الثلاثة ؟ قال لما دني وفاته قال يا ربي انت تعلم مني فاني ارتكب المعصية مع كراهية المعضية في قلبي
اولها هو النفس والرفيق السوء وابليس عليه اللعنة وهذه الثلاثة القبيحة في المعصية فانك كنت تعلم مني ما اقول فاغفرلي.
والثاني قال يا ربي انك تعلم بأني ارتكب المعاصي وكان مقامي مع الفسقة ولكن صحبة الصالحين وزهدهم والمقام معهم احب الي من الفاسقين.
والثالث قال الهي ان كنت تعلم مني ان الصالحين كانوا احب الي من الفاسقين حتي لو استقبلني رجلان صالح وطالح الا قدمت حاجة الصالح علي الطالح ….

  Kumpulan Hadits Tentang Hari Kiamat Beserta Tulisan Arab dan Artinya

Hikayat

Ada seorang laki-laki meninggal dunia dimasa nabi Musa ‘alaihissalam . semua orang tak inginmemandikan dan mengafani jenazahnya, lantaran kedurhakaanya semasa didunia. orang-orang itu membuangnya dengan kaki mereka ditempat sampah.
Kemudian Tuhan mewahyukan kepada Musa ‘alaihissalam: “Wahai Musa, telah mati seorang pria, jenazahnya sekarang ditempat sampah. padahal ia yakni kekasihKu. ia tidak dimandaikan maupun dikafani dan tidak dikuburkan. Maka berangkatlah engkau untuk memandikannya, mengkafaninya, sembahyangkan dan kuburlah iadengan kemuliyaan”. kemudian Musa berangkat ke daerah itu. dan menanyakan mayat itu kepada penduduk.
“benar disini telah meninggal seorang durhaka” jawab mereka.
“dimana beliau kini ?, aku kesini semata-mata tiba atas perintah Tuhan untuk pria yang kalian anggap durhaka itu”. kata Musa
Diantarlah penduduk kampung, Musa menjenguk jenazah tersebut. padahal banyak kabar simpang siur atas orang tersebut ihwal kebusukan mayatnya oleh masyarakatyang tidak menyukainya. Musa pun heran atas perintah tuhannya itu.
Kemudian Nabi Musa as munajat terhadap Tuhan :”Tuhan, engkau telah mengutusku menguburkanya dan menyembahyangkannya . padahal kaumnya menyaksikan beliau seorang durhaka. hidupnya hanya dilakukan untuk perbuatan tercela. Hanya Engkau yang tahu antara Puji dan Cela.

Dijawab Allah: “Benar Musa. orang-orang itu juga benar. mereka menghukumi pria itu karena perbuatannya.
Tetapi Aku telah mengampuninya lantaran tiga sebab. ketahuilah: bila seorang pendosa meminta ampun kepadaKu dan Kuampuni, mengapa ia tidak? padahal beliau pernah berkata kepada dirinya sendiri bahwa Aku yakni Tuhan Yang Maha Penyayang.
” apakah tiga alasannya adalah yakni itu,Tuhan?” tanya Musa.
” saat laki-laki itu menghadapi ajal, beliau mengadu kepadaKu: Tuhan, Engkau tahu segala maksiat yang kuperbuat, padahal bahu-membahu aku sungguh membencinya. mengapa kulakukan juga ?. itu karena tiga hal, Tuhanku.

  Hadits Arbain Nawawi 15: Berkata yang Baik atau Diam

pertama: karena nafsu pergaulan yang buruk, dan iblis terkutuk. ini pertama membawaku jatuh dalam pelukan maksiat. pasti Kau sungguh tahu, dan ampunilah saya.
kedua: Tuhan, Kau niscaya tahu bahwa aku berbuat maksiat lantaran berada dilingkungan yang fasiq/bejat. padahal aku mencintai orang-orang alim dan zuhud, tinggal bersama mereka sungguh saya sukai dari pada tinggal dengan orang-orang fasiq/bejat itu.
ketiga:Tuhan, sungguh orang yang salih lebih baik dari pada orang yang thalih. sungguh orang salih lebih aku cintai. kalau seandainya datang kedua orang itu, aku akan mendahulukan orang yang salih.
Tuhan melanjutkan:” maka Kuampuni dosanya dan Kurahmati beliau. sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang. utamanya pada mereka yang mengakui kesalahannya dihadapan-Ku. dan pria ini sudah mengakui kesalahannya, maka Ku ampuni dia Ku lewatkan atas dosa-dosanya.
wahai Musa, kerjakan apa yang Aku perintahkan. Akupun akan mengampuni orang-orang yang menyembahyangkannya serta ikut menguburnya, demi kemuliaan yang beliau miliki.

Wallahu A’lam

Dikutip dari Kitab al-mawa’izhu al-ushfuriy

Via : Ust. Ical Rizal Santri Alit