Oleh Listiyani (@T18-Listiyani)
Mind Mapping |
ABSTRAK
Energi selalu dikembangkan dan terus dicari keuntungannya. Energi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan kegiatan. Namun tanpa disadari, penggunaan energi secara terus menerus akan berakibat buruk kepada lingkungan. Beberapa energi juga masih memiliki problem limbah, sehingga ditemukannya energi hijau sebagai sumber energi terbarukan yang mampu mengurangi limbah. Diketahui bahwa enrgi terbarukan selaku bentuk energi yang sanagt diperlukan alasannya selalu tersedia dan dengan adanya perkembangan teknologi dapat menghasilkan energi terbarukan yang mampu memajukan efisiensi energi. Berbagai sumber energi yang dijadikan energi terbarukan seperti angin, air, geothermal, biomassa, dan matahari.
Kata Kunci : energi hijau, energi tebarukan, biomassa, energi matahari, energi angin, energi air, panas bumi
ABSTRACT
Energy is always developed and continues to be sought after for its benefits. Energy is needed in everyday life to do activities. But without realizing it, continuous energy use will be bad for the environment. Some energy also still has waste problems, so the discovery of green energy as a renewable energy source that is able to reduce waste. It is known that renewable energy as a form of energy that is needed because it is always available and with the advancement of technology can produce renewable energy that is able to improve energy efficiency. Various energy sources that are used as renewable energy such as wind, water, panas bumi, biomass, and solar.
Key Words: green energy, renewable energy, biomass, solar energy, wind energy, water energy, geothermal
PENDAHULUAN
Kebutuhan energi bersamaan dengan munculnya peradaban di dunia ini, sehingga energi telah dipakai sejak beribu-ribu tahun yang kemudian. Pada kala prasejarah, kayu ialah sumber energi paling penting bagi masyarakat dimana kayu berperan sebagai sumber energi yang dimanfaatkan dalam aktivitas mengolah masakan, menerangi, dan memanaskan. Di samping itu, kayu yang dikombinasikan dengan binatang dan air juga dipakai sebagai alat transportasi. Pada permulaan kala sejarah, insan menggunakan tenaga angin dan air selaku sumber energi. Tenaga angin dan air digunakan insan selaku pembantu aktivitas dalam proses pengangkutan (transportasi), penggilingan butir gandum (padi), dan pengairan (Hamdi, 2016).
Pada periode 13, sumber energi dari fosil yakni watu bara mulai dimanfaatkan insan sebagai sumber energi mesin uap. Kemudian, pada awal periode ke 19 bentuk energi lain y
ang berasal dari fosil timbul, yakni minyak bumi. Sumber energi terus mengalami kemajuan seperti energi listrik yang pada mulanya dipakai selaku bahan bakar utama pembangkitnya yakni kerikil bara, lalu pembangkit tenaga listrik meningkat dengan sangat cepat dimana pembangkit listrik yang mulanya berupa unit-unit termis yang menggunakan batu bara, minyak bumi, dan gas bumi sebagai bahan bakarnya. Namun beberapa energi tersebut masih mempunyai persoalan limbah dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan, sehingga ditemukannya energi hijau sebagai sumber energi terbarukan yang bisa meminimalisir limbah.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan energi hijau?
2. Apa saja energi sumber energi hijau?
3. Bagaimana pemanfaatan sumber energi hijau?
TUJUAN
1. Untuk mengenali pemahaman energi hijau.
2. Untuk mengetahui sumber energi hijau.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan sumber energi hijau.
PEMBAHASAN
Menurut Petrescu (dalam Hidayat, 2021), energi hijau ialah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan materi bakar fosil (watu bara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau mencakup semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air) dan berdasarkan definisi juga mesti mencakup energi nuklir meskipun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang ide perihal energi nuklir masuk ke dalam energi hijau karena nuklir mempunyai persoalan limbah, dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan.
Sumber energi yaitu segala sesuatu yang menciptakan energi. Sumber energi juga didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2007 Bab I Pasal I, bahwa sumber energi yaitu segala sesuatu yang dapat menghasilkan energi baik secara pribadi maupun lewat proses konversi. Menurut Hidayat (2021), sumber-sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan biasa atau lazim digunakan antara lain yaitu biomassa, energi matahari, energi angin, energi air, dan energi geothermal (geothermal).
Biomassa
Discovery and Journey |
Menurut Sinta (2015), secara lazim biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman baik secara langsung maupun tidak pribadi dan dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang sungguh besar. Biomassa juga disebut selaku “fitomassa” dan kadang kala diterjemahkan sebagai bioresource atau sumber daya yang diperoleh dari hayati. Biomassa yaitu bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Selain dipakai untuk tujuan primer yaitu serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan selaku sumber energi (materi bakar). Contoh sumber energi biomassa, antara lain :
a. Biogas
Biogas ialah gas yang dihasilkan dari sebuah rangkaian proses fermentasi bahan organik, mirip pupuk kandang, kotoran manusia, dan material flora. Biogas yang dihasilkan manfaatnya sungguh beraneka ragam. Pada biasanya biogas dimanfaatkan selaku bahan bakar penghasil energi panas. Biogas dimanfaatkan sebagai pengganti kayu bakar atau minyak tanah. Biogas juga mampu dimanfaatkan penduduk sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk mengolah masakan dan materi bakar generator untuk mrnghasilkan listrik. Biogas dinilai lebih aman untuk bumi alasannya pembakaran biogas bisa meminimalisir emisi gas kaca.
b. Kayu
Kayu sudah semenjak usang dipakai sebagai sumber energi. Kayu yang dibakar dan digunakan sebahai bahan bakar merupakan bentuk sederhana dari biomassa. Kayu digunakan untuk kebutuhan rumah tangga yang sebagian besar untuk mengolah masakan, dan digunakan oleh industry rumah tangga mirip pengeringan tembakau, gamping, watu bata merah, genting, gerabah, gula aren, brem, kerupuk, dodol, dan wajit.
c. Limbah Pertanian/Peternakan
Jenis limbah pertanian antara lain : limbah tumbuhan padi, tanaman jagung, tanaman kedelai, tumbuhan kacang, flora ubi kayu dan ubi jalar, dll. Jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Selain itu dedak dan bekatul sebagai limbah dari penggilingan padi juga mampu dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas maupun ternak ruminansia. Begitu juga dengan flora lainnya, mirip tanaman jagung yang limbahnya berupa jerami, klobot dan tongkol jagung; dan limbah dari ubi kayu dan ubi jalar yang berbentukdaun, tangkai, batang, dan kulit yang juga dimanfaatkan selaku pakan ternak. Limbah-limbah pertanian tersebut rata-rata mempunyai kandungan serat garang yang tinggi, dan ketersediaannya cukup melimpah dialam sehingga perlu adanya pemanfaatan yang lebih lanjut dengan sentuhan teknologi yang mampu mengganti materi baku tersebut menjadi pakan bergizi dan sumber energi bagi ternak sehingga mampu dimanfaatkan selaku bahan pakan terutama ternak ruminansia.
Pemanfaatan limbah ternak sebagai sumber energi alternatif merupakan sebuah langkah yang sempurna. Limbah ternak berupa feses atau kotoran padat memiliki kesempatanyang cukup besar untuk dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Pengolahan limbah ternak untuk dijadikan selaku sumber energi relatif mudah untuk diaplikasikan, disamping teknologi yang digunakan cukup sederhana, sehingga dalam pemanfaatannya gampang ditiru oleh masyarakat, khusunya peternak. Energi hasil pengolahan limbah ternak diketahui sebagai biogas, biogas yakni gas yang dihasilkan dari hasil penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme. Adanya teknologi dalam pengolahan atau pemanfaatan limbah peternakan menjadi bahan yang berkh
asiat bahkan mempunyai nilai ekonomi akan mendukung terciptanya sistem peternakan yang ramah lingkungan atau tata cara peternakan tanpa limbah (zerro waste), selain itu juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak melalui minimalisasi pengeluaran pembelian materi bakar.
d. Tanaman Energi
Menurut Gan Thay Kong (2010), tanaman energi dimasak menjadi materi bakar nabati (biofuel), flora energi antara lain jarak pagar, tebu, singkong, dll.
Jarak pagar dimasak dengan mempergunakan biji-biji kering buah jarak untuk dipakai sebagai bahan bakar langsung. Biji-biji kering buah jarak yang telah diekstraksi akan menghasilkan minyak yang berguna bagi berbagai industry kosmetik, obat, sabun, cat, dan kertas. Minyak biji jarak masih mampu diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar cair biodiesel dan biobriket.
Tanaman tebu dapat menghasilkan bioethanol yang berasal dari biomassa yang mengandung bagian selulosa. Sedangkan pada tumbuhan singkong mampu dikembangkan untuk bikinan bioethanol. Bioethanol dari pengolahan singkong berasal dari biomassa yang mengandung bagian pati
Energi Matahari
utakatikotak.com |
Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sehingga mampu dibilang bahwa sumber segala energi yakni energi matahari. Energi matahari mampu dimanfaatkan selaku hasil fotosintesis, dan sel surya (sel fotovoltaik) selaku sumber energi listrik. Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, gampang dipindah, akrab dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sungguh sederhana serta sebagai negara tropis, Indonesia memiliki karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 isu terkini, terutama lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan mampu meraih umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi. Untuk mengembangkan efisiensi dan mengoptimalkan sinar matahari diharapkan alat yang mampu mengikuti pergeseran matahari biar posisi modul sel surya selalu tegak lurus atau bersudut sembilan puluh derajat kepada posisi matahari. Sistem kontrol itu adalah sistem penjejak matahari (sun seeker).
Energi Angin
Kompasiana.com |
Angin yakni udara yang bergerak akibat adanya rotasi bumi dan juga adanya perbedaan tekanan udara disekitar nya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah, atau dari daerah yang bersuhu rendah ke kawasan bersuhu tinggi. Energi angin telah digunakan sejak dulu untuk menggerakkan bahtera layar dan menggerakkan kincir angin yang mengolah biji-bijian lalu energi angin digunakan untuk menggerakkan turbin yang hendak menciptakan energi listrik. Kincir angin dihubungkan ke generator untuk menghasilkan listrik. Faktor yang memilih besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh kincir angin bergantung pada kecepatan angin dan Panjang baling-baling turbin. Semakin Panjang baling-baling turbin, kian besar pula listrik yang dihasilkan.
Energi Air
TribunPadang.com |
Air mengalir menyimpan energi alami yang mampu dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi energi listrik atau pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Energi berpotensi air diubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan mempergunakan ketinggian atau kecepatan ajaran air. Energi listrik yang dibangkitkan dari air disebut selaku hidroelektrik. Hidroelektrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tenaga ini dapat menciptakan tenaga terus menerus selama 24 jam setiap harinya.
Sumber energi air yang lain adalah energi pasang surut. Energi pasang surut yaitu energi yang dihasilkan dari pasang surut air maritim. Dalam sejarahnya, energi pasang surut air maritim telah dipakai di Eropa dan pantai timur Amerika Utara. Dengan memakai turbin mengganti energi pasang surut menjadi energi mekanik dan dipakai untuk menggiling gandum. Baru pada masa ke 19, proses ini digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga pasang surut skala besar pertama di dunia yakni Rance Tidal Power Station yang dibangun di Prancis dan mulai beroperasi sejak tahun 1966 (Hamdi, 2016).
Energi Panas Bumi (Geothermal)
SM IAGI UNDIP |
UU No. 27 tahun 2003 menyatakan bahwa energi panas bumi ialah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas yang lain yang secara genetik semuanya tidak mampu dipisahkan dalam sebuah sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diharapkan proses penambangan. Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk memperlihatkan tenaga pada generator dan menciptakan listrik. Energi panas bumi mampu dipakai secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan kepada hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlampau sukar. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi geothermal pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang lalu memanaskan ruangan pengering yang dibentuk khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
Untuk membunuh hama tanah pada awal tanam, maka media tanam perlu disterilkan. Sterilisasi media tanam ini mampu dijalankan dengan memanaskan media tersebut sampai suhu tertentu ( 80 – 110°C) sehingga hama yang ada mati. Pemanasan ini dapat dikerjakan dengan energi geothermal. Untuk kebutuhan ini maka panas yang berasal dari sumur panas bumi dilewatkan pada sebuah heat exchanger sebelum diinjeksikan kembali ke dalam batuan. Dari heat exchanger tersebut kemudian dibuat jaringan pipa-pipa air yang terpanaskan di seputar areal tanam dengan cara ditanam. Panas dari pipa-pipa tersebut kemudian memanaskan media tanah sesudah dijalankan pemanasan dengan waktu tertentu. Tanah yang telah terpanaskan dibiarkan mendingin untuk selanjutnya dikerjakan penanaman. Untuk mempertahankan suhu rumah beling dari hawa masbodoh pada demam isu-animo tertentu juga mampu dilaksanakan dengan cara diatas, cuma pipa tidak ditanam (Widodo, 2012).
KESIMPULAN
Energi hijau yaitu energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan energi yang lain. Energi hijau menghemat tingkat polusi dan limbah berbahaya bagi lingkungan. Energi hijau juga dideginisikan sebagai energi berkelanjutan yang sumber energinya ialah energi terbarukan (renewable). Sumber energinya berupa biomassa, energi matahari, energi angin, energi air, dan energi panas bumi (geothermal). Pada umumnya sumber energi hijau dimanfaatkan sebagai energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Gan Thay Kong. 2010. Peran Biomassa Bagi Energi Terbarukan. Jakarta : Kompas Gramedia. Dalam iPusnas (diunduh 13 Desember 2021)
Hamdi. 2016. Energi Terbarukan. Jakarta : Kencana. Dalam iPusnas (diunduh 08 Desember 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Sinta. 2015. BAB II Dasar Teori. Bandung : Universitas Udayana. Dalam 1219351013-3-7.-bagian II Tugas Akhir-revisi.pdf (unud.ac.id) (diunduh pada 12 Desember 2021)
Widodo, Sri. 2012. Pengelolaan Terpadu Pemanfaatan Sumber Daya Panas Bumi dan Potensi Wisata Danau Ranau. Dalam http://psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul%20Vol%201%20no.%202%20thn%202006/8.%20PROSPEK%20P-BUMI%20dan%20WISATA%20D-Ranau3_sri%20widodo_.pdf (diunduh 13 Desember 2021)