close

Pemahaman Nilai Berdasarkan 10 Para Mahir Dan Definisi Nilai Secara Biasa

Dalam pemahaman sehari-hari nilai diartikan sebagai harga (taksiran harga), ukuran, dan perbandingan dua benda yang dipertukarkan. Nilai juga mampu berarti angka kepandaian (nilai cobaan, nilai rapor), kadar, mutu, dan bobot. Dalam sosiologi, nilai mengandung pemahaman yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian sehari-hari. Nilai merupakan sesuatu yang bagus, yang diinginkan, yang dicita-citakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat.

Lalu apakah definisi nilai sosial itu?

Nilai sosial yakni segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar nilai-nilai sosial itu mampu tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma sosial dengan hukuman-sanksi sosial. Nilai sosial ialah penghargaan yang diberikan penduduk terhadap segala sesuatu yang bagus, penting, luhur, layak, dan memiliki daya guna fungsional bagi pertumbuhan dan kebaikan hidup bersama.

 dan perbandingan dua benda yang dipertukarkan Pengertian Nilai Menurut 10 Para Ahli dan Definisi Nilai Secara Umum

Nilai sosial dalam sosiologi bersifat abstrak alasannya adalah nilai tidak mampu dimengerti dengan pancaindra. Nilai cuma dapat ditangkap melalui benda atau tingkah laris yang mengandung nilai itu sendiri.

Nilai (value) mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar (mempunyai nilai kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai ketuhanan).

Bagaimana pemahaman nilai menurut para hebat?

Berikut ini definisi nilai sosial berdasarkan pendapat para hebat.

1. Alvin L. Bertrand
Nilai yaitu suatu kesadaran yang diikuti emosi yang relatif lama hilangnya kepada suatu objek, pemikiran , atau orang.

2. Robin Williams
Nilai sosial ialah hal yang menyangkut kemakmuran bareng lewat konsensus yang efektif di antara mereka, sehingga nilai-nilai sosial dijunjung tinggi oleh banyak orang.

  Islam Minoritas Di Sri Lanka

3. Young
Nilai sosial yaitu asumsi-perkiraan yang abstrak dan sering tidak disadari wacana apa yang benar dan apa yang penting.

4. Clyde Kluckhohn
Dalam bukunya ‘Culture and Behavior’, Kluckhohn menyatakan bahwa yang dimaksud dengan nilai bukanlah impian, namun apa yang diharapkan. Artinya nilai bukan cuma diperlukan, tetapi diusahakan sebagai suatu yang layak dan benar bagi diri sendiri dan orang lain. Menurut Kluckhohn, semua nilai kebudayaan pada dasarnya meliputi:

  1. nilai tentang hakikat hidup insan;
  2. nilai mengenai hakikat karya manusia;
  3. nilai mengenai hakikat kedudukan insan dalam ruang dan waktu;

5. Woods
Nilai sosial adalah isyarat -petunjuk umum yang telah berlangsung usang, yang mengarahkan tingkah laris dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Koentjaraningrat
Suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai aliran tertinggi bagi kelakuan manusia.

7. Notonagoro
Nilai dibedakan atas nilai material, vital, dan kerohanian.
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berkhasiat bagi jasmani insan.
2) Nilai vital, yakni segala sesuatu yang berkhasiat bagi manusia untuk mampu mengadakan acara atau aktivitasnya.
3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian dapat dibedakan atas nilai-nilai berikut ini.

  • Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber pada bagian akal insan (rasio, kebijaksanaan, cipta).
  • Nilai keindahan yang bersumber pada komponen rasa insan (perasaan, estetis).
  • Nilai kebaikan atau nilai akhlak yang bersumber pada unsur kehendak atau keamanan (karsa, akhlak).
  • Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan serta kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada keyakinan atau kepercayaan insan.

8. Robert M. Z. Lawang
Menurut M. Z. Lawang, nilai yakni citra perihal apa yang dikehendaki, pantas, berharga dan memengaruhi sikap sosial dari orang yang memiliki nilai itu.

  [Puisi] Pagi Ini Kupetik Sehelai Awan Lembayung

9. Walter G. Everett
Menurut Walter G. Everett, nilai dibagi menjadi lima bagian selaku berikut.

  1. Nilai-nilai ekonomi (economic values) ialah nilai-nilai yang berafiliasi dengan metode ekonomi. Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
  2. Nilai-nilai wisata (recreation values) adalah nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga menunjukkan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
  3. Nilai-nilai perserikatan (association values) adalah nilai-nilai yang meliputi aneka macam bentuk perserikatan insan dan persahabatan kehidupan keluarga, hingga dengan tingkat internasional.
  4. Nilai-nilai kejasmanian (body values) ialah nilai-nilai yang bekerjasama dengan keadaan jasmani seseorang.
  5. Nilai-nilai budpekerti (character values) nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan eksklusif dan sosial termasuk keadilan, kesediaan membantu, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengatur diri.

10. Charles F. Andrian (1992)
Mendefinisikan nilai sosial selaku rancangan-konsep biasa tentang sesuatu yang ingin diraih, serta menunjukkan isyarat mengenai tindakan-langkah-langkah yang mesti diambil.

Berdasarkan usulan tersebut, dapat dirumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk secara sosial terhadap objek-objek, baik bersifat material maupun nonmaterial. Dengan susunan ini nilai harga diri masing-masing yang diukur dan diposisikan dalam suatu struktur berdasarkan ranking yang ada dalam penduduk tertentu sifatnya abstrak. Apabila perilaku dan perasaan wacana nilai sosial diikat bareng dalam suatu metode, disebut sebagai tata cara nilai sosial.

Wujud nilai dalam kehidupan itu ialah sesuatu yang berguna sebab mampu membedakan yang benar dan yang salah, yang indah dan yang tidak indah, dan yang baik dan yang jelek. Wujud nilai dalam penduduk berbentukpenghargaan, hukuman, kebanggaan, dan sebagainya. Sumber dari nilai tersebut ialah hal-hal yang berafiliasi dalam masyarakat.

Pada prinsipnya nilai dari seseorang mampu dipelajari sejak masa kanakkanak lewat proses sosiologi, dan mampu dipelajari lewat pengalaman hidup sehari-hari. Pengalaman hidup ini ada yang tertanam dalam diri anggota masyarakat, tetapi ada pula yang bersifat sementara.

  Kisi-Kisi PAS PAI Kelas 6 Kurikulum 2013 Tahun 2021/2022

Pengalaman ini sering bertukar, bila ada pengalaman baru yang mampu menawarkan kepuasan yang lebih besar mereka menyusun asumsi bahwa apa yang benar dan penting itu ialah sesuatu yang abstrak, dan sering tidak disadari. Pengalaman itu dapat ditularkan oleh orang seorang atau grup lain dalam masyarakat dengan tingkat intensitas yang beraneka ragam. Penularan ini ialah aspek penting dalam pembentukan pribadi seseorang di penduduk .