Berbagai politik seksualitas yang di gaungkan oleh kader dari partai PDI Perjuangan, melalui penelitiannya diberbagai lembaga Negara (Indonesia). Memang mampu dikenali merusak akan aneka macam hubungan yang memang terjalin dengan hubungan orang tua.
Pada periode ini, berbagai isu sosial sudah dibuat untuk meruntuhkan berbagai relasi keluarga, lewat data yang diperoleh. Saat ini, sudah digunakan mereka selaku alat politik kepada keputusan yang dibentuk dengan suasana baik di aneka macam daerah.
Masyarakat Bali, dikenal baik dengan rancangan spritualnya, dengan adanya relasi keluarga anak dan orang tua. Hal ini telah faktual dikenali dengan adanya berbagai dilema terkait dengan sistem politik di DKI Jakarta, dengan temuan dari kekerasan seksualitas yang digaungkan.
Berbagai masalah terkait dengan tata cara politik yang dipraktekkan, memang mengarah pada keadaan penduduk dikala ini, untuk bisa baik dalam berkeluarga. Partai politik PDI Perjuangan, dengan adanya persoalan terkait dengan keluarga memang benar menjadi ajaran dalam sebuah kehidupan, namun, bagaimana dengan prilaku para politisi mereka.
Persoalan yang dibentuk, dimulai dari peran penduduk yang memang perlu di pahami mengenai kebudayaan yang menempel, dengan hasil yang ditawarkan dengan berbagai keadaan yang mereka terima dengan bentuk seksualitas, maka banyak sekali hal akan menghancurkan kebahagiaan di masyarakat dan keluarga, temuan mampu diketahui dari marga Batak Silaban (Protestan), dan Kristen dengan memakai injil yakni, seorang pengajar, pangalaman dari selama pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan agama, dan sekolah.
Jika hal ini di nilai dan terlihat dengan dinamika politik saat ini, maka apa yang bisa diterima dengan banyak sekali kejujuran dalam faktor pendidikan seksualitas yang diterima. Sains, dalam hal ini misalnya nilai-nilai sosial, manfaat sains untuk sains dan kehidupan insan serta perilaku dan langkah-langkah (contohnya, keingintahuan, kejujuran, kecermatan, keteguhan, hati-hati, toleran, ekonomis, dan pengambilan keputusan).
Berbagai tolok ukur yang telah dikonsepkan merupakan hasil dari penciptaan banyak sekali karya yang ahli pada masyarakat dan Negara, hal ini sudah jelas saat penerapan sains di Amerika Serikat mempunyai sains yang bagus dalam sebuah Negaranya.
Temuan yang dihadapkan mengenai sains, paling mensugesti aneka macam karya yang ada di Indonesia, tentunya pada masyarakat yang memang bagaimana pertumbuhan sains di aneka macam Negara, seperti Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat menjadi terpenting kepada kemajuan sosial budaya, dan agama.
Ketelibatan tim peneliti di Indonesia, memang membedakan aneka macam persepsi mengenai sains, terhadap apa yang dilaksanakan tim mereka terhadap problem politik seksualitas. Apa yang mampu dipahami, ketika kolega mereka melaksanakan penelitian ini dalam merusak banyak sekali kehidupan di penduduk yang sudah di tata baik.