Dalam kurikulum pelajaran Agama Islam (PAI), kita mempelajari bahwa Umat Islam merayakan dua hari libur utama: Idul Fitri (pada final bulan mulia Ramadhan tahunan), dan Idul Adha (pada final ziarah tahunan ke Mekah). Selama era-periode ini juga disebut dengan idul fitri, orang-orang Muslim bersyukur kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, merayakan hari-hari suci, dan saling mendoakan juga mengucapkan selamat seraya berharap satu sama lain dengan hal baik. Sementara kata-kata yang sempurna dalam bahasa apa pun diterima, ada beberapa ucapan tradisional Arab atau biasa yang digunakan oleh umat Islam pada liburan ini:
Terjemahan harfiah dari salam ini ialah “Semoga setiap tahun Anda dalam kesehatan yang bagus,” atau “Saya berharap Anda baik pada kesempatan ini setiap tahun.” Salam dengan ucapan ini tidak cuma cocok untuk Idul Fitri dan Idul Adha, namun juga untuk hari piknik yang lain, dan bahkan acara-program resmi seperti akad nikah dan perayaan.
Baca : Contoh Kumpulan Kata-Kata/ Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2018/2019
Ini diterjemahkan selaku “Idul Fitri.” Ucapan Selamat ini ialah ungkapan yang sering digunakan oleh Muslim untuk saling menyapa selama Hari Raya Idul Fitri dan mempunyai nada hormat yang agak formal.
Baca : KATA UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI TERBARU
Frasa ini memiliki arti “Selamat Idul Fitri.” Ini adalah sapaan yang lebih informal, lazimnya diantaratau sering bertukar kata ucapan antara sahabat dan kenalan dekat.
Terjemahan literal dari frasa ini yakni “agar Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian.” Ini adalah Salam dengan ucapan yang umum terdengar di antara umat Islam pada banyak program perayaan.
Daftar Isi
Baca :
PANDUAN UNTUK PELAJAR NON-MUSLIM
Salam ucapan tradisional Arab atau umum yang dipakai oleh antara Muslim, namun biasanya dianggap layak bagi non-Muslim untuk menawarkan penghormatan terhadap sobat-sahabat dan kenalan Muslim mereka dengan salam ini.
Juga selalu tepat bagi siswa atau pelajar non-Muslim untuk memakai ucapan salam saat bertemu dengan seorang Muslim kapan saja. Dalam tradisi Islam, Muslim umumnya tidak memulai salam ucapan sendiri ketika berjumpa dengan seorang non-Muslim, namun akan dengan ramah menanggapi dikala seorang non-Muslim melakukannya.