Norma Kesopanan: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Norma kesopanan – Untuk mampu hidup berdampingan dgn baik dlm penduduk , insan sebagai makhluk sosial harus mengikuti norma-norma yg berlaku. Salah satu norma yg penting untuk disertai yakni norma kesopanan.

Dalam buku Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn) Paket B dgn judul Taat Norma, yg diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi, norma diartikan sebagai suatu peraturan atau aturan yg mengontrol perilaku insan dlm kehidupan bermasyarakat. Norma pula mengacu pada tata cara hidup bareng dlm masyarakat.

Table of Contents

Pengertian Norma Kesopanan

Norma kesopanan yaitu aturan perilaku yg berasal dr masyarakat & mencakup apa yg dianggap layak atau tak pantas, serta sopan atau tak sopan dlm interaksi sosial sehari-hari, yg pula disebut norma kesantunan, diterapkan lewat aturan sopan santun, etika, tata krama, & tradisi.

Baca juga: Hukum Tidak Tertulis: Pengertian Beserta Contohnya

Ciri-ciri norma kesopanan yakni berkaitan dgn aturan yg disetujui bersama dlm masyarakat. Bersumber dr pola hidup, budaya, adat istiadat, & kebiasaan kalangan penduduk di sebuah wilayah atau tempat tertentu.

Baca juga: Tempat Download E-Book Dalam Bahasa Indonesia

Karena perbedaan kriteria di setiap kawasan, maka condong bersifat lokal & tak universal. Hal-hal yg dianggap sopan di satu tempat belum tentu dianggap sopan di tempat lain. Meskipun demikian, ada pula yg serupa di beberapa kawasan.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Notifikasi Email Dengan Gmail di OJS 3

Isi norma kesopanan meliputi berbagai hal seperti sistem berpakaian, berbicara, bersikap, bertamu, menyapa orang lain, cara makan, & lain sebagainya.

Tujuan Norma Kesopanan

Meskipun tak ditulis dlm bentuk aturan, tetapi mempunyai nilai penting untuk diikuti dlm bermasyarakat sebab berisi peraturan untuk menertibkan tingkah laku seseorang.

Baca juga: VOSviewer: Bibliometric Analysis Tools for Industry 4.0 and Supply Chain

Tujuan dr norma kesopanan meliputi beberapa hal sebagai berikut:

  • Menciptakan ketertiban dlm kehidupan masyarakat
  • Membangun sikap saling menghargai & menghormati, baik kepada sesama maupun orang yg lebih renta
  • Mengatur etika kesopanan agar tak berbuat seenaknya
  • Membuat seseorang lebih berhati-hati dlm bertindak sebab ada hukuman bagi yg melanggar
  • Membantu mencapai kehidupan yg tenteram & harmonis di masyarakat.

Jika dilanggar, maka akan diberikan sanksi oleh penduduk . Sanksi untuk pelanggaran mampu mengakibatkan dampak psikologis, seperti penghinaan, olok-olokan, penghinaan, merasa tak sopan atau bernafsu, atau bahkan dijauhi dr pergaulan setempat.

Contoh Norma Kesopanan

Bagian dr kehidupan sosial manusia adalah sopan santun, yg meliputi berbagai norma kesopanan. Beberapa teladan norma kesopanan antara lain sebagai berikut:

  • Mengucapkan salam tatkala bertemu
  • Menunjukkan penghormatan dgn cara mencium tangan orang tua ketika berpamitan
  • Berpakaian dgn sopan & pantas
  • Menggunakan tutur kata yg sopan
  • Tidak mengumpat atau memakai bahasa agresif
  • Menggunakan tangan kanan dikala makan, mengambil atau mendapatkan sesuatu
  • Tidak meludah sembarang pilih
  • Tidak menyela dikala orang lain berbicara
  • Tidak mengoceh ketika makan
  • Tidak mencoret-coret dinding rumah orang lain
  • Mengenakan pakaian yg rapi & patut
  • Mengucapkan kata-kata seperti maaf, permisi, tolong, & terima kasih saat sesuai dgn konteks.

Baca juga: Mengulas Perbedaan Politik Nasi Bungkus & Politik Panjat Pinang

Norma kesopanan ini penting untuk mempertahankan keharmonisan & kenyamanan dlm kehidupan bermasyarakat. Melanggarnya dapat berakibat pada sanksi sosial, seperti celaan atau pengucilan dr pergaulan. Oleh alasannya adalah itu, perlu dijunjung tinggi & dipraktekkan dlm kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Norma Kesopanan

Berikut adalah penjelasan beberapa ciri-cirinya:

Bersifat tak tertulis

Tidak termuat dlm bentuk tulisan atau aturan resmi yg dikeluarkan oleh pihak berwenang. Norma ini lebih banyak bersumber dr tradisi & kebiasaan yg meningkat dlm masyarakat.

Berlaku universal

Berlaku pada setiap kalangan penduduk , baik itu kalangan kecil mirip keluarga maupun kalangan besar mirip masyarakat di sebuah negara.

Fleksibel

Bersifat fleksibel, artinya mampu berubah seiring waktu & berkembangnya masyarakat. Namun, pergantian ini mesti sesuai dgn nilai-nilai yg diakui & disepakati oleh penduduk .

Berhubungan dgn interaksi sosial

Berhubungan dgn sistem bertindak & mengatakan dlm interaksi sosial sehari-hari. Tujuannya ialah biar interaksi tersebut berjalan dgn tanpa kendala & tak menyebabkan ketidaknyamanan atau pertentangan antarindividu.

Tidak merugikan orang lain

Tidak cuma menekankan pada perilaku yg sopan, tetapi pula menuntut untuk tak merugikan orang lain dlm setiap tindakan & perkataan yg diucapkan.

Kesimpulan

Norma kesopanan yaitu norma yg berasal dr masyarakat yg diwujudkan dlm aturan sopan santun, etika, atau tata krama, & tradisi. Perlu diterapkan dlm bermasyarakat alasannya berisi aturan untuk seseorang berperilaku laris, & bila dilanggar akan ada sanksinya dr penduduk .

Referensi

  1. Buku Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn) Paket B bertajuk Taat Norma, Ketertiban Tercipta dr Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi
  2. Buku Tata Krama: Pedoman Beretika & Berbudaya dr Ir. Soekarno
  3. Ensiklopedia Nasional Indonesia (ENI)

  Kepentingan Partai, Program Berbagai Kebijakan Filsafat Elit Politik