Pembagian Terstruktur Mengenai Planet Di Tata Surya Kita

Sejarah Pengelompokkan Planet Tata Surya- Coba berapa buah planet yang menjadi anggota tata surya kita? 

Hingga dikala ini sudah ditemukan sembilan buah planet sebagai anggota tata surya,  yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. 

Untuk planet yang terakhir ialah Pluto masih menjadi bahan perdebatan apakah termasuk Planet atau bukan. 

Beberapa jago astronomi mempercayai bahwa Pluto ialah sebuah satelit Neptunus yang terlepas. 

Sampai pada periode ke 17 gres diketahui 6 Planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Uranus baru ditemukan sekitar tahun 1781, Neptunus pada tahun 1846, dan Pluto pada tahun 1930 (Tjasyono, 2003).


Apakah planet-planet memancarkan cahaya sendiri? Matahari memancarkan sinar alasannya mempunyai sumber cahaya sendiri. Oleh karena itu Matahari tergolong Bintang. 

Planet-planet tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Planet-planet bersinar sebab planet-planet memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya.
Tata Surya (pic:http://www.skyandtelescope.com/)
Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa derma teleskop. 

Karena itu kelima Planet ini sudah dipelajari oleh para astronom selama ribuan tahun. Tiga Planet lainnya ditemukan sehabis inovasi teleskop. 

Uranus ditemukan oleh Hershel pada malam hari tanggal 13 Maret 1781. Neptunus ditemukan menurut perhitungan John Couch Adams dan Le Verrier, dan teramati pertama kali di langit pada tanggal 23 September 1846 oleh Johann G. Galle, ajudan kepala observatorium Berlin. 

Pluto ditemukan  berdasarkan   perhitungan  ahli  matematika  yang  bernama  Parcival Lowell, dan teramati pertama kali di langit oleh Clyde W. Tombaugh pada tanggal

13 Maret 1930. 

Parcival Lowell dan Clyde W. Tombaugh melakukan pekerjaan pada observatorium Lowell, Arizona, Amerika Serikat.


Antara orbit planet Mars dan planet Jupiter terdapat sabuk (belt) Asteroid, yaitu kumpulan ribuan planet-planet kecil dan belahan-kepingan yang asal usulnya sampai sekarang masih menjadi bahan perdebatan para mahir astronomi. 

Asteroid Ceres didapatkan pertama kali pada sekitar tahun 1801 oleh seorang astronom Italia berjulukan Piazzi. 

Benda tersebut cuma memiliki diameter sekitar 750 km,  sehingga terlalu kecil untuk disebut Planet. 

Dari observasi berikutnya memperlihatkan bahwa ternyata Asteroid ini ialah keluarga besar yang jumlahnya 100.000 buah. 

Jika asteroid ini terlepas dari orbitnya, maka dia bisa mencapai bumi dan masuk atmosfer hingga menabrak permukaan bumi.


Bagaimana planet-planet mampu dikelompokkan? Terdapat tiga cara untuk pengelompokkan planet-planet, adalah : 


Pertama, pengelompokkan planet atas dasar planet Bumi sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yakni planet Inferior dan planet Superior. 

Planet Inferior adalah planet-planet yang orbitnya terletak di dalam orbit planet Bumi. Anggota kelompok planet Inferior terdiri atas dua planet yaitu Merkurius dan Venus. 

Planet Superior yaitu planet- planet yang orbitnya terletak di luar orbit planet Bumi. 

Yang termasuk golongan planet Superior adalah planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.


Kedua, Pengelompokkan planet atas dasar lintasan Asteroid selaku pembatas. 

Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kalangan planet ialah kalangan planet Dalam (inner Planets) dan planet Luar (outer Planets). 

Planet Dalam adalah planet-planet yang orbitnya terletak di sebelah dalam lintasan Asteroid. 

Anggota golongan planet ini terdiri dari planet Merkurius,  Venus, Bumi, dan Mars. 

Planet Luar adalah planet-planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan Asteroid. Yang tergolong planet ini yaitu planet Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.


Ketiga, Pengelompokkan planet atas dasar ukuran dan komposisi materi penyusunnya. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua golongan  Planet yaitu golongan planet Terrestrial dan planet  Jovian. 

Planet Terrestrial yaitu planet-planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya (batuan) seperti dengan planet Bumi. 

Yang tergolong kelompok planet ini yakni Merkurius, Venus, dan Mars. Kelompok Planet ini adakala disebut juga kelompok planet Kerdil, karena memang ukuran diameternya relatif jauh lebih kecil dibanding dengan diameter planet Jupiter. 

Ciri-ciri utama dari planet Kerdil ini yakni diameternya kecil, padat, dan kerapatan massanya tinggi, adalah antara 4,2 hingga 5,5 gram/cm3. 

Planet kebumian disusun utamanya (90 %) dari bagian-komponen Besi, Oksigen, Silikon, dan Magnesium. 

Planet ini juga biasanya memiliki angkasa yang tidak terlalu tebal, bahkan Merkurius tidak diselubungi angkasa. 


Planet Jovian, disebut juga planet Raksasa adalah planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan planet Jupiter, adalah terdiri dari sebagian besar es dan gas hidrogen. 

Yang tergolong planet ini adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ciri-ciri utama dari planet Raksasa ini yakni diameternya besar, kurang padat, dan kerapatan massanya sangat rendah. 

Sebagai teladan, Saturnus mempunyai rapat massa antara 0,7 sampai 1,6 gram/cm3. Angkasa planet Raksasa biasanya sangat tebal dan terdiri atas senyawa yang mengandung hidrogen. 

Planet Pluto tidak mirip dengan Planet Bumi maupun dengan Planet Jupiter, dan banyak astronom telah mengusulkan agar Pluto dikelompokkan sebagai suatu Asteroid (Planet kecil).


Nah itulah sejarah permulaan mula adanya pengelompokkan planet dalam tata surya. 

  Mengkalkulasikan Kelembaban Relatif Dan Mutlak Udara