Pembentukan Gamet Pada Manusia: Spermatogenesis Dan Oogenesis

Pembentukan Gamet Pada Manusia: Spermatogenesis dan Oogenesis

Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel kelamin atau sel gamet.

Pada manusia dan hewan pembelahan ini terjadi pada kelenjar kelamin, baik kelamin jantan (testis) maupun kelamin betina (ovarium).

Proses pembentukan sel kelamin betina atau ovum di dalam indung telur atau ovarium disebut oogenesis.

Sedangkan proses pembentukan sel kelamin jantan atau sperma di dalam testis, disebut spermatogenesis.

Baik sel sperma maupun sel ovum keduanya ialah sel haploid yang berasal dari pembelahan meiosis sel diploid yakni spermatogonia dan oogonia.

 Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel kelamin atau sel gamet Pembentukan Gamet Pada Manusia: Spermatogenesis dan Oogenesis

1. Proses Spermatogenesis

Berikut ini proses dan tahapan secara berurutan.

Spermatogenesis bermula dari sel induk sperma atau spermatogonia, yang bersifat diploid yakni mengandung 23 pasang kromosom.

Selanjutnya spermatogonia membelah mitosis menghasilkan spermatozoid primer yang juga bersifat diploid.

Selanjutnya spermatozoid primer membelah meiosis menciptakan spermatozoid sekunder yang haploid.

Setelah itu spermatozoid sekunder membelah menciptakan spermatid, adalah calon sperma yang belum memiliki ekor.

Selanjutnya spermatid bermetamorfosis spermatozoa yang sudah dilengkapi ekor.

Ekor ini ialah hasil pertumbuhan dari mikrotubulus.

Setiap spermatozoa terdiri atas bab ujung disebut kepala.

Pucuk kepala ini mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase yang berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur.

Bagian tengahnya banyak mengandung mitokondria yang penting untuk memobilisasi energi.

Spermatozoa yang terbentuk akan lewat kanal (tubulus) yang berkelok-kelok, terus meninggalkan testis melalui epididimis.

Di dalam epididimis spermatozoa tinggal selama minimal 3 ahad sampai menjadi akil balig cukup akal.

Selanjutnya spermatozoa masuk ke vas deferens.

Di ujung vas deferens spermatozoa bercampur dengan getah produk kelenjar verikula seminalis, prostat, dan cowperi, membentuk cairan sperma atau semen.

Kelenjar verikula seminalis, prostat, dan cowperi menciptakan getah yang menjamin kehidupan spermatozoa.

Getah ini bersifat basa, sehingga cairan semen menjadi bersifat basa.

Suasana basa ini penting untuk melindung spermatozoa, sebab uretra dan saluran kelamin wanita umumnya bersifat asam.

Pada dikala ejakulasi, ialah memanarnya semen ketika terjadi korelasi kelamin , semen yang keluar lebih kurang 5 ml, dengan jumlah spermatozoa lebih kurang 50 juta.

Jika jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta/cc maka kemungkinan terjadinya pembuahan amat kecil.

Produksi spermatozoa dipengaruhi hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).

Produksi sperma juga berbarengan dengan dihasilkannya hormon testosteron, yang ialah kendali kepada bikinan FSH dan LH.

Dalam kejadian ini testis juga menghasilkan hormon inhibisi, yang berperan mengatur hormon FSH lewat mekanisme umpan balik.

2. Proses Oognesis

Sel telur atau ovum berasal dari oogonia (tunggal=oogonium) atau sel induk telur.

Seperti halnya spermatogonia, oogania juga bersifat diploid, yaitu memiliki 23 pasang kromosom.

Proses Oogenesis yakni sebagai berikut:

Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer.

Oosit primer akan membelah meiosis menjadi dua sel yang tidak sama ukurannya.

Yang berukuran wajar (besar) disebut oosit sekunder, sedangkan yang berukuran kecil alasannya kelemahan plasma sel disebut badan kutub primer / polosit primer.

Pembelahan dari oosit primer menjadi oosit sekunder dan polosit primer disebut meiosis I.

Selanjutnya, oosit sekunder membelah meiosis II, menciptakan ootid dan polosit (badan kutub sekunder) II, sedangkan polosit primer membelah menjadi dua polosit sekunder.

Ootid berikutnya akan berkembang menjadi ovum atau sel telur.

  Amati Beberapa Data Mikrooganisme Yang Dipakai Dalam Bioteknologi Konvensional Berikut!

Dengan demikian, setiap sat oogonium akan menciptakan suatu ootid yang hendak tumbuh menjadi ovum dan tiga buah tubuh kutub sekunder (polosit).

Makara jumlah sela selesai hasil oogenesis dan spermatogenesis berlawanan.

Setiap oognium akan menghasilkan sebuah sel telur, sedangkan setiap spermatogonium akan menghasilkan empat spermatozoa.

Pahami juga wacana pembelahan mitosis, meiosis, membran sel, apa itu sel, struktur dan fungsi bagian sel