Pancasila sebagai pandangan hidup & karakteristik bangsa yg didasarkan pada nilai-nilai nasional yg menjadi dasar kebudayaan bangsa. Oleh alasannya itu, nilai-nilai tersebut mencerminkan aspirasi atau keinginan hidup bangsa. (Muzayin, 1992: 16)
Pancasila menawarkan tutorial bahwa hukum harus membuat kondisi negara yg lebih baik dgn dasar nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, & keadilan.
Table of Contents
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Sehari-Hari
Pengertian Pancasila selaku pandangan hidup bangsa akan diuraikan berdasarkan masing-masing butir-butir lima sila, yakni:
Ketuhanan yg Maha Esa
Sila pertama mengajarkan bahwa warga negara Indonesia mesti beriman & bertakwa pada Tuhan yg sesuai dgn agama & kepercayaan masing-masing. Berikut yaitu beberapa acuan penerapan sila pertama Pancasila sebagai persepsi hidup dlm kehidupan sehari-hari:
- Memelihara kerukunan & perdamaian antarumat beragama dgn saling menghargai & menghormati perbedaan keyakinan agama masing-masing.
- Memberikan keleluasaan bagi setiap orang, tergolong diri sendiri, dlm melaksanakan ibadah sesuai dgn keyakinan agama yg dianutnya.
- Tidak melakukan diskriminasi atau pemisahan berdasarkan agama dlm pergaulan sehari-hari.
- Menjaga ketertiban & keamanan di tengah masyarakat dgn bantu-membantu membangun persatuan & kesatuan, tanpa memandang perbedaan agama.
- Menghormati hak & kebebasan beragama orang lain, tanpa memaksakan persepsi agama atau keyakinan eksklusif pada orang lain.
- Berusaha memahami & menghargai kepercayaan agama & keyakinan orang lain, serta menjauhi sikap fanatisme atau intoleransi agama.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai moral & etika agama dlm kehidupan sehari-hari, baik dlm pergaulan dgn sesama maupun dlm tindakan & perilaku sehari-hari.
- Menjadi contoh teladan bagi orang lain dlm menjalankan pemikiran agama, dgn cara hidup santun, sopan, & menghargai keberagaman agama di tengah penduduk .
Baca juga: Sila ke 2: Butir-Butir & Contoh Pengamalannya
Kemanusiaan yg Adil & Beradab
Sila kedua menegaskan bahwa setiap insan mempunyai derajat yg sama, sehingga kita mesti saling menyayangi & membantu sesama, membela kebenaran & keadilan, serta melakukan pekerjaan sama untuk mewujudkan kedamaian negara. Contoh penerapan sila kedua Pancasila sebagai persepsi hidup:
- Menjalin hubungan yg serasi dgn sesama, tanpa membedakan ras, agama, atau budaya.
- Menolong orang yg membutuhkan, tanpa menatap status atau latar belakangnya.
- Memiliki sikap tenggang rasa & peduli kepada sesama insan & makhluk hidup lainnya.
- Menerapkan nilai-nilai sopan santun & etika dlm berinteraksi dgn orang lain.
- Memperjuangkan hak asasi insan & keadilan sosial bagi semua warga negara.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman & menerima perbedaan sebagai kenormalan dlm kehidupan sosial.
- Memiliki sikap rendah hati & bersahaja, serta tak memandang rendah atau meremehkan orang lain.
Baca juga: Pancasila Sebagai Dasar Negara: Makna, Arti, & Fungsi
Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengedepankan kesatuan, persatuan, & kepentingan negara di atas kepentingan individu. Berikut yakni teladan penerapan sila ketiga Pancasila sebagai persepsi hidup:
- Menjaga kesatuan & persatuan bangsa Indonesia dgn tak membedakan suku, agama, ras, & golongan dlm pergaulan sehari-hari.
- Meningkatkan rasa kebersamaan dlm banyak sekali kegiatan sosial & budaya di lingkungan sekitar, mirip gotong royong, arisan, & aktivitas keagamaan.
- Mengutamakan kepentingan negara & bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok, misalnya dgn mematuhi peraturan lalu lintas demi keamanan bersama di jalan raya atau dgn tak melaksanakan langkah-langkah yg merugikan kepentingan negara.
- Meningkatkan rasa cinta & gembira pada negara Indonesia dgn menghargai simbol-simbol negara, mirip bendera, lambang negara, & lagu kebangsaan.
- Berpartisipasi aktif dlm pembangunan & memperkuat persatuan bangsa, contohnya dgn turut serta dlm aktivitas sosial, politik, & budaya di lingkungan sekitar.
Baca juga: Pengertian & Sejarah Demokrasi Liberal di Indonesia
Kerakyatan yg Dipimpin oleh Khidmat & Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat menekankan bahwa kita harus menghargai pendapat orang lain & mengutamakan kepentingan negara serta rakyat. Contoh penerapan sila keempat Pancasila sebagai pandangan hidup dlm kehidupan sehari-hari antara lain:
- Dalam suatu organisasi atau golongan, anggota mampu berdiskusi dengan-cara terbuka & menghargai usulan setiap anggota sebelum mencapai suatu akad bareng .
- Dalam sebuah keluarga, keputusan penting diambil melalui musyawarah & tak cuma diputuskan oleh satu orang kepala keluarga.
- Dalam suatu pemerintahan, keputusan penting diambil melalui penyeleksian biasa yg dilaksanakan dengan-cara adil & demokratis, serta diwakili oleh perwakilan yg dipilih oleh rakyat.
Baca juga: Sila Ke 3: Contoh Pengamalan Pancasila
Dalam penerapan sila keempat Pancasila, prinsip kerakyatan dipimpin oleh khidmat & akal dlm permusyawaratan perwakilan sangat ditekankan. Hal ini memiliki arti setiap keputusan diambil melalui musyawarah & diputuskan dengan-cara demokratis dgn mengutamakan kepentingan negara & rakyat.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima mengajarkan pentingnya berbagi perbuatan luhur dgn cara kekeluargaan & gotong royong, serta selalu bersikap adil. Contoh penerapan sila kelima Pancasila selaku persepsi hidup dapat dijalankan dgn cara:
- Menghargai hak-hak sosial & ekonomi setiap warga negara Indonesia, termasuk hak atas kesehatan, pendidikan, & perumahan yg layak.
- Memperjuangkan kesetaraan & keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.
- Membangun sikap gotong royong & kekeluargaan dlm penduduk , dgn saling menolong sesama & menyingkir dari diskriminasi.
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dlm pembangunan negara, tergolong dlm hal pengambilan keputusan yg memengaruhi kemakmuran penduduk .
- Memperjuangkan hak-hak lingkungan hidup & alam, serta mempertahankan kelestarian lingkungan bagi generasi yg akan tiba.
Baca juga: Sejarah Pancasila & Perkembangannya di Indonesia
Kesimpulan
Pancasila merupakan pandangan hidup & kepribadian bangsa Indonesia yg memiliki lima sila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil & Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Khidmat & Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan Perwakilan, & Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Setiap sila memiliki nilai-nilai yg mampu diterapkan dlm kehidupan sehari-hari untuk menciptakan keadaan negara yg lebih baik, seperti mempertahankan kerukunan antarumat beragama, memberi kebebasan dlm beribadah, tak membedakan orang dgn agama yg berbeda, menumbuhkan toleransi sosial, mendahulukan kepentingan negara, & membangun masyarakat yg adil & seimbang.
Dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dlm kehidupan sehari-hari, dibutuhkan dapat tercipta penduduk Indonesia yg lebih baik & maju.
Referensi
- Soeharto. (1989). Pancasila selaku ideologi terbuka & dinamis. Jakarta: Departemen Penerangan RI.
- Mochtar, M. (1998). Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan abjad bangsa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Soetrisno, E. (1994). Pancasila sebagai persepsi hidup bangsa: suatu pengantar. Jakarta: Penerbit Djambatan.
- Mulyana, D. (2012). Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa: suatu telaah filosofis. Jurnal Filsafat, 22(2), 113-126.