Pelajaran Agama Islam: Pemahaman Hijrah Dan Istiqomah

KURIKULUM PELAJARAN: Menurut para andal agama menyebutkan bahwa Hijrah dan Istiqomah yakni niat yang dilaksanakan menjadi sebuah langkah-langkah untuk berhijrah menjadi lebih baik menuju jalan yang diridhai Allah SWT. Namun demikian, Hijrah dan Istiqomah memaknai prinsip yang sedikit berlawanan sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat Al-Alquran dan sunnah. Sebagai bahan acuan dalam pelajarancg wacana pengertian dari Hijrah dan Istiqomah dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, sehingga memotivasi siswa mengenal lebih erat wacana apa manfaat maupun tujuan seorang muslim melakukannya.

PENGERTIAN TENTANG HIJRAH

Hijrah (dalam bahasa Arab: هِجْرَة) ialah perpindahan/migrasi dari Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada bulan Juni tahun 622. Secara Bahasa, hijrah bermakna Al Tarku yang artinya meninggalkan, baik meninggalkan kawasan maupun sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik menuju jalan yang diridhai Allah SWT. Dalam syari’at Islam, hijrah diartikan meninggalkan Negeri Kafir menuju Negeri Islam alasannya takut fitnah. Fitnah disini tujuannya ialah ancaman yang dapat mengancam fisik dan keimanan seorang muslim, baik secara langsung maupun kelompok.

Dalam Hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa Rasullah SAW bersabda: “Orang yang berhijrah itu yakni orang yang meninggalkan apa-apa yang tidak boleh Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perkataan ini, diperkuat dalam Al-Quran Surat Annisa yang artinya: “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini daerah hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian akhir hayat menimpanya (sebelum sampai ke kawasan yang dituju), Maka sungguh sudah tetap pahalanya di sisi Allah. dan yaitu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S An-Nissa :100)

  Pemahaman Barakallah Dan Akibatnya Pada Ucapan

Secara maknawi Hijrah disebut juga hijrah mental atau hijrah qalbiyah (hijrah hati). Ini memaknai bahwa Hijrah ini merupakan awal mula terangkatnya kehidupan insan dari kegelapan menuju cahaya islam, tuntutan Allah kepada Umat Islam biar bisa keluar secara total dari dominasi dedikasi kepada syaitan dengan segala bentuk dan manifestasinya menuju pengabdian cuma kepada Allah.

Tentu saja terdapat perbedaan dalam memaknai Hijrah pada zaman Nabi Muhammad SAW dengan kondisi kini ini. Munurut sejarah, Hijrah yaitu kejadian perjalanan migrasi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari kota Mekkah menuju kota Madinah. Peristiwa ini dilakukan dengan mengorbankan banyak hal mulai dari meninggalkan tanah kelahiran, harta, orang tercinta, dll.

Dalam keadaan sekarang ini, di mana kita hidup dilingkungan penduduk yang teladan kehidupannya banyak yang jauh dari nilai-nilai Islam, tentu diperlukannya hijrah dalam arti yang bahu-membahu menyesuaikan dengan keadaan-keadaan dari prinsip lingkungan kawasan kita berada.

Pada prinsipnya, hakikat hijrah dalam kondisi seperti sekarang sebenarnya ialah komitmen pada ketentuan kita dengan meninggalkan segala bentuk perilaku dan perilaku yang tidak memperlihatkan ketaatan terhadap Allah menuju jalan yang diridhai agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik baik secara tindakan maupun perkataan atau ucapan.

Sebagaimana hadits Tirmidzi menyampaikan “Janganlah kau menjadi orang yang mengekor (senantiasa mengikuti orang lain). Kamu menyampaikan: kalau mereka berbuat baik, kami pun berbuat baik. Dan jikalau mereka berbuat dzalim, kami pun berbuat dzalim. Tapi perkokohlah dirimu! Jika orang-orang berbuat baik, hendaknya kau berbuat baik. Tetapi kalau mereka berbuat jahat, janganlah kau berbuat dzalim.” ( HR.Tirmidzi)

Islam mengajarkan terhadap kita prinsip Hijrah yang intinya bertujuan untuk kebaikan dunia dan alam baka kita. Sebab itu, Hijrah harus kita kerjakan kini juga dan dihentikan ditunda barang sedikitpun. Artinya, Hijrah yakni awal dari seseorang menuju untuk sesuatu yang lebih baik meninggalkan sesuatu yang buruk (sebelumnya), dan Istiqomah adalah tindakan selanjutnya yang ditempuh menuju pojok jalan kehidupan manusia, ialah kematian. dimana seseorang yang berhijrah dan istiqomah maka beliau akan dengan gampang dan nyaman hingga ketujuannya.

  Pemahaman Iltizam Dan Ruang Lingkup Iltizam

PENGERTIAN ISTIQOMAH

Istiqomah (dalam bahasa Arab: استقام ) yakni tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu. Secara Bahasa, Istiqomah memiliki arti istiqama, yastaqimu, yang berarti tegak lurus mempunyai keimanan seorang muslim yang baik secara langsung terhadap Allah SWT.

Istiqamah berdasarkan para sahabat Nabi Muhammad SAW, menyebutkan bahwa:

  • Menurut Abu Bakar Ash Shiddiq, istiqamah adalah tidak menyekutukan Allah dengan segala sesuatu.
  • Menurut Ustman Bin Affan, istiqamah ialah Ikhlas dalam melakukan banyak hal.
  • Menurut Abi bin Abi Thalib, istiqamah ialah melaksanakan sebuah keharusan yang telah ditetapkan.

Untuk beristiqomah pasti tidak gampang dan bahkan sungguh sukar. Hal ini selaku mana sabda Rasulullah : Istiqomah, dan kalian tidak akan menjangkaunya (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majjah). Bahkan diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW bersabda : “AL ISTIQOMATU KHOIRUN MIN ALFI KAROMAH” yang artinya “Istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah.”

 Menurut para ahli agama menyebutkan bahwa Hijrah dan Istiqomah adalah niat yang dilakukan PELAJARAN AGAMA ISLAM: PENGERTIAN HIJRAH DAN ISTIQOMAH

Dari hadits-hadits Rasul ini betapa luar lazimnya kekuatan istiqomah, karena Allah akan menunjukkan terhadap orang yang istiqomah 1000 karomah, satu karomah saja telah dahsyat apalagi 1000 karomah. Kita sering mendengar kata keramat adalah karomah, sesuatu yang diberikan kepada para wali Allah. Inilah karena menjadi istiqomah tidak gampang tetapi bukan hal yang mustahil, semua kembali kepada kekuatan niat untuk berhijrah dan istiqomah.

HIJRAH DAN ISTIQOMAH DALAM MEMPELAJARI AGAMA ISLAM SEBENARNYA

Agama Islam yaitu agama yang mengiman satu Tuhan yaitu Allah SWT. Oleh karena itu segala hal yang bersifat godaan duniawi perlu ditinggalkan dengan berhijrah secara benar-benar bukan sekeder mengucapkan doa ataupun niat semata. Untuk mencapai Iman kepada Allah yaitu dengan berhijrah dan Istiqomah, dimana niat yang dilakukan menjadi suatu langkah-langkah dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomitmen pada ketentuan kita dengan meninggalkan segala bentuk sikap dan sikap yang tidak memperlihatkan ketaatan kepada Allah menuju jalan yang diridhai agar kita mampu menjadi manusia yang lebih baik baik dan diperlukan tegak lurus mempunyai keimanan seorang muslim yang baik secara langsung dalam mengimani Allah SWT.

  Sholat: Pengertian, Tujuan, Syarat, Cara & Macam-Macamnya

Baca:

KESIMPULAN PELAJARAN AGAMA ISLAM: PENGERTIAN HIJRAH DAN ISTIQOMAH

Dalam al-Qur’an Surat Fushilat ayat 30, Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang menyampaikan: “Tuhan kami yaitu Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun terhadap mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang sudah dijanjikan Allah kepadamu”. Dalam ayat ini diterangkan bahwa seseorang yang selalu istiqomah, kelak akan dihibur para malaikat semoga tidak merasa khawatir dan duka.

Namun pada kenyataannya keadaan keimanan seseorang kadang kala naik-turun sehingga untuk Untuk beristiqomah tentu tidak gampang dan bahkan sungguh sulit. Oleh sebab itu sangat penting bagi siswa untuk memahami kurikulum pelajarancg perihal Islam lebih mendalam terutama prinsip-prinsip dasan seorang muslim sehingga jika diizinkan oleh Allah SWT, pelajar tergolong diri kita sendiri memperoleh cara-cara terbaik dalam memotivasi hidup sehari-hari agar tetap tetap istiqomah yang dimulai dari hijrah menjadi lebih baik.

Seperti kata motivasi tentang hijrah menyebutkan Iman tanpa hijrah tidak memiliki arti, hijrah tanpa jihad memiliki arti tidak berbuah. Muslimah sejati adalah muslimah yang berkemajuan dan istiqomah.