Pasar Monopolistik

Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik ialah sebuah bentuk pasar dimana ada banyak produsen yg saling berkompetisi dgn produk yg nyaris serupa tetapi memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan ini yg menjadi ciri khas dr produk yg dijual oleh masing-masing produsen. Kegiatan produksi barang tersebut diketahui sebagai product differentiation atau diferensiasi produk. Karena produk yg dibuat hampir serupa, masing-masing produsen akan berkompetisi dr segi mutu, harga, serta cara penjualan produk mereka.

Lihat pula materi Wargamasyarakat.org lainnya:

Koperasi

Kegiatan Ekonomi

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Seperti yg sudah diterangkan diatas, ciri-ciri Pasar Monopolistik yakni sebagai berikut:

1. Memiliki jumlah produsen yg sangat banyak

Seperti pada pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik mempunyai jumlah produsen yg sungguh banyak. Karena banyaknya produsen, maka tiap-tiap produsen mempunyai pangsa pasar (market share) yg cenderung kecil. Hal ini membuat produsen mempunyai kekuatan yg terbatas untuk menentukan harga mereka lantaran harga yg diputuskan dlm pasar ini adalah harga rata-rata dr produk dr produsen lain. Selain itu, karena banyaknya produsen dlm pasar monopolisitik maka praktik kolusi (beberapa produsen melakukan janji untuk menaikan harga pasar) akan susah dilakukan lantaran sulitnya koordinasi antar produsen.

2. Adanya diferensiasi produk

Diferensiasi produk yaitu tatkala produsen memproduksi produk yg sedikit berlawanan tetapi serupa dgn produk pesaingnya. Sebagai acuan; Adidas, Nike, Skechers, Fila, & Puma sama-sama memproduksi running shoes, namun tiap produk mereka mempunyai ciri khas tersendiri. Dalam pasar monopolistik, tatkala harga dr salah satu produsen naik sedangkan harga produk dr produsen lain tetap konstan, maka seruan akan produk tersebut akan turun. Contoh tatkala Adidas menaikan harga running shoesnya namun Nike, Skechers, Fila, & Puma tidak, maka konsumer akan beralih untuk membeli produk substitusinya.

  Makro Ekonomi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Diferensiasi produk sendiri dapat dijalankan dr sisi karakteristik produk maupun dr sisi mutu produk.

3. Masing-masing produsen berkompetisi dr segi kualitas, harga, serta cara penjualan produk mereka

Karena produk yg ada pada pasar monopolistik condong serupa, maka produsen akan berkompetisi dr segi kualitas, harga, serta cara penjualan produk mereka masing-masing. Produsen akan berlomba-lomba memperbaiki kualitas produknya mirip lewat desain produk mereka ataupun servis yg diberikan pada konsumen. Dari mutu produk tersebut, produsen mampu mengendalikan harga produknya. Tatkala produk yg diproduksi mempunyai mutu yg tinggi, maka produsen mampu memberikan harga yg tinggi pada produk tersebut. Namun, produsen mesti meyakinkan konsumen bahwa produk mereka adalah produk dgn harga yg tinggi tersebut pula memiliki high quality. Oleh alasannya adalah itu, untuk meyakinkan pelanggan, produsen harus melaksanakan trik penjualan yg tepat seperti membuat bungkus yg lebih glamor, menawarkan insentif seperti bonus produk lain, ataupun lewat iklan-iklan yg menyatakan bahwa produk mereka lebih baik dibandingkan produk lain yg serupa.

4. Produsen bebas untuk keluar & masuk kedalam pasar

Sama seperti Pasar Persaingan Sempurna, dlm Pasar Monopolistik produsen dapat bebas masuk & keluar pasar. Bebas masuk & keluar pasar yg dimaksud ialah tak ada halangan bagi produsen baru yg ingin memasarkan produk mereka dlm pasar atau produsen usang yg ingin keluar dr pasar.

pasar monopolistik ciri ciri

Sumber gambar: slideshare.net

Kelebihan & Kekurangan Pasar Monopolistik

Keuntungan Pasar Monopolistik

  1. Banyaknya produsen dlm pasar sehingga konsumen mempunyai banyak alternatif produk. Jika produk yg biasa dibeli konsumen tak tersedia, konsumen dapat dgn mudah memilih produk serupa dr produsen yg berlainan. Selain itu, pelanggan dapat memutuskan pilihan produk sesuai dgn utilitynya (kepuasannya).
  2. Produsen mampu bebas keluar & masuk pasar lantaran tak ada kendala yg bermakna (tidak ada barriers to entry).
  3. Banyak penemuan yg mampu dilakukan, mulai dr proses bikinan atau berbagi cara baru untuk mempesona konsumen.

Kekurangan Pasar Monopolistik

  1. Banyaknya produsen dlm pasar membuat kompetisi yg ketat. Dalam pasar monopolistik, beberapa perusahaan besar akan memiliki pangsa pasar yg lebih banyak didominasi (mampu meraih 30-40%), kemudian sisanya dipegang oleh banyak perusahaan-perusahaan kecil. Contoh: Pangsa pasar air mineral kemasan di Indonesia didominasi oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008), kemudian 10% sisanya dipegang oleh perusahaan lainnya.
  2. Karena produsen mesti senantiasa berbagi inovasi agar mampu bersaing, akan timbul ongkos penemuan yg hasilnya akan dibebankan pada konsumen melalui harga produk.
  3. Besarnya biaya kompetisi yg harus dikeluarkan seperti iklan & insentif. Terkadang beberapa iklan justru tak tepat target sehingga menghabiskan ongkos yg cukup besar. Biaya insentif mirip bonus produk lain pula akan menjadikan ongkos komplemen.

Contoh Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari, seperti sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, & lain-lain. Pada pasar air mineral, ada banyak produsen yg memproduksi air mineral seperti Aqua, VIT, Le Minerale, Prima, atau Nestle. Masing-masing produsen mempunyai ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas, atau ukuran yg membedakan produknya dgn produk saingan. Contoh lain untuk sepatu olahraga, Reebok, Adidas, Fila, & Nike sama-sama memproduksi sepatu olahraga, namun masing-masing merek mempunyai desain, keunikan, serta kelebihan yg berlainan-beda. Konsumen pada alhasil akan menentukan produk sesuai dgn preferensinya.

Referensi: Economics – Michael Parkin

Artikel: Pasar Monopolistik

Kontributor: Thalia Nabasa, S.E.

Alumni Ilmu Ekonomi UI

Materi Wargamasyarakat.org yang lain:

  1. Pasar Persaingan Sempurna
  2. Pendapatan Nasional
  3. Pasar Monopoli