Pemahaman, Sifat, Dan Jenis – Jenis Metode Koloid

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang menyebarkan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan membuatkan ilmu tentang KOLOID, beberapa pembahasan terutama ialah Pengertian Koloid, Sifat Koloid, Jenis – Jenis Koloid, Karakteristik Koloid, dan Pemanfaatan Koloid. Semoga mampu berguna J
A. PENGERTIAN KOLOID
Koloidmerupakan suatu bentuk adonan fase peralihan homogen (sejenis) menjadi heterogen. Campuran tersebut merupakan keadaan antara larutan dan suspensi. Secara makroskopis koloid tampak homogen, akan namun sesungguhnya koloid tergolong adonan heterogen, alasannya adalah perbedaan partikel kedua fase koloid masih mampu diperhatikan dan dibedakan secara makroskopis.
Seperti larutan gula atau larutan garam, partikelnya mungkin mengandung lebih dari satu molekul akan namun tidak cukup besar untuk dilihat dengan mikroskop biasa. Partikel-partikel yang terletak dalam jarak ukuran koloidal mempunyai luas permukaan yang sungguh besar dianding dengan luas permukaan partikel-partikel yang lebih besar dengan volume yang sama.
Sistem dispersi yaitu metode dimana suatu zat tebagi halus atau terdispersi dalam zat lain. Koloid ialah sebuah sistem dispersi, sebab terdiri dari dua fase, ialah fase terdispersi, dan fase pendispersi.
KOLOID
B. SIFAT KOLOID
1. Sifat Optik
Sifat optik pada koloid merupakan sifat yang dapat memboroskan cahaya. Peristiwa ini disebut dengan Efek Tyndall. Dalam kehidupan sehari-hari, imbas ini dapat diamati mirip pada bioskop yang mana asap mengepul akan menciptakan cahaya proyektor lebih terperinci, daerah berkabut (sorot lampu tampaklebih terperinci), sinar matahari yang masuk melalui celah akan menciptakan partikel debu terlihat lebih terang.
Ketika cahaya dilewatkan melalui medium yang mengandung partikel yang kurang darri 10-9 m, maka berkas cahaya tersebut tidak mampu dideteksi dari medium tersebut disebut optically clear. Ketika partikel koloid hadir, bagaimanapun, sebagian cahaya akan dihamburkan, dan sebagian lagi akan diteruskan dalam intensitas yang rendah.
Efek Tyndall mampu digunakan untuk memperhatikan partikel-partikel koloid dengan memakai mikroskop. Karena intensitas hamburan cahaya bergantung pada ukuran partikel, maka efek Tyndall juga mampu digunakan untuk memperkirakan berat molekul koloid. Partikel-partikel koloid yang mempunyai ukuran kecil, cendrung untuk memboroskan cahaya dengan panjang gelombang pendek. Sebaliknya partikel-partikel koloid yang mempunyai ukuran besar cendrung untuk menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang
2. Sifat Kinetik
Sifat ini berisikan dua gerakan, ialah gerakan termal dan gerakan akibat gaya gravitasi. Partikel koloid bergerak terus menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag yang dikenal dengan Gerak Brown.
Gerak brown terjadi akhir tumbukan yang tidak sebanding dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.
Partikel-partikel koloid mempunyai kecendrungan untuk mengendap alasannya imbas gravitasi bumi. Hal tersebut bergantung pada rapat massa partikel terhadap mediumnya. Jika rapat massa partikel lebih besar dari medium pendispersinya, maka partikel tersebut akan mengendap. Sebaliknya kalau rapat massanya lebih kecil akan mengapung.
Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Difusi akrab kaitannya dengan gerak Brown, sehingga dapat dianggap molekul-molekul atau partikel-partikel koloid mendifusi alasannya adanya gerak Brown. Butir-butir koloid berdifusi sangat lambat sebab ukuran partikelnya relatif besar.
3. Sifat Fisika
Sifat fisika koloid berlawanan-beda tergantung jenis koloidnya. Pada koloid hidrofob sifat-sifat mirip rapatan, tegangan permukaan dan viskositasnya hampir sama dengan medium pendispersinya. Pada koloid hidrofil alasannya terjadi hidrasi, sifat-sifat fisikanya sangat berlawanan dengan mediumnya. Viskositasnya (kekentalan) lebih besar dan tegangan permukaannya relatif lebih kecil.
4. Sifat Listrik
Partikel koloid memiliki muatan dipermukaannya disebabkan oleh pengionan atau perembesan muatan. Bila partikel koloid yang bermuatan ditempatkan pada medan listrik, maka partikel tadi akan bergerak ke arah salah satu elektroda bergantung pada muatannya, proses ini diketahui dengan elektroforesis.
5. Sifat Adsorpsi
Adsorpsi yaitu proses melekatnya suatu zat pada permukaan padatan atau cairan. Partikel koloid gampang mengadsorpsi warna. Ukuran partikel koloid kecil sehingga permukaannya luas dan menimbulkan kemampuan adsorpsinya besar.
6. Sifat Koagulasi
Koagulasi yakni penggumpalan partikel koloid, sehingga kestabilan tata cara koloid menjadi hilang. Penyebab koagulasi pada sistem koloid akhir pengaruh pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit, dan elektroforesis yang berjalan lama. Contoh koagulasi seperti merebus telur mentah didalam air, mendinginkan agar-semoga panas, dan penjernihan air sungai.
7. Sifat Pelindung
Merupakan sebuah tata cara koloid yang disertakan pada koloid lain, sehingga dihasilkan koloid yang stabil. Seperti penambahan gelatin pada es krim, supaya dihasilkannya es krim yang lembut.
C.  JENIS – JENIS KOLOID
Berdasarkan fase zat terdispersi, sistem koloid terbagi 3, ialah sol, emulsi, dan buih.
  • Sol, fase terdispersinya padat.
  • Emulsi, fase terdispersinya cair.
  • Buih, fase terdispersinya gas.
  Rumus Kimia Gula (Sukrosa) Beserta Reaksinya Lengkap

JENIS JENIS KOLOID
D. KARAKTERISTIK KOLOID
  • Dispersi molekuler
  • Sifat gabungan koloid ialah heterogen.
  • Dimensi partikel kurang dari 1 nm, sehingga dibutuhkannya mikroskop khusus untuk mengamati koloid.
  • Walaupun koloid bersifat heterogen, akan tetapi koloid tidak dapat disaring. Seperti air laut yang juga mengandung garam didalamnya, akan tetapi sehabis dilakukan penyaringan juga tidak kunjung didapatkan hasil.
  • Sistem koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik mempesona (London-van der waals), yang mengakibatkan partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap. Juga balasan gaya tolak menolak yang disebabkan oleh pertumpang tindihan lapisan ganda elektrik yang bermuatan sama.
  • Contoh koloid mirip larutan gula, larutan garam, alkohol, cuka, spiritus, air bahari, bensin, dan udara bersih.

E. PEMANFAATAN KOLOID
Koloid banyak dipakai di industri alasannya tidak melarutkan gabungan secara homogen, keadaannya stabil, dan tidak gampang rusak.
Penggunaan koloid dalam industri :

1. Industri kosmetik
Banyak memakai emulsi dan buih, misalnya foundation, shampoo, pembersih wajah, deodorant, dan pelembab badan.

2. Industri Tekstil
Pewarna tekstil dalam bentuk sol menciptakan warna menyerap dengan baik.

3. Industri Farmasi
Obat-obatan banyak dibentuk dalam bentuk sol.

4. Industri sabun dan detergen
Sabun dan detergen ialah pengemulsi kotoran dan air pada pakaian yang menciptakan pakaian bersih

5. Industri masakan dan minuman
Makanan dan minuman mirip kecap, saus, susu, mayonnaise, dan mentega dibentuk dalam aneka macam bentuk koloid.
Koloid juga mempunyai sifat yang menguntungkan. Seperti :
1. Efek Tyndall
Pada bioskop yang sorot lampunya lebih terang, kap lampu yang yang dibuat dari koloid sehingga dapat memboroskan cahaya.

2. Sifat Elektroforesis
Yang dipakai untuk kenali DNA serta korban pelaku kejahatan

3. Sifat adsorpsi
3a. Pemutihan gula tebu
Warna merah gula tebu diadsorpsi oleh tanah diatom, caranya dengan melarutkan gula pada air, lalu mengaliri larutan melalui tanah diatom.

3b. Penjernihan air
Dilakukan dengan menambahkan air dengan Tawas atau alumunium sulfat yang menyerap polutan air, karbon aktif untuk pencemaran yang sangat tinggi, tambahkan dengan pasir sebagai penyaring, kaporit sebagai desingektan, kapur tohor mengoptimalkan nilai pH akhir penggunaan tawas.

4. Sifat Koagulasi
4a. Penggumpalan karet
4b. Penjernihan air
Lumpur dalam air digumpalkan dengan memakai tawas
4c. Pembuangan asap pabrik
Sebelum dibuang ke cerobong, asap dialirkan menuju logam bermuatan tegangan tinggi (20-75 kV) sehingga molekul udara di sekitarnya terion. Ion-ion ini diadsorpsi oleh asap sehingga asap mempunyai muatan. Lalu asap ditarik oleh elektroda lain sehingga gas yang dibuang kecerobong bebas dari asap.

5. Koloid pelindung
5a. Zat-zat pengemulsi misalnya sabun
5b. Air susu dilindungi oleh kasein yang mencegah penggumpalan lemak
5c. Mentega dilindungi oleh lesitin yang mencegah penggumpalan lemak
5d. Es krim dilindungi oleh gelatin yang menangkal pembentukan kristal gula atau es watu.
5e. Tinta dan cat dilindungi oleh minyak silikon yang menciptakan tinta dan cat lebih bertahan usang

Nah itulah pembahasan kami pada postingan kali ini tentang KOLOID, Semoga dapat berguna bagi teman. Jika masih ada yang belum terperinci, silahkan sobat tanyakan lewat kotak komentar di bawah ini. Terimakasih sudah berkunjung di softilmu, jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J