1. Kepercayaan Yunani Kuno
Sejarahnya dapat ditarik ke zaman Yunani kuno, ketika orang percaya bahwa pembuluh darah yang terletak di jari cantik tangan kiri menuju eksklusif ke hati. Karena dogma inilah pembuluh darah di jari manis disebut sebagai ‘vena amoris’ atau vein of love. Secara alami, atas dasar pernyataan cinta, mereka meletakkan cincin yang digunakan menurut cinta ini di jari anggun tangan kiri selaku penunjukromansa hubungan perempuan dan laki-laki.
Walau kemudian ahli menandakan bahwa hal ini tidak betul secara ilmiah, hal ini ialah representasi yang cukup romantis selaku simbol terhubungnya dua hati yang berlainan dari dua insan.
Menggunakan cincin di tangan kiri juga bertujuan untuk melindungi cincin dari kemungkinan rusak, sebab lazimnya tangan ini lebih jarang dipakai dibandingkan dengan ajudan.
Masyarakat China yakin pada simbol-simbol jari dengan orang-orang terdekat. Seperti jempol untuk orang tua, telunjuk melambangkan kerabat, jari tengah melambangkan Anda sendiri, jari cantik melambangkan pasangan, dan yang terakhir jari kelingking melambangkan belum dewasa Anda nantinya.
Jika Anda coba melipat jari yang lain mirip berhitung, maka jempol, telunjuk, jari tengah, dan kelingking bisa terpisah dengan mudah. Namun, tidak demikian dengan jari elok. Anda membutuhkan tunjangan tangan dari sisi lain untuk menahan jari lainya untuk tetap terlipat.
Itulah sebabnya cincin akad nikah umumdikenakan di jari bagus dengan asumsi jari cantik sukar terpisahkan. Diharapkan korelasi ijab kabul pun susah terpisahkan dan bersatu selamanya, meskipun tidak ada aturan yang niscaya perihal asisten atau kiri.
Ternyata cukup banyak teori tentang asal-seruan pemakaian cincin kawin di tangan kiri. Manapun yang Anda percayai, sama sekali bukan persoalan.