A. Organisasi
Organisasi berdasarkan Robbins (2001:4) diartikan sebagai suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk meraih suatu tujuan atau serangkaian tujuan bareng .
Pace & Faules (2001: 11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam mengetahui organisasi, pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Makna “objektif” dalam konteks ini mengacu kepada pandangan bahwa objek-objek, sikap-perilaku, dan peristiwa-kejadian eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatnya, sedangkan “subjektif” menawarkan bahwa relalitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas selaku suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada “di luar sana”. Singkatnya, dalam pendekatan objektif, organisasi mempunyai arti struktur, sedangkan dalam persepsi subjektif, organisasi memiliki arti proses (mengorganisasikan sikap). Kedua pendekatan tersebut, tidak cuma menghipnotis cara pandang kepada komunikasi organisasi, tetapi juga dalam mengetahui faktor-aspek lainnya yang terkait dengan sikap organisasi.
B. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, communicatio yang berarti pemberitahuan, pertolongan bab (dalam sesuatu), pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan usulanatau tanggapan dari pendengarnya. Kata sifatnya ialah communis, yang artinya bersifat umum atau bantu-membantu. Kata kerjanya, ialah communicare, artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah (Arifin, 1998; 19).
Pada dasarnya komunikasi mempunyai pengertian yang begitu luas, baik sebagai suatu ilmu yang tersendiri maupun sebagai suatu proses. Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi yang dapat dibaca pada pengertian komunikasi berdasarkan para andal. Dalam kaitannya dengan organisasi, penting untuk dibaca dan dipahami fungsi komunikasi dalam organisasi.
Carl I. Hovland mengemukakannya bahwa komunikasi merupakan : the process by which an perorangan/communicator transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behaviour of other individuals/communicatees (komunikasi yakni proses dimana seseorang/ komunikator memberikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laris orang lain/komunikan) (Effendy, 1993; 24).
Melvin L. DeFleur (1988, 535) menyatakan komunikasi sebagai the achievement of very similar (paralel) meanings in the person initiating a message and those receiving it.
Sementara itu, Shimp (1993; 8) mengemukakan: Communiation can be thought of the process of establishing a commonness or oneness of thought between a sender and receiver (Komunikasi ialah proses untuk menciptakan atau menyebabkan kesamaan ajaran antara yang menawarkan tanda dengan yang menerima tanda). Definisi Shimp lebih menekankan pada proses komunikasi yang bermaksud pada terciptanya sebuah persamaan ajaran atau usulan pada interaksi yang terjadi.
Harold D. Lasswell menerangkan, komunikasi selaku jawaban atas pertanyaan-pertanyaan: Who, Say what, In which channel, To whom, With what effect? Kalimat ini kemudian diketahui selaku formula Lasswell (Effendy, 1993; 256). Dari apa yang dikemukakan Laswell tersebut pada intinya meliputi bagian-unsur dari komunikasi, yakni adanya; komunikator, pesan yang disampaikan, media yang digunakan, komunikan/audiens, dan imbas.
Secara sederhana komunikasi mampu diartikan sebagai aktivitas penyampaian pesan dengan tujuan menyamakan makna dari seseorang/lembaga (komunikator) terhadap orang lain/audiens (komunikan).
C. Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli
Berdasarkan uraian di atas maka komunikasi organisasi mampu didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang ialah bagian dari sebuah organisasi tertentu. Definisi tersebut lebih menekankan pada faktor fungsional (objektif). Sedangkan jikalau dilihat dari perspektif interpretatif (subjektif), komunikasi organisasi dipandang sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi.
Komunikasi organisasi ialah sikap pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang terjadi (Pace & Faules, 2001: 31-33).
Pengertian komunikasi organisasi yang lebih sederhana dikemukakan Arnold & Feldman (1986: 154) bahwa komunikasi organisasi yaitu pertukaran informasi diantara orang-orang di dalam organisasi, dimana prosesnya secara lazim mencakup tahapan-tahapan: attention, comprehension, acceptance as true, dan retention.
Demikian pemahaman komunikasi organisasi berdasarkan para mahir yang mampu admin share kali ini, supaya sejumlah pemahaman tersebut mempermudah untuk membuat kesimpulan atau definisi komunikasi organisasi sesuai pikiran sehat masing-masing.Simak pula pengertian komunikasi massa menurut para jago.