Nusa Tenggara Timur memiliki sabana luas. Sementara itu, Kalimantan memiliki hutan hujan tropis

Daftar Isi

Pertanyaan

Nusa Tenggara Timur mempunyai sabana luas. Sementara itu, Kalimantan memiliki hutan hujan tropis. Analisislah fenomena tersebut menggunakan konsep diferensiasi area!​

Jawaban

Nusa tenggara timur mengalami curah hujan tahunan yg sangat minim sehingga pohon tak dapat tumbuh dgn baik karena kesusahan mendapatkan air. Oleh alasannya itu, Nusa tenggara timur memiliki banyak sabana. Daerah tersebut banyak ditumbuhi dgn rerumputan yg luas. Hanya sedikit pohon yg bisa tumbuh mirip pohon palem & akasia. Demikian pula dgn binatang, hanya beberapa saja yakni hewan-hewan yg mampu bertahan di Padang rumput yg kering. 

Sedangkan Kalimantan merupakan tempat yg memiliki hutan hujan tropis. Hal tersebut disebabkan karena Kalimantan terletak di kawasan garis khatulistiwa. Hujan turun dgn intensitas yg sungguh lebat sehingga banyak berkembang aneka macam macam tumbuhan tergolong pepohonan. Ketersediaan air menjadi penyebab tanah subur sehingga menumbuhkan aneka macam macam flora & menjadi tempat bagi bermacam fauna. 

Pembahasan

Diferensiasi area merupakan cara untuk menggambarkan karakteristik wilayah satu dgn wilayah lainnya.

Misalnya karakteristik Nusa tenggara timur yg berupa sabana & Kalimantan yg berbentukhutan hujan tropis.

Keduanya merupakan area yg berlainan satu sama lain sehingga ciri-cirinya pun berlawanan.

Contoh yang lain yaitu untuk menggambarkan masyarakat pesisir dgn masyarakat pegunungan.

 Area sisiran pegunungan merupakan area yg berbeda. Sehingga contoh hidup masyarakatnya pun berlainan.

Di pesisir, penduduk lebih banyak melakukan pekerjaan sebagai nelayan. Sedangkan di pegunungan, penduduk bekerja selaku petani atau perkebunan.

Sehingga aktivitasnya pun berlainan. Para nelayan beraktivitas dgn bekerja di laut, menangkap ikan, memperbaiki kapal, menciptakan kapal, & lain sebagainya.

  Apabila kalian merencanakan kawasan permukiman transmigrasi, maka pendekatan geografi yang digunakan adalah:

Masyarakat di pegunungan mereka bekerja di pagi hari menuju ladang atau kebunnya. Mereka memanen dlm waktu-waktu tertentu.

Menggunakan diferensiasi area, maka kita mampu dgn gampang mengelompokkan area-area menurut karakteristik tertentu.

Diferensiasi geografis yang signifikan antara dua wilayah di Indonesia, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kalimantan, menghasilkan karakteristik lingkungan yang sangat berbeda. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perbedaan ini adalah iklim, yang memainkan peran penting dalam menentukan tipe vegetasi dan ekosistem di kedua wilayah ini. Dalam analisis ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai perbedaan fenomena sabana di NTT dan hutan hujan tropis di Kalimantan menggunakan konsep diferensiasi area.

  1. Iklim: Nusa Tenggara Timur terletak di zona iklim tropis dengan musim kemarau yang panjang dan curah hujan yang terbatas. Ini adalah faktor utama yang mendukung fenomena sabana di wilayah ini. Suhu yang cenderung tinggi sepanjang tahun juga memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh di sini. Sebaliknya, Kalimantan memiliki iklim hutan hujan tropis yang lembap sepanjang tahun dengan curah hujan yang tinggi. Ini menciptakan kondisi yang sangat berbeda yang mendukung pertumbuhan hutan hujan tropis yang subur.
  2. Topografi: Topografi NTT sebagian besar terdiri dari daerah datar dan perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Sabana cenderung tumbuh di dataran rendah dan perbukitan, di mana tanaman seperti rumput dan semak dominan. Sementara itu, Kalimantan memiliki topografi yang lebih beragam, termasuk pegunungan tinggi dan lembah yang dalam, yang mendukung pembentukan hutan hujan tropis yang luas.
  3. Curah Hujan: Perbedaan curah hujan yang signifikan antara kedua wilayah ini juga memainkan peran besar dalam fenomena sabana dan hutan hujan tropis. NTT menerima curah hujan yang lebih rendah, yang mengarah pada kondisi kekeringan yang lebih sering. Di sisi lain, Kalimantan menerima curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, menciptakan lingkungan yang sangat lembap dan subur.
  4. Biodiversitas: Keberagaman hayati di NTT cenderung lebih rendah dibandingkan dengan Kalimantan. Sabana memiliki tingkat biodiversitas yang lebih rendah dibandingkan dengan hutan hujan tropis yang sangat kompleks dan kaya akan spesies tumbuhan dan hewan.
  5. Aktivitas Manusia: Perbedaan dalam aktivitas manusia juga memainkan peran dalam diferensiasi wilayah ini. NTT memiliki sejarah pertanian yang kuat dengan praktik gembalaan yang mempengaruhi bentuk lanskap sabana. Di sisi lain, Kalimantan mengalami tekanan besar dari deforestasi akibat penebangan hutan untuk industri dan pertanian.
  6. Konservasi: Kedua wilayah ini juga memiliki perbedaan dalam upaya konservasi alam. Kalimantan sering menjadi fokus upaya pelestarian hutan hujan tropis karena tingginya tingkat kerusakan yang terjadi di sana, sementara di NTT, upaya konservasi lebih terfokus pada menjaga ekosistem sabana yang unik.
  Pernyataan: ⑴ tampak sebagai bintang senja;

Dengan demikian, perbedaan fenomena sabana di Nusa Tenggara Timur dan hutan hujan tropis di Kalimantan dapat dijelaskan dengan baik melalui konsep diferensiasi area. Faktor-faktor seperti iklim, topografi, curah hujan, biodiversitas, aktivitas manusia, dan upaya konservasi memainkan peran penting dalam membentuk karakteristik lingkungan yang sangat berbeda di kedua wilayah ini. Pemahaman yang lebih dalam tentang diferensiasi ini penting untuk pelestarian alam dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan di Indonesia.