Pemahaman Majas Fabel Dan Misalnya

Pengertian Majas Fabel dan Contohnya. Ketika kecil kita sering mendengar cerita. Ibu kita sering mendongeng saat menjelang tidur.

Tentunya kita pernah mendengar dongeng perihal si kancil, buaya, maupun lainnya.

Tokoh dalam cerita ialah hewan. Namun mereka layaknya insan.

Nah dongeng semacam itu disebut dengan fabel.

Pengertian Fabel

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah dongeng yang menceritakan kehidupan binatang yang bertingkah ibarat insan. (wiki)

 Ketika kecil kita sering mendengar dongeng Pengertian Majas Fabel dan Contohnya

Tokoh-tokoh di dalam fabel seluruhnya adalah binatang.

Tetapi mereka digambarkan mempunyai kehidupan seperti insan. Dan mempunyai sifat-sifat manusia.

Misalnya ada yang bakir. Ada yang kurang pandai. Ada yang licik. Ada juga yang bagus.

Dibalik kisah tersebut ada nilai-nilai yang ingin disampaikan. Biasanya fabel merupakan tuntunan moral secara tidak pribadi untuk belum dewasa.

Sebagai contoh bahwa kita dihentikan serakah. Maka diceritakan bagaimana simpanse yang serakah akhirnya kesulitan.

Ciri-Ciri Fabel

Dilansir dari situs Wikipedia, bahwa fabel mempunyai ciri-ciri khusus.

  1. Tokoh khususnya yaitu binatang
  2. Alur cerita sederhana
  3. Ceritanya singkat dan bergerak cepat
  4. Ada karakter yang menetap pada binatang
  5. Terdapat pesan akhlak

Hampir di penjuru dunia terdapat dongeng yang berupa fabel. Di tanah Nusantara, termasuk Indonesia dan Malaysia, terdapat fabel yang sangat terkenal.

Yaitu cerita ihwal si kancil yang cerdik.

Contoh Fabel

Dibawah ini beberapa acuan fabel.

Si Kancil Dan Buaya

Suatu hari kancil ingin main ke kampung seberang. Ia mesti melalui sungai yang dalam.

Di sungai itu tentunya berbagai buaya.

Si Kancil tak berani mendekati sungai. Karena kancil pernah berbohong kepada buaya. Tentunya buaya akan sungguh marah jikalau ada kancil melewati sungai tersebut.

Tetapi kancil tetap ingin pergi ke kampung seberang.

Akhirnya beliau pun merunduk nunduk semoga tidak tampakoleh buaya. Ia akan melewati sungai dengan lompatan.

Baru saja kakinya di tepi sungai, datang-datang buaya muncul dan menggit kakinya.

“Kena kamu kancil!” Ada buaya kegirangan.

Kancil sungguh terkejut. Tetapi beliau tetap damai.

“Sabar buaya, jangan terburu-buru.” Ujar si kancil.

“ Kau jangan menipuku lagi!” kata buaya.

“ Siapa yang mau menipumu,” jawab kancil, kemudian, “ Badanku kan kecil. Mana mungkin kenyang kamu memakanku. Apalagi mitra-kawanmu sungguh banyak.”

Buaya yakni berfikir. Benar juga yang ucapan kancil. Katanya di dalam hati.

“ Begini buaya,” kata Kancil lagi, “ saya mesti mengkalkulasikan berapa jumlahmu. Supaya kamu tahu, bagaimana membagi tubuhku nanti.”

Buaya itu tidak yakin mendengar nasehat dari kancil. Biasanya kancil sangat terpelajar membohongi.

Tapi ia pun berpikir bahwa ada benarnya juga apa yang dibilang kancil.

“ Lalu apa yang mesti aku lakukan?” tanya buaya.

“ Kau harus mengumpulkan sahabat-temanmu,”jawab kancil, “ lalu kalian berderet dari sini hingga ke tepi sana. Aku akan menjumlah Berapa jumlah kalian.”

Kemudian buaya pun menuruti apa yang dikatakan. Ia dan sobat-temannya berjejer dari tepi sampai ke tepi.

Kancil menyaksikan buaya mengambang. Dan punggungnya seperti jembatan. Lalu serunya,

“Baiklah, saya akan menjumlah!” Kata kancil sambil melompati punggung buaya buaya tersebut.

“Satu, dua, tiga, empat…..!”

Kancil menghitung dengan dengan gesit. Akhirnya sampailah pada buaya yang terakhir.

Setelah itu kancil pribadi melesat pergi. Dan iapun berkata, “ Terima kasih buaya. Kalian telah membantuku melalui sungai ini.”

Buaya yang merasa telah dibohongi oleh kancil merasa kesal. Akan tetapi mereka tak mampu berbuat apa-apa.

Kancil berlari sungguh cepat. Tak mungkin mampu dikejar.

Fabel Singkat

  1. Seluruh binatang sudah berkumpul, kecuali si kancil. Semuanya merasa bingung. Sang kerbau sudah mendengus-dengus. Gajah pun telah menerima Anjir tak karuan. Semuanya menunggu si kancil. Mereka ingin mendengar apa yang mau dibilang kancil dalam konferensi itu.
  2. Akhirnya si kura-kura menantang Harimau. Siapa di antara mereka yang paling sakti. Di hari yang diputuskan mereka akan dibakar dengan api. Kura-kura pun sudah menyusun seni manajemen. Ia telah menggali lubang di bawah kayu bakar.
  3. Masuklah masing-masing ke kayu bakar tersebut. Harimau berada di bawa kayu bakar demikian juga kura-kura. Hanya saja kura-kura telah memasuki lubang yang dia buat beberapa hari yang lalu.
  4. Maka terbakarlah tumpukan kayu tersebut. Pada hewan melihat pertarungan yang sangat mematikan tersebut. Siapakah yang paling sakti, apakah kurang kura-kura?
  Langkah-Langkah dalam Menulis Pengumuman

https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel