Pelajaran Ppkn: Materi Tentang Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908

KURIKULUM PELAJARANCG: Bagi kau siswa pelajar sekolah Sekolah Menengah Pertama/MTs dari banyak sekali tingkatan tergolong kelas 8 berbasis K13 semester 1 – 2, tentu tengah mencar ilmu materi kewarganegaraan bagian 4 wacana semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Melengkapi goresan pena pelajarancg.blogspot.com sebelumnya:

Dan untuk mendalami bahan-materi pelajarancg ppkn tersebut, hari ini kita akan belajar materi kewarganegaraan dalam semangat kebangkitan nasional atau berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Kabangkitan Nasional yakni momentum dimana bangkitnya rasa dan semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya hampir tidak pernah timbul dikala penjajahan Jepang dan Belanda..

Sebagai pelajar di Indonesia yang mempunyai rasa dan semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme maka sungguh perlu menghayati pelajaran ppkn / PKn dari pemerintah Indonesia lewat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan tunjangan Menteri Komunikasi Informatika melalui penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dalam bentuk anutan, logo dan tema ditetapkan dengan tujuan untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita termasuk pelajar, mahasiswa sebagai landasan dasar dalam melakukan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan etika dan adab berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nah, lazimnya sesudah mempelajari buku PKn ataupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (disingkat: RPP) wacana materi perihal semangat kebangkitan nasional tahun 1908 siswa pelajar sekolah SMP/MTs dari berbagai tingkatan tergolong kelas 8 berbasis K13 semester 1 – 2, pasti akan diminta untuk memberi rangkuman ihwal bahan tersebut. Materi Rangkuman mampu latar belakang,  Makalah, Penjelasan arti penting dari sebuah kebangkitan nasional termasuk menyebutkan tokoh-tokohnya sampai menerangkan apa faedah dari adanya kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia yang terdapat dalam Kurikulum plejarancg.blogspot.com PPKn dengan bahan pelajaran semangat kebangkitan nasional 1908.

Berikut beberapa bahan teladan pembahasan singkat pelajaran kebangkitan nasional dari pelajarancg.blogspot.com dengan kurikulum PPKN perihal semangat kebangkitan nasional tahun 1908 berikut uraian lengkap dari rangkuman pkn kelas 8 bab 4 tersebut.

MTs dari berbagai tingkatan termasuk kelas  PELAJARAN PPKN: MATERI TENTANG SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 1908
Gambar kata mutiara semangat untuk ucapan selamat hari kebangkitan nasional tahun 2020

SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 1908

Kondisi dan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908

Sekitar kurun ke-15 di Eropa terjadi kerusakan ekonomi balasan peperangan dan kemajuan teknologi pelayaran. Karena hal tersebut bangsa Eropa melakukan ekspedisi ke banyak sekali kepingan dunia untuk mencari sumber-sumber ekonomi baru. Ekspedisi tersebut banyak sekali memperoleh sumber ekonomi baru dan lahan-lahan gres untukperdagangan. Tetapi seiring berjalannya waktu, bangsa Eropa tidak cuma melakukan jual beli melainkan mereka menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap baru ditemukan.

Negara kita tercinta ini populer dengan Zamrud Khatulistiwa, alasannya adalah sebab Nusantara ini sangat kaya sekali hasil buminya dan daerahnya yang terhampar luas nan hijau. Indonesia juga ialah negara penghasil banyak sekali macam rempah-rempah. Rempah-rempah sangat dibutuhkan sekali oleh bangsa Eropa selaku bahan obat-obatan dan baahan minuman.

  Apakah Isi Pidato Tersebut?

Pada mulanya bangsa Eropa mendapatkan rempah-rempah dari para pedagang. Tetapi, dengan ditutupnya Pelabuhan Konstantinopel bagi orang-orang Eropa, mereka sangat kesusahan sekali mendapatkan rempah-rempah itu. Karena hal tersebutlah bangsa Eropa melaksanakan pelayaran ke negara yang lain termasuk Indonesia  guna untuk memeperoleh rempah-rempah itu.

Pada awalnya kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk melaksanakan perdagangan (jual-beli) rempah-rempah. Tetapi maksud dan niat tersebut berganti untuk menjajah dan menguasai Indonesia, alasannya mereka menyaksikan kekayaan Nusantara. Mereka mengambil aneka macam macam kekayaan alam yang ada di Indonesia, hal inilah yang menjadikan rakyat Indonesia menderita.

Bangsa Eropa yang pertama tiba ke Indonesia dalah Portugis. Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1512 di bawah pimpinan Antinio d’ Abreau. Tatkala Portugis datang, di Maluku sedang terjadi kompetisi antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Portugis memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguasai wilayah Maluku.

Kemudian sesudah berlangsung beberapa usang, datanglah Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi jualan yang diberinama VOC (Vereenigde Oost Indische  Compagnie yang berkedudukan di Batavia atau yang kini menjadi Jakarta. Inilah permulaan dari penderitaan rakyat Indonesia. Selama bangkit VOC mengeruk banyak sekali macam kekayaan yang ada di Indonesia untuk dimilikinya. Sedangkan rakyat Indonesia mereka suruh Kerja Rodi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia terus berlanjut dan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan Belanda menerapkan metode tanam paksa (Cutuur Stelsel). Pencetus dan pelaksana dari sistem ini yakni Johanes Van den Bosch selaku gubernur jendral Belanda pada tahun 1830-1833. Menurutnya, sistem tanam paksa yang mereka kerjakan ini menurut aturan adat yang menyatakan bahwa siapa pun yang berkuasa di suatu tempat, maka ia akan mempunyai tanah dan orangnya.

Penderitaan-penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia ini membangkitkan semangat perjuangan yang menggelora untuk melawan penjajah. Di setiap kawasan sudah mulai melakukan perlawanan-perlawanan, misalnya di tempat Yogyakarta di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro, daerah Aceh di bawah pimpinan Teuku Umar, daerah Minangkabau di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, kawasan Maluku di bawah pimpinan Kapitan Patimura, daerah Makassar dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, dan di tempat Bali di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik.

Hanya saja yang sangat disayangkan, perlawanan-perlawanan itu tidak membuahkan hasil yang dikehendaki dalam artian mengalami kekalahan. Hal ini dikarenakan perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia pada waktu itu bersifat kedaerahan belum ada persatuan secara menyeluruh.

Perintis Kebangkitan Nasional  di dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia

Kekalahan yang terus menerus ketika melakukan perlawanan kepada para penjajah membuat bangsa Indonesia menyadari perlu adanya strategi yang gres dalam melaksanakan perlawanan terhadap para penjajah itu. Perlawanan tidak terus menerus dilakukan dengan perang yang banyak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, tetapi lewat suatu wadah yang diberi nama organisasi sehingga pada tanggal 20 Mei 1908 dibentuklah organisasi Budi Utomo sebagai suatu organisasi yang mempelopori gerakan nasional Indonesia.

Berikut ini yaitu organisasi-organisasi yang menjadi pencetus pergerakan nasional :

1. Budi Utomo

Artri dari Budi Utomo yaitu akal yang utama. Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 di Gedung STOVIA Jakarta. Tanggal ini juga dijadikan selaku hari kebangkitan nasional. Pendiri dari organisasi Budi Utomo ialah dr. Wahidin Sudiro Husodo.

  Salah Satu Acuan Ancaman Yang Berasal Dari Dalam Adalah

2. Sarekat Islam

Sarekat Islam ini berasal dari SDI (Sarekat Dagang Islam). Pendiri dari SDI yaitu Haji Samanhudi, seorang saudagar batik dari Laweyan, Surakarta. Tujuan awal diresmikan SDI yakni membela kepentingan para pedagang Indonesia dari bahaya kompetisi dengan para pedagang yang berasal dari China. SDI disebut gerakan yang nasionalis, religius, dan irit.

Pada tanggal 12 Agustus 1912 SDI mendapatkan skors dari residen Surakarta sebab dianggap berbahaya oleh Pemerintah HIndia-Belanda. Akan tetapi tuduhan itu tidak terbukti, maka pada tanggal 26 Agustus 1912 skorssing itu dicabut. H O S Cokroaminotomengusulkan agar jangkauan SDI tidak hanya dikhususkan untuk para pedagang tetapi mampu juga untuk lazim, maksudnya semoga jangkauan SDI itu lebih luas. Usulan itu disetujui, tanggal 10 September 1912 di Surabaya nama SDI resmi dirubah menjadi SI (Sarekat Islam).

3. Indische Partij (IP)

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai yang terdiri dari Dowes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Tujuan dari Indische Partij yaitu Indonesia Merdeka. Adapun cita-citanya ialah menyatukan semua kelompok yang ada di Indonesia

4. Organisasi Keagamaan

Muhammadiyah

Muhammadiyah didrikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh Kiai Ahmad Dahlan. Asas perjuangan Muhammadiyah yakni Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial menuju tercapainya kebahagiaan lahir batin.

Nahdatul Ulama (NU)

Organisasi Nahdatu Ulama (Kebangkitan Ulama) didirak oleh KH. Hasyim Asy’ari yang berasal dari Pondok Pesantren Tebu Ireng pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur. Organisasi NU ini bersifat nonpolitik dan memusatkan kegiatannya dalam bidang agama, pendidikan, sosial, dan budaya. Adapun maksudnya ialah mencerdaskan umat islam dan menegakan syariat islam berlandaskan Madzhab Imam Syafi’i. Tahun 1946 NU menjadi partai politik yang berasaskan Islam.

Pergerakan Tarbiyah Islamiah (Perti)

Organisasi ini didirikan oleh Syekh Sulaiman ar-Rusli pada tahun 1928 di Minangkabau. Tujuannya ialah memajukan kecerdasan dan persatuan umat islam.

D. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)

MIAI merupakan organisasi adonan dai Muhammadiyah, NU, PSII, Al-Irsyad, Persis, Persatuan Ulama Indonesia, Al-Washiliyyah, Al-Islam, dan Parmusi. Didirikan pada tahun 1937 di Surabaya, Jawa Timur. Pengurus dari MIAI adalah K.H.A Wahid Hasyim, Mas Mansyur, Wondoamiseno, Sukirman, dan Sastrodiwiryo.

5. Organisai Pemuda

Organisasi Pemuda yang Bersifat Kedaerahan, diantaranya:

  • Jong Java (1918);
  • Jong Sumatranen Bond (1917);
  • Jong Ambon (1918);
  • Jong Minahasa dan Jong Celebes (1919);
  • Jong Islamieten Bond (1925)

Organisasi Pemuda yang Bersifat Nasional, diantaranya:

  • Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) diresmikan pada tahun 1926;
  • Pemuda Indonesia (1927)

Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan terhadap Bangsa selaku Wujud Nilai Kebangkitan Nasional

1. Mewujudkan Persatuan Indonesia

Kesatuan dan persatuan itu berasal dari kata “satu” yang mempunyai arti utuh dan tidak pecah belah. Makna dari persatuan adalah terikatnya beberapa bagian menjadi sebuah satu kesatuan. Adapun kesatuan mempunyai arti keadaan atau kondisi yang merupakan satu keutuhan. Persatuan Indonesia bermakna persatuan bangsa yang tinggal di daerah Indonesia.

Konsep kesatuan yang dianut oleh negara Indonesia mencakup aspek alamiah (desain kewilayahan) dan faktor sosial (politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keselamatan). Kesatuan kawasan itu mencakup seluruh kawasan baik darat, maritim, ataupun udara. Kebulatan ini sesuai dengan politik kewilayahan yang kita anut yakni Wawasan Nusantara.

Wawasan Nusantara itu ialah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia perihal diri serta lingkungannya berdasarkan Pancasial dan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam pelaksanaannya Wawasan Nusantara menegedepankan kesatuan kawasan dan menghargai kebhinekaan (perbedaan) demi tercapainya tujuan nasional.Perbedaan itu dipandang selaku suatu kekayaan bangsa dan kawasan Indonesia dipandang sebagai kesatuan wilayah.

  Contoh perilaku Menjaga Persatuan di Keluarga, Masyarakat, Sekolah

Wawasan Nusantara mempunyai 2 tujuan, yaitu selaku berikut :

  1. Tujuan Nasional, yang mampu kita kihat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Tujuan ke dalam, adalah mewujudkan kesatuan seluruh faktor kehidupan.

Adapun Fungsi dari Wawasan Nusantara, yaitu sebagai berikut :

  1. Wawasan Nusantara berfungsi selaku konsepsi ketahanan nasional;
  2. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pengetahuan pembangunan yang meliputi kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, serta kesatuan pertahanan dan keselamatan;
  3. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pengetahuan pertahanan dan keamanan negara;
  4. Wawasan Nusantara berfungsi sebagai wawasan kewilayahan.

Tahapan-tahapan Pembinaan Persatuan Bangsa Indonesia, yakni selaku berikut :

  • Kesadaran Nasional akan Persatuan dan Kesatuan Bangsa;
  • Kebangkitan Nasional Tahun 1908;
  • Sumpah Pemuda 1928;
  • Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita sangat perlu mengangkat kembali nila-nilai semangat perjuangan khususnya nilai yang terkandung di dalam UUD 1945. Supaya kita semua bisa meraih apa-apa yang sudah diciptakan oleh para pendekar tanah air tercinta ini Adapun acuan prilaku konkret yang berhubungan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam UUd 1945, yaitu selaku berikut :

  • Nilai Religius;
  • Nilai Kemanusiaan;
  • Nilai Produktivitas;
  • Nilai Keseimbangan;
  • Nilai Demokrasi;
  • Nilai Kesamaan Derajat;
  • Nilai Ketahanan Hukum.

2. Perwujudan Konsep Kesatuan Bangsa di dalam Aspek Sosial

Kesatuan bangsa dalam aspek sosial diwujudkan dalam aneka macam aspek kehidupan, ialah sebagai berikut :

  • Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik;
  • Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi;
  • Perwujudan Kepulauan Nusantara selaku Satu Kesatuan Sosial Budaya;
  • Perwujudan Kepulauan Nusantara selaku Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan.

3. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia

Kita harus merasa gembira sekali menjadi bangsa Indonesia. Karena negara Indonesia ini ialah tanah kawasan dimana kita dilahirkan ke muka bumi. Oleh alasannya itu, maka kita harus berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk menjaga NKRI ini. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI. Sebaliknya perpecahan dan permusuhan yaitu modal utama untuk kehancuran NKRI tercinta ini

Patut juga kita berbangga bahwa NKRI ini adalah negara yang kaya raya dari banyak sekali aspek. Diantara keunggulan atau aneka ragam kekayaan NKRI, ialah sebagai berikut :

  • Memiliki jumlah masyarakatdan peluangyang cukup besar;
  • Memiliki aneka macam keanekaragaman;
  • Dalam pengembangan daerah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara;
  • Semangat Sumpah Pemuda yang senantiasa memasuki jiwa dan kalbu Bangsa Indonesia;
  • Memiliki Tatakrama dan keramahtamahan;
  • Letak kawasan yang sungguh strategis;
  • Memiliki keindahan alam yang indah nan menarik;
  • Memiliki keajaiban dunia, Candi Borobudur;
  • Memiliki kawasan yang sungguh luas;
  • Memiliki tanah yang sangat subur dan kaya akan sumber daya alam.

KESIMPULAN PELAJARAN PPKN: MATERI TENTANG SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 1908 DI KURIKULUM PELAJARANCG.BLOGSPOT.COM

Kebangkitan nasional yakni kurun di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama abad penjajahan. Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi sosial pertama di Indonesia, Budi Utomo. Tanggal ini lalu ditetapkan pemerintah Indonesia selaku Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), agar semangat kebangkitan bukan cuma sekedar tertuang dalam fatwa, tema dan logo maupun kata semata tetapi berkembang rasa dan semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme dalam diri kita selaku siswa di Sekolah.

Akhir kata dalam tulisan ini ucapan-ucapan selamat memperingati Harkitnas ke 112 Tanggal 20 Mei 2020 dalam bingkai Semangat hari Kebangkitan nasional dari pelajarancg.blogspot.com mari bareng bergotong royong melawan penyebaran virus corona diawali dengan dirumah aja dan mengikuti semua protokol kesehatan, mulailah dari diri sendiri untuk memberi teladan pada orang lain! Ayo semangat dan Bangkit bersama!!! dan Selamat belajar di rumah untuk kamu siswa pelajar sekolah Sekolah Menengah Pertama/MTs dari banyak sekali tingkatan tergolong kelas 8 berbasis Kurikulum 2013 semester 1 – 2