Pada kehidupan sosial ketika ini, dengan adanya pertentangan agama yang terjadi dimana-mana, dari ruang terkecil dalam sebuah masyarakat, dapat diketahui adanya sistem konflik etnik dan agama yang terlalu banyak diberbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Beberapa pertikaian menajadi catatan bagi gereja, dan non kristiani untuk masing-masing memahami dana menghargai satu dengan yang lain dalam beribadah dimana anda berada dikala ini. Maka, mampu dikenali bahwa banyak sekali aktivitas keagamaan, dan ormas untuk saling memahami berbagai perbedaan dan ragam yang ada di Indonesia.
Dalam beberapa dekade saat ini, ketidaksenangan, konflik sosial, etnik dan agama sering terjadi hal ini karena yakni ulah insan atau Orang (kejelekan) masing – masing individu, kelompok, dan ormas, yang senang memprovokasi.
Maka, dari itu banyak sekali hal terkait dengan aspek budaya sosial di penduduk hendaknya mengetahui masing-masing dinamika budaya yang berada pada keadaan sosial di penduduk sesuai dengan kepentingan politik, dan politik agama.
Apa yang menawan dan dapat disampaikan bahwa, aneka macam hal terkait pertentangan agama di Jakarta bertahun-tahun kemudian, dan sampai ketika ini terkait dengan pesatnya ilmu wawasan, yang mempunyai nilai kepada agama, telah selayaknya dapat dikerjakan dengan adanya kekerabatan moralitas dan budbahasa masing – masing budaya di Indonesia.
Perbedaan persepsi kepada ideology ialah hal yang biasa, kalau Negara lain. Tetapi tidak di Indonesia, saat ini. Dalam hal ini konflik ideology menjadi penting dalam melihat banyak sekali problem di penduduk terkait dengan aspek kehidupan sosial, dan insan itu sendiri dengan baik.
Ekonomi politik yang sering kali menjadi dampak terhadap korelasi sosial yang semestinya menjadi baik dikala duduk perkara ekonomi, politik, dan masyarakat pinggiran, yang tidak senang dengan acara ekonomi di masyarakat, hendaknya menjadi penting dalam menyaksikan aneka macam hal terkait korelasi ekonomi budaya dalam suatu Negara.
Negara itu maju seperti di Amerika Serikat, dengan adanya Tuhan, dan ilmu wawasan yang baik, serta upah pekerja yang layak, menyebabkan mereka selaku Negara yang bagus, diantara Negara lainnya, tidak terkecuali Negara miskin mirip di Indonesia saat ini.
Konflik kolektifitas demikian terjadi, lain hal nya dengan persoalan insan yang tidak bisa bersaing dengan Negara yang lain. Tetapi, lebih banyak bicara dalam hal ini memang menjadi pandangan yang baik kepada aspek keagamaannya, dan keburukan manusianya sebagai bab dari kehidupan sosial budaya di masyarakat dikala ini berada.
Pengetahuan menjadi penting, dan hal tersebut sebagai awal dari kehidupan sosial dan budaya, serta bagaimana oknum menertibkan ekonomi, guna bersaing dengan cara yang curang dalam kehidupan budaya dan agama mereka di Indonesia.
Itu menjadi sentilan bagi setiap orang renta, untuk mempersiapkan moralitas dan budpekerti, serta agama anak – anak mereka untuk tidak menjadi teroris, dan pembuat onar konflik sosial, etnik dan agama ketika ini. Indonesia, mestinya menyadari bahwa Negara ini ialah miskin dan ini menjadi permulaan dari kehidupan budaya mereka di masyarakat, pada pemerintahan ketika ini pada Revolusi mental dan Industri.