Pantun merupakan salah satu pecahan dr puisi usang yg terkenal dlm kesusastraan Melayu. Asal ajakan kata pantun sendiri mempunyai sejarah yg cukup panjang.
Karya sastra ini mempunyai ciri khas khusus sehingga sangat mudah dibedakan dgn karya-karya sastra yang lain. Salah satu ciri yg paling terkenal adalah adanya rima yg bikin pantun menjadi gampang diingat.
Selain itu, pantun pun mempunyai berbagai jenisnya sesuai dgn fungsi dr pantun tersebut. Mulai dr pantun jenaka, hikmah, hingga pantun agama.
Masih penasaran mengenai karya sastra satu ini? Yuk simak lebih lanjut dibawah ini
Daftar Isi
Pengertian Pantun
Pada dasarnya, pantun yakni sebuah puisi lama yg memiliki empat baris, dgn dua baris pertama ialah sampiran, & baris ketiga serta keempat yakni isi.
Istilah pantun berasal dr bahasa Minangkabau yg artinya yaitu Penuntun. Apabila diambil dr bahasa Jawa Klasik yaitu kata pari atau parik yang mempunyai makna peribahasa dlm bahasa Melayu.
Dalam bahasa Sunda pula dijelaskan tentang paparikan, sedangkan dlm bahasa Batak diketahui dgn umpasa. Sedangkan, dr India pula ada karya yg memiliki arti yg sama yaitu sloka atau umpama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pantun adalah
bentuk puisi Melayu tergolong Indonesia, dimana tiap bait terdiri dr empat baris, & tiap baris biasanya terdiri dr empat kata.
Pantun pula mampu dikatakan selaku peribahasa sindiran sebab baris ketiga & keempatnya memiliki maksud atau sindiran tertentu. Sedangkan baris pertama & keduanya tak mempunyai arti tersembunyi.
Ciri-Ciri Pantun
Pantun bertujuan untuk dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yg mendengar ataupun membacanya. Pantun biasanya berisikan sindiran, nasihat, imbauan, & petuah-petuah yg dapat dijalankan dlm kehidupan atau suatu kejadian.
Cara menyampaikannya pula sungguh khas & mempunyai ciri-ciri tertentu yg membedakannya dgn karya sastra lain. Ciri-cirinya antara lain yaitu
- Setiap bait terdiri dr empat baris
- Setiap barisnya terdiri dr 8-12 suku kata
- Rimanya a-b-a-b atau a-a-a-a
- Terdiri dr sampiran & isi
Agar kalian lebih paham ciri-ciri diatas, akan kita bahas dengan-cara lebih rinci dibawah ini
Setiap bait terdiri dr empat baris
Bait dapat disamakan dgn rangkaian kalimat atau paragraf dlm prosa. Sedangkan di dlm pantun rangkaian kalimat tersebut disebut sebagai bait.
Setiap bait memiliki rangkaian kata-kata yg berada dlm suatu pemikiran pandangan baru & mempunyai ciri khas tersendiri.
Sedangkan untuk pantun, dlm satu bait harus terdiri dr empat baris. Berbeda dgn puisi yg lebih bebas dlm menertibkan jumlah baris dlm satu bait.
Setiap barisnya terdiri dr 8-12 suku kata
Pantun merupakan salah satu bentuk tanggapandr kebudayaan tradisi lisan. Dimana penyampaiannya dijalankan dr ekspresi ke verbal dengan-cara eksklusif.
Tradisi lisan pantun ini sungguh bergantung pada daya ingat si pendengar, yg mendengarnya pribadi dr pengarang. Karena disampaikan dengan-cara lisan, supaya mudah diingat pantun biasanya dibuat sekitar 8-12 suku kata dlm satu baris.
Memiliki Rima
Rima dapat pula dibilang sebagai sajak. Rima atau sajak yakni kesamaan bunyi dlm satu bait pantun atau puisi.
Umumnya, dlm suatu pantun, terdapat 2 macam rima, yakni rima a-a-a-a, ataupun rima a-b-a-b.
Rima a-a-a-a tujuannya yaitu suara tamat tiap baris pantun mempunyai kesamaan dengan-cara keseluruhan. Contohnya yakni pantun dibawah ini
Jalan-jalan ke Lodaya
Tidak lupa membeli Pepaya
Kalau kalian ingin senang Selamanya
Usaha & doa ialah kuncinya
Pada pantun diatas, kita mampu menyaksikan bahwa kata-kata belakangnya sama-sama ya, sehingga dapat dianggap sebagai pantun a-a-a-a.
Sedangkan rima a-b-a-b maksudnya yaitu antara baris kesatu & ketiga mempunyai kesamaan bunyi. Baris kedua & keempat mempunyai kesamaan suara. Contohnya yaitu pada pantun dibawah ini
Berbelanja bareng nyonya
Tidak lupa membeli camilan
Hai kawan, jangan sungkan mengajukan pertanyaan
Jika tidak ingin tersesat di jalan
Pada pantun diatas, kita mampu melihat bahwa akhiran dr setiap kalimat ialah nya-lan-nya-lan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pantun tersebut memiliki rima a-b-a-b
Terdiri dr Sampiran & Isi
Setiap pantun niscaya terdiri dr sampiran & isi. Sampiran yakni baris kesatu & kedua. Sedangkan isi ialah baris ketiga & keempat.
Sampiran biasanya merupakan pembahasaan dr pantun yg tak memiliki arti. Sedangkan isi merupakan pembahasaan dr pantun yg mengandung maksud & tujuan tertentu.
Jenis-Jenis Pantun
Terdapat banyak jenis pantun yg berkembang di masyarakat. Adapun beberapa macam pantun tersebut diantaranya:
- Pantun Jenaka
- Pantun Nasihat
- Pantun Teka teki
- Pantun Percintaan
- Pantun Agama
- Pantun anak-anak.
- Pantun orang muda.
- Pantun orang tua.
Agar kalian lebih paham jenis-jenis pantun diatas, akan kita diskusikan dengan-cara lebih lanjut dibawah ini.
Pantun Jenaka
Pantun jenaka yakni pantun yg berfungsi untuk menghibur siapapun yg membaca ataupun mendengarkannya.
Jenis pantun ini memang mempunyai isi yg sungguh menarik & pastinya menghibur. Biasanya akan terkandung kata & makna yg lucu untuk mencairkan suasana.
Pantun ini pula kerap kali dipakai untuk menyampaikan sindiran halus pada penduduk dgn cara yg lucu & jenaka. Meskipun begitu, sindiran ini harus dibalut dgn komedi, jikalau tidak, maka akan berkembang menjadi pantun pesan yang tersirat.
Pantun Nasihat
Pantun pesan yang tersirat merupakan suatu karya sastra yg dibentuk untuk memperlihatkan pesan yang tersirat, imbauan, ataupun proposal pada penduduk biasa .
Umumnya, pantun jenis ini akan mengandung petuah atau pesan tersirat yg sarat akan pesan moral yg dinilai positif di penduduk tersebut. Tentu saja pesan moral yg diberikan harus sesuai dgn norma kesusilaan serta norma aturan yg berlaku.
Nasihat yg diberikan pula biasanya akan mengingatkan masyarakat wacana pelajaran-pelajaran hidup, baik yg telah dialami oleh pembuat pantun ataupun oleh generasi terdahulu.
Pantun Percintaan
Pantun percintaan ialah karya sastra yg dipakai selaku media menyampaikan kasih sayang ataupun rasa kasmaran dr seseorang.
Umumnya, pantun ini terdiri dari ungkapan sayang ataupun rayuan dr seorang pria pada wanita begitu pula sebaliknya.
Jaman dahulu, orang yg sedang kasmaran dapat menggunakan pantun untuk mengungkapkan isi hatinya. Pantun ini mampu dipakai untuk merayu kekasih ataupun untuk menggambarkan rasa cinta seseorang kepada yg dikasihinya.
Pantun Agama
Pantun agama banyak membicarakan ihwal kekerabatan keagamaan antara seseorang dgn Tuhannya melalui media agama tertentu.
Tujuannya yakni untuk menawarkan nasihat moral pada seseorang agar menjalani kehidupan sesuai dgn fatwa agama & selalu taat pada agama yg dianutnya.
Pantun Teka-Teki
Memiliki ciri khas berbentukpertanyaan pada baris kesudahannya. Pertanyaan tersebut ialah teka teki yg harus dijawab orang lain.
Pantun ini dapat menjadi suatu permainan yg mengasyikkan & biasa dimainkan bareng dgn orang-orang dlm suatu daerah untuk mampu membuat keakraban.
Pantun Anak-Anak
Panun anak merupakan pantun yg ditujukan pada anak kecil, oleh karena itu, pantun mirip ini umumnya bahasa yg ringan & mudah dicerna oleh anak-anak.
Biasanya, pantun anak bercerita ihwal kesedihan, kebahagiaan, ataupun hal-hal yg dialami oleh seorang anak semasa kecil.
Pantun ini pula mampu menunjukkan pesan yang tersirat pada belum dewasa dlm rangka lebih mengakrabkan diri dgn orang tuanya ataupun mulai menjalin pertemanan dgn sobat-sobat sebayanya.
Pantun Anak Muda
Sesuai dgn namanya, pantun anak muda biasanya dibuat oleh & untuk belum dewasa muda. Oleh karena itu, isinya lebih meliputi pada pergaulan belum dewasa muda di masanya.
Misalnya saja dahulu anak muda sering merantau meninggalkan kampung halaman, sehingga membuat pantun wacana kerinduan tentang kampung halaman.
Pantun anak muda ini pula kadang disamakan atau dimirip-miripkan dgn pantung cinta karena tentu saja kehidupan anak-anak muda tak mampu dipisahkan dr kisah kasih percintaan.
Pantun Orang Tua
Pantun orang renta biasanya ditulis menggunakan gaya bahasa yg agak sulit dipahami & berfungsi menunjukkan nasihat pada orang lain.
Pantun ini pula dapat menggambarkan agama, adat-istiadat, ataupun kata-kata mutiara yg berfungsi selaku wejangan bagi orang-orang yg membacanya.
Contoh Pantun
Agar kalian dapat dgn lebih baik memahami pantun & segala macam-jenisnya, dibawah ini, kita akan menjajal menunjukkan teladan serta penjelasan mengenai beberapa jenis pantun.
Simak pantun jenaka dibawah ini
Duduk cantik di bibir pantai
Aduhai gadis tiada dua
Masa muda terlalu kalem
Sudah renta sulit tertawa
Pantun tersebut mempunyai rima a-b-a-b dimana persamaan suara berada pada baris kesatu & ketiga pula baris kedua & keempat.
Pantun ini tergolong pantun jenaka alasannya adalah memberikan sindiran pada penduduk dengan-cara luas namun disampaikan dgn gaya bahasa yg kalem & menghibur.
Adapun maksud yg ingin disampaikan yakni agar setiap orang bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan terutama saat muda semoga saat tua nanti mempunyai bekal untuk hidup & tak kesusahan.
Sekarang, coba kita bandingkan dgn pantun pesan yang tersirat dibawah ini
Saat di jalan jumpa daun sugi
Ingat manfaat lantas dibawa
Tak mencar ilmu tiada yg rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua
Maksud yg ingin disampaikan dr pantun tersebut ialah baiknya setiap orang bersungguh-sungguh belajar di masa sekolah karena pembelajaran tersebut akan memiliki kegunaan hingga renta kelak.
Apabila di masa sekolah cenderung malas & tak giat, maka dikala bau tanah yg dirugikan ialah diri sendiri.
Pantun nasihat & pantun jenaka mempunyai kesamaan fungsi yakni untuk memperlihatkan pesan tersirat pada khalayak. Akan tetapi perbedaan terletak pada opsi kata yg digunakan.
Pantun jenaka akan memilih bahasa yg lucu sehingga pesan yg disampaikan pula relatif lebih menghibur. Sedangkan pantun nasihat memilih kata-kata yg lebih dramatis.
Sekarang, kita akan mencoba untuk mendalami teladan dr pantun percintaan atau kerap disebut pula sebagai pantun berkasih kasih.
Jalan lurus menuju Tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikir si jantung hati
Jika dibahas mengenai pantun tersebut, mengandung unsur untuk merayu pasangan yg dicintainya. Pantun tersebut pula cenderung menghibur & menggetarkan hati bagi orang yg mendengarnya.
Orang yg memberikan pantun tersebut memiliki maksud sangat menimbang-nimbang & merindukan pasangannya, hingga dianalogikan tubuhnya menjadi kurus. Sungguh ungkapan yg pula hiperbola alasannya mencintai orang terkasih.
Itulah beberapa pembahasan wacana pantun. Mempelajari pantun sebagai salah satu produk dr sastra klasik memang mempesona.
Mengingat & mengerti akan keunikan kebudayaan literasi masa lalu akan membantu melestarikan keberlangsungan pantun itu sendiri.