Operasi Hitung Perpangkatan Aljabar, Contoh Soal dan Pembahasan (Materi SMP)

Coba kalian ingat kembali materi wacana operasi perpangkatan pada bilangan lingkaran. Operasi perpangkatan diartikan sebagai bentuk perkalian berulang dgn bilangan yg sama. Makara, untuk sebarang bilangan bulat a, berlaku selaku berikut.

pn
=
p × p × p × … × p
sebanyak n aspek

Hal ini pula berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Untuk lebih jelasnya, amati pola berikut ini.
Contoh Soal 1:
Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut.
1. (2p)2
2. (3x2yz3)3
3. (3p2q)2
Penyelesaian:
1. (2p)2 = (2p) × (2p) = 4p2
2. (3x2yz3)3 = 27x6y3z9
3. (3p2q)2 = 9p4q2

Contoh Soal 2:
a. (2a)2
b. (3xy)3
c. (2ab)4
d. (4a2b2)2
e. 3(x2y)3
f. (2pq)4
g. 1/2(2xy)2
h. a(ab2)3
Penyelesaian:
a. (2a)2 = 4a2
b. (3xy)3 = 9x3y3
c. (2ab)4 = 16a4b4
d. (4a2b2)2 = 16a4b4
e. 3(x2y)3 = -3(x5y3) = -3x5y3
f. (2pq)4 = -(16p4q4) = -16p4q4
g. 1/2(2xy)2 = 1/2(4x2y2) = 2x2y2
h. a(ab2)3 = a(a3b5) = a4b5

Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada pembagian terstruktur mengenai bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dgn n bilangan orisinil. Perhatikan uraian berikut.
 (a + b)1 = a + b  koefisiennya 1  1

 (a + b)2 = (a + b)(a + b)
= a2 + ab + ab+ b2
= a2 + 2ab+ b2  koefisiennya 1  2  1

 (a + b)3 = (a + b)(a + b)2
= (a + b)(a2 + 2ab + b2)
= a3 + 2a2b + ab2 + a2b + 2ab2 + b3
= a3 + 3a2b + 3ab2 + b3  koefisiennya 1  3  3  1
dan seterusnya.

Adapun pangkat dr a (unsur pertama) pada (a + b)n dimulai dr an kemudian menyusut satu demi satu & terakhir a1 pada suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dr b (unsur kedua) dimulai dgn b1 pada suku ke-2
kemudian bertambah satu demi satu & terakhir bn pada suku ke-(n + 1).

Perhatikan pola koefisien yg terbentuk dr penjabaran bentuk aljabar (a + b)n di atas. Pola koefisien tersebut diputuskan menurut segitiga Pascal berikut.
Coba kalian ingat kembali materi tentang operasi perpangkatan pada bilangan bulat Operasi Hitung Perpangkatan Aljabar, Contoh Soal & Pembahasan (Materi SMP)

Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yg berada di bawahnya diperoleh dr penjumlahan bilangan yg berdekatan yg berada di atasnya.
Info Matematika!
Aturan penerapan segitiga Pascal dlm menjabarkan perpangkatan aljabar suku dua adalah sebagai berikut.
Contoh:
(a + b)5 = 1(a)5(b)0 +  5(a)4(b)1 + 10(a)3(b)2 + 10(a2)(b)3 + 5(a)1(b)4 + 1(a)0(b)5
(a + b)5 = a5 + 5a4b1 + 10a3b2 + 10a2b3 + 5a1b4 + b5

Sekarang amati teladan berikut ini.

Contoh Soal 3:

Jabarkan bentuk aljabar berikut.
a. (3x + 5)2
b. (2x  3y)2
c. (x + 3 y)3
d. (a  4)4
Penyelesaian:
a. (3x + 5)2 = 1(3x)2(5)0 + 2(3x)1(5)1 + 1(3x)0(5)2
= 1(9x2)(1) + 2(3x)(5) + 1(1)(25)
= 9x2 + 30x + 25

b. (2x  3y)2 = 1(2x)2(-3y)0 + 2(2x)1(3y)1 + 1(2x)0(3y)2
= 1(4x2)(1) + 2(2x)(3y) + 1(1)(9y2)
= 4x2  12xy + 9y2

c. (x + 3y)3 = 1(x)3(3y)0 + 3(x)2(3y)1 + 3(x)1(3y)2 + 1(x)0(3y)3
= 1(x3)(1) + 3(x2)(3y) + 3(x)(9y2) + 1(1)(27y3)
= x3 + 9x2y + 27xy2 + 27y3

d. (a  4)4 = 1(a)4(-4)0 + 4(a)3(-4)1 + 6(a)2(-4)2 + 4(a)1(-4)3 + 1(a)0(-4)4
= 1(a4)(1) + 4(a3)(-4) + 6(a2)(16) + 4(a)(-64) + 1(1)(256)
= a4  16a+ 96a2  256a + 256
Info Matematika!
Semua bilangan dipangkatkan dgn nol, alhasil yakni 1.
Contoh:
(1)0 = 1; (2)0 = 1; (-3)0 = 1; (-4)0 = 1; (a)0 = 1; (-b)0 = 1; (2x)0 = 1; (-3y)0 = 1.

Contoh Soal 4:
Pada bentuk aljabar berikut, pastikan koefisien dari
a. x2 pada (2x  5)2.
b. x2 pada (x  3)5.
c. x3y pada (3x + 2y)4.
d. x2y2 pada (x + 2y)4.
e. a3 pada (4  2a)4.
Penyelesaian:
a. (2x  5)2 = 1(2x)2(-5)0 + 2(2x)1(-5)1 + 1(2x)0(-5)2
= 1(4x2)(1) + 2(2x)(-5) + 1(1)(25)
= 4x2  20x + 25
Jadi, koefisien x2 adalah 4.

b. (x  3)5 = 1(x)5(-3)0 + 5(x)4(-3)1 + 10(x)3(-3)2 + 10(x)2(-3)3 + 5(x)1(-3)4 + 1(x)0(-3)5
= 1(x5)(1) + 5(x4)(-3) + 10(x3)(9) + 10(x2)(-27) + 5(x)(81) + 1(1)(405)
= x5  15x4 + 90x 270x2 + 405x + 243
Kaprikornus, koefisien x2 yakni -270.

c. (3x + 2y)4 = 1(3x)4(2y)0 + 4(3x)3(2y)1 + 6(3x)2(2y)2 + 4(3x)1(2y)3 + 1(3x)0(2y)4
= 1(81x4)(1) + 4(27x3)(2y) + 6(9x2)(4y2) + 4(3x)1(8y3) + 1(1)(16y4)
= 81x4 + 216x3y + 216x2y2 + 96xy3 + 16y4
Kaprikornus, koefisien x3y adalah 216.

d. (x + 2y)4 = 1(x)4(2y)0 + 4(x)3(2y)1 + 6(x)2(2y)2 + 4(x)1(2y)3 + 1(x)0(2y)4
= 1(x4)(1) + 4(x3)(2y) + 6(x2)(4y2) + 4(x)(8y3) + 1(1)(16y4)
= x4 + 8x32y + 24x24y2 + 32xy3 + 16y4
Makara, koefisien x2y2 yaitu 24.

e. (4  2a)4 = 1(4)4(-2a)0 + 4(4)3(-2a)1 + 6(4)2(-2a)2 + 4(4)1(-2a)3 + 1(4)0(-2a)4
= 1(256)(1) + 4(64)(-2a) + 6(16)(4a2) + 4(4)(-8a3) + 1(1)(16a4)
= 256  512a + 384a2  128a3 + 16a4
Jadi, koefisien a3 adalah -128.
  Perbedaan Kalimat Terbuka dan Pernyataan, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap