Kota, hmm semua orang pasti tahu tentang kata tersebut dan mungkin kau juga tinggal di kota saat ini.
Hampir semua orang bahagia tinggal di kota sebab banyak sekali fasilitasnya dan tata cara sosial yang lebih terbuka dan bebas
Berikut ini pemahaman, struktur dan ciri kota berdasarkan geografi. Baca juga: Kunci evaluasi erlangga interkasi desa-kota
Pengertian Kota
Menurut Bintarto: Dari sisi geografi, kota data diartikan sebagai sebuah system jaringan kehidupan manusia yang di tandai dengan kepadatan masyarakatyang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial-ekonomi yang hiterogen dan coraknya materialistis.
Atau mampu pula diartikan selaku bentang budaya yang di timbulkan oleh unsur-komponen alami dan nonalami dengan tanda-tanda-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik di bandingkan dengan kawasan belakangnya.
Atau mampu pula diartikan selaku bentang budaya yang di timbulkan oleh unsur-komponen alami dan nonalami dengan tanda-tanda-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik di bandingkan dengan kawasan belakangnya.
Kota adalah nirwana kehidupan, pic:https://pixabay.com |
Istilah kota dan daerah perkotaan di bedakan di sini karena ada dua pemahaman adalah: kota untuk city dan daerah perkotaan untuk urban.
Istilah city di identikkan dengan kota, sedangkan urban berupa suatu daerah yang memiliki suasana kehidupan dan peghidupan modern, mampu di sebut kawasan perkotaan.
Penggolongan kota mampu didasarkan pada fungsi, struktur mata pencaharian, tipe masyarakat, jumlah orangnya, besar kecilnya, daerah pemukiman dan sebagainya.
Kaprikornus penggolongan kota ini mampu dilihat dari sisi ekonomi, sisi sosiologi, segi demografi, dan segi geografis yang abstrak.
Kaprikornus penggolongan kota ini mampu dilihat dari sisi ekonomi, sisi sosiologi, segi demografi, dan segi geografis yang abstrak.
Seperti halnya perihal pendefinisian kota, dalam penggolongan kota, dalam penggolongan ini juga terdapat aneka macam patokan, lebih-lebih mengenai penggolongan yang kuantitatif atau numeric.
Penggolongan atas angka-angka ini di sebut penggolongan numeric dan penggolongan lainnya di sebut penggolongan non numeric.
Perbedaan penggolongan ini di sebabkan antara lain: perbedaan kepadatan, perbedaan tingkat teknologi dan budayaan. Di Indonesia penggolongan yang sudah di pastikan oleh Undang-undang No.18 kesemuanya kebanyakan di dasarkan pada jumlah penduduk.
Struktur Kota
Dari sisi geografi studi wacana desa dan kota yakni penting dan menawan, sebab dalam disipin ini di amati tentang hal lokasi kota, kedudukan kota, hubungan kota dengan daerah sekitarnya (location, site, and situation).
Sistem zoning dan pergantian-pergeseran yang timbul, kemajuan kota beserta duduk perkara-duduk perkara yang di hadapi.
Menurut Freeman (1958), di katakan bahwa ‘Planing has an inescapable basic’. Dengan pernyataan ini maka geografi akan banyak menolong di bidang penyusunan rencana kota.
Struktur penduduk kota dapat di lihat dari jenis kelamin, umur, jenis mata pencaharian, segregasi (pemisahan yang mampu mengakibatkan kompleks atau kelompok).
Unsur-komponen geografi tidak cuma dapat menghalangi luas tempat seperti ini tetapi dapat pula mengakibatkan ‘natural areas’.
Masalah struktur penduduk kota dari sisi segregasi perlu menerima perhatian demi keserasian dan ketenangan hidup di kota.
Ciri-ciri kota
Tanda pengenal kota mampu di lihat dari ciri fisik dan ciri sosial. Menurut Bintarto dalam bukunya Pengantar Geografi Kota, maka beberapa ciri fisik mampu di tunjukkan selaku berikut:
a. Tempat-daerah untuk pasar dan pertokoan.
b. Tempat-tempat parkir.
c. Tempat-kawasan rekreasi dan olah raga.
Sebagai ciri sosial dapat di kemukakan sebagai berikut:
a. Pelapisan sosial ekonomi.
b. Individualisme.
c. Toleransi sosial.
d. Jarak sosial.