Negara-Negara Yang Melarang Merayakan Valentine

Tanggal 14 Februari merupakan hari kasih sayang yang berasal dari bangsa barat, bukan umat Islam. Setiap tanggal 14 Februari valentine di rayakan di sejumlah negara dengan meriah. Namun ada negara-negara yang melarang keras rakyatnya merayakan hari valentine tersebut. Karena tidak cocok dengan fatwa Islam. Berikut ialah negara-negara yang menolak dan melarang merayakan hari valentine :

  • Arab Saudi, Pemerintah atau Kerajaan Arab ini melarang keras rakyatnya merayakan hari valentine pada setiap tanggal 14 Februari. Segala asesoris/benda yang bekerjasama dengan hari valentine dilarang di jual belikan, seperti bunga mawar merah tidak diperbolehkan di jual belikan dikala menjelang ataupun pada peringatan valentine.
  • Iran, Di negara ini juga segala pernak-pernik atau benda-benda gambar hati, mawar merah dan yang lain yang mempromosikan valentine tidak boleh beredar. Jika ada yang melanggar maka eksekusi akan di jatuhkan. Ini adalah tindakan dalam upaya menurunkan semakin banyaknya generasi muda iran yang merayakan kasih sayang ala barat itu.
  • Uzbekistan, sebagai ganti perayaan valentine pada tanggal 14 Februari warga Uzbekistan diminta untuk memperingati hari ulang tahun kaisar, kebetulan tanggal dan bulan lahirnya sama dengan hari valentine.
  • Kirgizstan, di negara ini hari raya valentine dianggap pengaruh buruk bagi moralitas generasi muda, sehingga tidak boleh dirayakan di negara ini. Bahkan Kepala departemen pendidikan di negara ini menyuruh kepala sekolah yang ada untuk melarang beredarnya banyak sekali kartu ucapan valentine di sekolah-sekolah.
  • Malaysia, negara tetangga kita ini banyak melakukan kampanye perihal haramnya perayaan dan perayaan hari valentine di banyak sekali sekolah-sekolah.
Itulah diatara negara-negara yang menolak perayaan hari kasih sayang atau valentine day pada tanggal 14 Februari. Lalu bagaimana dengan Negara Indonesia?
Di Indonesia, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo melarang seluruh warga Kota Padang merayakan Hari Valentine. Perayaan Valentine ialah perayaan maut sejoli yang melaksanakan zina yang jatuh setiap 14 Februari itu dikatakannya merupakan budaya yang menyimpang dari nilai agama Islam, norma dan aturan. “Hari kasih sayang tidak cocok dengan agama dan budaya. Haram hukumnya dirayakan. Untuk itu kami mengimbau terhadap seluruh warga biar tidak merayakannya,” ujar Mahyeldi, dilansir okezone Jumat (12/2).

Secara empiris penyakit generasi bangsa itu yakni tidak mengenal dirinya, sehingga tidak menyaksikan jati dirinya. Kurangnya mutu keagamaan pun yang menjadi aspek tumbuhnya penyakit generasi muda bangsa Indonesia. Untuk itu perlu upaya mencegah dan mengobati penyakit tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Bogor H. EDGAR SURATMAN, SE. MM pada tvone berkata “aku punya kearifan setempat yang membangun abjad bangsa yang di sebut nga-Bogor (bahasa sunda), bagaiman relasi manusia dengan Tuhannya di pertajam kualitasnya supaya tidak salah kaprah dan tidak ikut-ikutan.”.  Kemudian beliau memastikan “bagaimana korelasi manusia dengan manusia dipertajam kualitasnya yang lebih condong terhadap kasih sayang dan hubungan manusia dengan alam, sehingga ada hubungan manusia dengan alam harus ada keseimbangan”. Beliau menambahkan, “Alhamdulillah dengan membangun huruf seperti tersebut diatas, generasi muda, pelajar di Bogor menghasilkan reward-reward yang menjadi kultur kesehariannya.”
Praktis-mudahan ini menjadi pola dan akad perlu mengembangkan kualitas keagamaan, jikalau mutu keagamaannya besar lengan berkuasa percaya dilema-duduk perkara bisa terantisipasi dan diatasi.