Pantun Agama Islam Beserta Maknanya

Pantun Agama Islam Beserta Maknanya. Sejarah pertanda, sebuah generasi yang mengamalkan Islam dapat manaklukan dunia.

Islam merupakan agama tepat. Ia wacana dunia dan alam baka. Tentang kelembutan dan perang. Tentang jerih payah sekaligus tawakal.

Source: pixabay.com

Islam yakni akidah dan amal. Perjuangan dan kebahagiaan. Ketenangan dan keyakinan.

Karena itu kali ini kami hadirkan pantun agama Islam beserta maknanya.

[1]
Hanya singgah sekejap kala,
menangkap ikan di ujung rawa.
Kuat gagah insan manusia,
dikala taklukan bisikan hawa.

Maknanya:
Kekuatan insan terletak dikala ia mampu mengatur hawa nafsunya.

[2]
Jika melati berkembang di taman,
banyak orang yang terkesan.
Jika hati penuh doktrin,
baca Quran tiada bosan.

Maknanya:
Orang yang beriman sungguh gampang melakukan amal kebaikan. Termasuk membaca Quran. Sedangkan orang yang tidak beriman akan merasa berat.

[3]
Ikan rawa di beli bidan,
ikan sepat amat lebarnya.
Kuat jiwa bukan di tubuh,
berpengaruh karena tinggi sabarnya.

Maknanya:
Kesabaran ialah kekuatan. Orang yang sabar atau tekun lazimnya dapat mengalahkan mereka yang tidak tabah.

[4]
Makan ketupat ketika pagi,
akan bertarung para jawara.
Kasih tak mampu ditukar ganti,
tak berbanding duit berjuta.

Maknanya:
Tidak ada yang mampu menggantikan cinta dan kasih sayang. Tidak juga dengan duit ataupun harta benda.

Baca: Pantun Agama Islam Untuk Anak-Anak

[5]
Biru laut menghampar luas,
bergulung ombak dan gelombang.
Cinta bertaut beralas ikhlas,
karena Allah kasih bertandang.

Maknanya:
Mencintai seseorang harus alasannya adalah Allah. Dengan begitu, kasih sayangpun akan tumbuh bersemi.

  25 Pantun Ihwal Rasa Syukur

[6]
Penyair cinta jadi kembara,
hati kecewa jiwanya terluka.
Luas surga tiada terkira,
dengan keyakinan pintu terbuka.

Maknanya:
Allah mengabarkan bahwa surga seluas langit dan Bumi. Insan cuma bisa memasukinya dan menikmati apapun di dalamnya dengan keimanan di dalam dada.

[7]
Angan-angan panjang sekilan,
hawa nafsu mesti ditahan.
Jika pasangan retak di jalan,
sabar membimbing ke jalan Tuhan.

Maknanya:
Ketika melihat kekurangan suami atau istri, hendaknya bersabar. Bukan cuma bersabar, melainkan juga membimbingnya agar kembali ke jalan yang benar.

[8]
Daun talas hijau warnanya,
bila diolah enak rasanya.
Andai nrimo hilang di jiwa,
segala amal jadi sia-sia.

Maknanya:
Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal. Kalau tidak lapang dada dalam bersedekah, maka amal tersebut tidak mendapat pahala di segi Allah.

Tidak lengkap rasanya menyajikan pantun agama Islam beserta maknanya tanpa sajian khusus untuk bawah umur.

[9]
Sarang lebah di pohon tebu,
ambil sarang dengan tangga.
Di bawah telapak kaki ibu,
di sana terletak surga.

Maknanya:
Hormatilah Ibu alasannya Ibu merupakan jalan menuju surga. Berbuat baik kepada Ibu mendapatkan pahala besar.

[10]
Tumbuh rumput hijaukan rawa,
rawa hijau banyak ikannya.
Jagalah ridha orang tua,
ridha Allah ada padanya.

Maknanya:
Keridhaan orang bau tanah sungguh penting untuk menerima keridhaan dari Allah.

[11]
Ambil bubu menangkap kancil,
kancil lincah cepat larinya.
Bantu Ibu sejak kecil,
sayangi Ibu di waktu tua.

Maknanya:
Kita harus berbakti terhadap Ibu sepanjang kurun. Mulai dari kanak-kanak sampai remaja, kita harus tetap berbakti kepadanya.

[12]
Siapa yang pergi ke Malaka,
berbelanja kain tahulah harga.
Siapa yang hormati Ibu Bapak.
pasti ia beroleh surga.

Maknanya:
Hormatilah Ibu dan Bapak alasannya dengan menghormatinya membuat lebih mudah kita menuju nirwana.

  Pantun Agama 10 Bait

[13]
Selat Malaka banyak bendera,
berkumpul para saudagar kaya.
Anak durhaka niscaya sengsara,
di akhirat dan dunia.

Maknanya:
Durhaka terhadap orang tua menghadirkan siksa. Allah akan menyiksa anak durhaka di darul baka kelak, dan di dunia inipun dibentuk sengsara.

[14]
Tanam ubi tanam talas,
diberi pupuk tumbuhnya lekas.
Tanam budi di tanah lapang dada,
semoga amal mempunyai bekas.

Maknanya:
Saat kita bersedekah dan beribadah kepada Allah hendaknya diikuti dengan niat yang ikhlas. Keikhlasan ialah syarat diterimanya amal.

[15]
Hilang selasih mawar berduri,
di tengah taman petang hari.
Hilang kasih mampu dicari,
hilang keyakinan susahlah diri.

Maknanya:
Kehilangan sesuatu memang menyedihkan. Tetapi kalau kehilangan dogma maka yang muncul yakni kesengsaraan.

[16]
Panjang angan merusak diri,
kuda berderap harapkan terbang.
Punai di tangan disyukuri,
jangan harap elang yang terbang.

Maknanya:
Syukuri apa yang ada walaupun hanya sedikit. Jangan suka menghendaki sesuatu yang lebih besar namun lupa mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepada kita.

Pantun Agama Islam Terbaru

Kain higienis berwarna jingga,
melaju bahtera di tengah samudra.
Penuh kasih dalam keluarga,
akan sejahtera jiwa dan raga.

Habis padi tinggal jerami,
habis melur tinggal melati.
Istri taat pada suami,
suami sayang sepenuh hati.

Mangga kueni manis sekali,
betapa harum aromanya.
Hidup ini cuma sekali,
gunakan dengan sebaik-baiknya.

Bunyi paya di malam hari,
pecah bunyi di saat sunyi.
Bulan bercahaya karena mentari,
jiwa bercahaya karena iman di hati.

Diam lisan tak berkata,
menyaksikan indah alam raya.
Insan boleh bercita-cita,
tapi Allah yang menentukannya.

Berbuat baik pada tetangga,
perintah Nabi diturutkannya.
Mukmin berjuang sekuat tenaga,
biar mendapat ridha dari-Nya.

  35 Pantun Hari Kamis Tetap Optimis Jangan Meringis

Walau lantai sudah disapu,
mainan adik berserakan.
Walaupun cuma sebesar bubuk,
amal pasti dipertanggungjawabkan.

Ikan pari panjang ekornya,
bawa ke pasar terjual dua.
Jauhkan diri dari api neraka,
walau dengan sedekah sebiji kurma.

Kayu ukir kayu medang,
dalam kandang burung berdendang.
Bila akhir zaman datang,
orang mungkar tak berbilang.

Betapa sejuknya membaca pantun agama Islam. Terlebih disertai dengan maknanya. 21.21.44