Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Kebudayaan dr Kalimantan Selatan didominasi oleh Suku Banjar, termasuk pakaian budpekerti yg dipakai.

Pasalnya Suku Banjar merupakan suku secara umum dikuasai yg ada di Kalimantan Selatan, yaitu 74%nya.

Etnis dr Suku Banjar sendiri terbagi menjadi 3 macam, yakni Banjar Batang Banyu, Banjar Kuala, & Banjar Pahuluan.

Penduduk Kalimantan selatan pula dominan beragama Islam, yakni 96%nya.

Pakaian budpekerti dr Kalimantan Selatan mempunyai ciri khas sendiri. Untuk mengetahu lebih lanjut simak postingan ini sampai tuntas.

Daftar Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Daftar Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Pakaian adat dr Kalimantan Selatan lumayan banyak & masih dilestarikan hingga dikala ini.

Setidaknya terdapat 4 pakaian adat dr Kalimantan Timur yg masih lestari, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Bagajah Gamuling Baular Lulut

Bagajah Gamuling Baular Lulut

Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan pakaian pengantin tradisional dr Kalimantan Selatan tepatnya Banjar.

Bagajah Gamuling Baular Lulut adalah busana adat yg dipengaruhi oleh budaya Hindu pada jaman dahulu & menjadi busana ciri khas dr Kalimantan Selatan.

Bagajah Gamuling Baular Lulut pula merupakan salah satu pakaian pengantin yg kaya akan rentengan bunga melati & mawar yg menghiasi pengantin sehingga menjadi lebih manis & tampan.

Untuk wanita, busana etika ini berbentuk kain yg membalut badan si wanita tersebut hingga menutupi dada seperti gaun.

Para perempuan pula menggunakan kemban selaku penutup dada kemudian disertakan aksesoris berupa selendang, ikat pinggang, konde yg berhiaskan mahkota, kembang goyang, & kuncup bunga melati.

Dengan pecahan bawah menggunakan kain panjang yg bermotif halilipan yg berfungsi sebagai rok.

Sedangkan untuk pria, busana budbahasa ini pula berbentuk kain sasirangan yg dililitkan menjadi bawahan.

Baju atasan yg digunakan laki-laki tak memiliki kerah. Sementara untuk bawahannya dapat menggunakan celana panjang.

Tidak lupa pula dibarengi dgn aksesoris seperti kalung samban, ikat pinggang, kain yg bermotif kelabang atau halilipan, & penutup kepalanya yaitu mahkota yg melingkar berbentuk ular lidi.

2. Babaju Kun Galung Pacinan

Babaju Kun Galung Pacinan

Babaju Kun Galung Pacinan merupakan pakaian budpekerti dr Kalimantan Selatan yg berasal dr perpaduan antara budaya banjar dgn budaya tiongkok.

Hal tersebut menggambarkan pada saat masuknya penjualGujarat & penjualChina di Kalimantan Selatan.

Babaju Kun Galung Pacinan pula biasa disebut sebagai Hwa Kun Gulung Pacinan.

Pakaian etika ini pula digunakan pada saat acara ijab kabul. Bentuk dr busana budpekerti ini hampir menyerupai dgn bentuk busana adat Betawi.

Untuk wanita, busana etika ini terdiri dr kebaya lengan panjang bermodelkan cheong sam.

Kebaya tersebut di jahit dgn indah pada payetnya memakai benang emas dgn motif bunga teratai.

Sementara untuk bawahannya mampu menggunakan rok panjang yg dihiasi dgn manik – manik bagus & disulam dgn bentuk motif dr tirai bambu.

Tidak lupa si perempuan menggunakan aksesoris selaku pendukung penampilannya, seperti mahkota dgn hiasan permata yg sangat mengkilau, kembang goyang, & tusuk konde.

Tusuk konde yg digunakan mempunyai bentuk abjad arab yaitu lam & burung hong. Dengan aksesoris – aksesoris tersebut maka perempuan ini mampu tampil memukau.

Sedangkan untuk pria, mampu mengenakan pakaian gamis serta jubah panjang tanpa kancing yg berasal dr efek dr pedagang Gujarat.

Para laki-laki pula biasanya menggunakan penutup kepala yaitu kopiah alpe yg berlilitkan surban atau pula mampu mengenakan tanjak laksamana.

Selain itu, para laki-laki pula memakai rentengan atau roncean yg terbuat dr bunga melati. Dan untuk bantalan kakinya mampu menggunakan selop.

3. Baamur Galung Pancaran Matahari

Baamar Galung Pancaran Matahari

Baamar Galung Pancaran Matahari merupakan salah satu pakaian budbahasa dr Kalimantan Selatan yg pula digunakan selaku pakaian pengantin.

Pakaian adab untuk pengantin ini telah ada semenjak abad ke 17. Pada ketika itu, busana pengantin ini sangatlah populer dikalangan penduduk Banjar.

Baamar Galung Pancaran Matahari ini memiliki perpadanan antara budaya jawa dgn budaya hindu yg sangat mangkus.

Pada budaya jawa busana untuk pengantin ini mempunyai kesan atau pengaruh dlm penggunaan rentengan kembang melati & mawar.

Penggunaan rentengan kembang melati & mawar ini dapat mebuat aura dr pengantin lebih memancar.

Sedangkan pada budaya hindu dapat kita lihat dr dekorasi mahkota & kainnya yg terdapat naga & kelabang atau biasa penduduk banjar menyebutnya dgn halilipan.

Baamar Galung Pancaran Matahari untuk wanita yakni mengenakan baju poko yg lengannya pendek.

Terdapat hiasan manik – manik yg dibuat rumbai pada lengan tersebut. Hal ini mampu mempercantik penampilan dr pengantin perempuan.

Tidak lupa si wanita menggunakan aksesoris untuk menunjang penampilannya. Aksesoris yg digunakan ialah kida – kida.

Kida – kida ini merupakan aksesoris pengantin wanita yg mempunyai bentuk sisi lima yg berfungsi selaku penutup dada serta hiasan yg sangat mempesona.

Sedangkan untuk laki-laki, dapat menggunakan kemeja lengan panjang dgn kerenda yg berada di dada yg dipadukan dgn jas tanpa kancing serta celana panjang.

Pengantin laki-laki pula menggunakan kain yg di pasang pada area pinggang dgn motif halilipan serta tali wenang yg berfungsi sebagai ikat pinggangnya.

4. Babaju Kubaya Panjang

Babaju Kubaya Panjang KalSel

Seiring dgn pertumbuhan jaman, busana akhlak Kalimantan Timur dimodifikasi dgn memadukan semua busana adat yg ada.

Babaju Kubaya Panjang yakni busana adat dr Kalimantan Selatan yg merupakan adaptasi dr semua busana budpekerti pengantin dr Kalimantan Selatan.

Yang paling mendominasi dr busana budbahasa ini yaitu busana budbahasa baamur galung pancaran matahari.

Babaju Kubaya Panjang ini sungguh terkenal di Kalimantan Selatan alasannya adalah adanya perpaduan dr ketiga busana diatas.

Untuk perempuan, busana akhlak ini menggunbakan kebaya panjang mirip pakaian budpekerti babaju kun galung pacinan.

Sedangkan untuk laki-laki, busana adat ini memakai baju baamur galung pancaran matahari.

Dari keempat busana etika tersebut, nyaris seluruhnya menggunakan aksesoris bogem atau roncean yg yang dibuat dr bunga melati & bunga mawar untuk mempercantik tampilannya.

Info: Referensi diambil dr media informasi terpercaya Seringbaca.com

Kesimpulan

Kalimantan Selatan memiliki 4 pakian budbahasa yg masih lestari hingga ketika ini. Keempat pakaian budpekerti tersebut yakni busana untuk pengantin yg sedang melangsungkan pernikahannya.

Dari keempat busana budpekerti tersebut, nyaris semuanya memakai aksesoris bogem atau roncean yg terbuat dr bunga melati & bunga mawar untuk mempercantik tampilannya.

  Tipografi