Negara berkembang merupakan suatu ungkapan yg digunakan untuk menggolongkan negara-negara yg ada di dunia, menurut tingkat kemajuannya.
Tingkatan-tingkatan ini diukur dgn melihat kualitas hidup penduduk, pendapatan, perekonomian, infrastruktur & banyak sekali aspek-aspek lainnya.
Daftar Isi
Pengertian Negara Berkembang
Negara berkembang atau developing country pada dasarnya yaitu negara-negara yg memiliki basis perekonomian & teknologi yg lebih rendah dr negara maju.
Menurut Cambride Dictionary, suatu negara meningkat didefinisikan sebagai
Sebuah negara dgn kesibukan ekonomi & industri yg kecil serta mempunyai penduduk yg mayoritasnya berpenghasilan rendah
Sedangkan, berdasarkan World Trade Organization (WTO), tak ada definisi khusus bagi negara berkembang ataupun maju. Semua negara mampu dgn bebas mengaku berkembang ataupun maju.
Meskipun begitu, negara lain bisa saja menganggap negara tersebut berkembang, meski telah mengaku sebagai negara maju, begitu pula sebaliknya.
Pendapat lain menyampaikan bahwa negara meningkat yaitu negara-negara bekas jajahan bangsa barat. Negara ini dianggap terbelakang karena masih membangun negaranya pasca kemerdekaan.
Umumnya, negara meningkat ini identik dgn pemasukan per kapita yg rendah & ekonomi yg masih didominasi oleh ekspor sumber daya alam mentah.
Selain itu, mutu kehidupan masyarakat di negara-negara ini pula masih rendah, baik dr kesejahteraannya maupun produktivitasnya.
Berdasarkan klasifikasi-pembagian terstruktur mengenai diatas, kita mampu mempesona kesimpulan bahwa suatu negara berkembang adalah negara yg mempunyai penduduk berpendapatan rendah, perekonomian yg masih mengandalkan sektor primer, serta penguasaan teknologi yg masih terbatas.
Indikator Sebuah Negara Dianggap Berkembang atau Maju
Dalam menilai apakah suatu negara dianggap berkembang atau tidak, umumnya komunitas Internasional menggunakan indikator-indikator dibawah ini
- Pendapatan per kapita
- Produk domestik bruto
- Angka impian hidup
- Angka melek huruf
- Indeks Pembangunan manusia
- Tingkat industrialisasi ekonomi
Indikator statistik diatas sering digunakan untuk menilai apakah suatu negara tergolong kedalam negara maju atau meningkat .
Namun, banyak pula evaluasi kualitatif yg dapat dipakai untuk membedakan kedua jenis negara ini. Penilaian-evaluasi kualitatif ini biasanya merupakan penjabaran kualitas & kondisi lapangan dr angka-angka yg ditunjukkan oleh indikator statistik diatas.
Ciri-Ciri Negara Berkembang
Secara umum, terdapat beberapa ciri-ciri yg dapat kalian gunakan untuk membedakan negara maju dgn negara berkembang. Ciri-ciri tersebut antara lain yakni
- Angka kelahiran yg tinggi
- Lebih banyak melakukan impor
- Banyak penduduk miskin
- Tingkat pendapatan per kapita rendah
- Korupsi
- Mengandalkan ekspor barang mentah
- Angka buta karakter tinggi
Agar kalian lebih paham, kita akan membahas dengan-cara lebih rinci ciri-ciri tersebut dibawah ini
Memiliki Angka Kelahiran yg Tinggi
Salah satu ciri-ciri dr negara berkembang yakni jumlah penduduk & angka kelahiran yg tinggi. Terdapat beberapa faktor yg menjadi penyebab angka kelahiran tinggi ini.
Salah satu yg paling utama adalah maraknya pernikahan dini yg terjadi di tengah-tengah masyarakat. Akibatnya ialah pasangan tersebut akan memiliki anak sejak dini.
Fenomena-fenomena seperti ini dipengaruhi oleh minimnya tingkat pendidikan di suatu negara, pemikiran penduduk yg masih primitif, & faktor kebudayaan lokal.
Pada tahun 2013 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah menginformasikan bahwa tingginya angka kelahiran yg terjadi di sejumlah negara menjadi tantangan dunia yg sampai kini belum teratasi.
Meskipun dengan-cara global pertumbuhan penduduk dinyatakan melambat namun tak bagi negara-negara meningkat .
Contohnya saja Afrika yg setiap tahunnya memiliki angka kelahiran yg tinggi & pertumbuhan penduduk yg sungguh pesat.
Hal ini dibuktikan dgn Laporan dr Biro Referensi yg menyebutkan jumlah penduduk di benua ini melonjak dr 1,1 Miliar menjadi 2,4 Miliar manusia.
Lebih Banyak Melakukan Impor dibandingkan Ekspor
Impor merupakan kegiatan membeli barang dr negara lain guna mencukupi keperluan yg tak mampu diperoleh dr produksi dlm negeri.
Salah satu ciri-ciri negara berkembang yaitu kekurangan keterampilan, modal, & teknologi untuk bisa memenuhi semua ajakan orangnya.
Oleh karenanya tak heran jika negara-negara tersebut lebih banyak melakukan impor barang dr mancanegara dibandingkan ekspor.
Sebagai contohnya ialah Indonesia, dimana setiap tahunnya niscaya mengimpor beras dr negara lain. Hal ini terjadi lantaran undangan pasar melonjak tinggi sedangkan hasil panen dr dlm negara masih belum cukup.
Namun, hal ini pastinya berimbas dengan-cara negatif pada kemakmuran para petani lokal & pula industri beras lokal.
Pasalnya komponen & perlengkapan yg digunakan belum mencapai standar kualitas tinggi & masih tak seimbang. Sehingga bikinan beras petani setempat tak bisa setinggi negara-negara lain seperti Vietnam & Thailand.
Masih banyak Penduduk Miskin
Masih banyak terdapat penduduk miskin merupakan ciri-ciri negara meningkat yg paling biasa didapatkan.
Bank Dunia mencatat bahwa ada sekitar 40 persen masyarakat tak mampu yg hidup terlunta-lunta di negara berkembang. Permasalahan ini masih menghantui semua negara meningkat hingga saat ini.
Kemiskinan yg tinggi ini memiliki pengaruh pada perekonomian yg kian melambat & pengaruhnya bisa dirasakan dengan-cara global.
Efek ini pula diprediksi akan menjadi salah satu penghambat paling besar dlm upaya pemberantasan kemiskinan & kesejahteraan semua orangnya karena akan membentuk vicious cycle yg berulang.
Vicious cycle disini dimaknai sebagai siklus dimana keluarga yg miskin akan mengakibatkan anak-anaknya miskin pula, lantaran tak ada modal perjuangan & modal pendidikan.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika negara berkembang lebih berkonsentrasi untuk memperkuat keadaan perekonomian mereka yg lemah serta melindungi penduduk rentan kepada kemiskinan.
Adapun contoh dr ciri-ciri negara meningkat yg mengalami permasalahan ini ada di tahun 2014 silam pada negara India.
Pada ketika itu, tercatat masih ada satu dr lima orang yg hidup tak patut di negaranya. Hal ini terjadi karena mereka cuma mempunyai penghasilan sekitar $1.25 per harinya atau sekitar Rp 17.287.
Jumlah ini sangat kurang untuk makan, berpergian, & pula berbelanja kebutuhan dasar penunjang hidup manusia.
Tingkat Pendapatan per Kapita Masih Rendah
Pendapatan per kapita bisa diartikan sebagai rata-rata penghasilan penduduk di suatu negara. Ciri-ciri negara meningkat salah satunya adalah mempunyai tingkat pemasukan per kapita yg masih sangat rendah.
Cara untuk mengenali hasil pendapatan ini ialah dgn membagi produk domestik bruto suatu negara dgn jumlah orangnya. Nantinya akan timbul kisaran angka yg mampu dijadikan teladan pemasukan per kapita dr negara tersebut.
Contohnya negara Indonesia yg penduduknya cuma memperoleh 59,1 juta per tahunnya.
Hal ini terjadi lantaran perekonomian Indonesia masih berfokus pada ekspor barang mentah, belum ke arah pembuatan & kenaikan nilai sumber daya alam.
Korupsi Tinggi & Merajalela
Korupsi menjadi salah satu momok yg masih mengakar di setiap negara baik dlm bidang pemerintahan, industri, maupun perdagangan.
Namun kalau dibandingkan dgn negara maju, negara-negara berkembang memang mempunyai tingkat kejahatan penggelapan dana & penyelewengan kekuasaan yg lebih tinggi.
Oleh karena itu, ciri-ciri & permasalahan yg dihadapi hampir semua negara meningkat yakni korupsi kongkalikong & nepotisme yg merajalela.
KAKIT atau Koalisi Anti Korupsi Internasional Transparaency sudah merilis survei yg dilakukannya di negara-negara paling korup. Meskipun hal ini tak gampang lantaran tentunya praktik ini dikerjakan dengan-cara tersembunyi.
Salah satu contoh yg bisa diambil dr hasil observasi oleh pihak anti korupsi tersebut yaitu Meksiko, dimana negara ini menduduki peringkat pertama diantara yg lain.
Memang negara tersebut menjadi pusat jual beli obat-obatan terlarang atau narkoba dgn skala besar, sehingga korupsi susah diberantas lantaran melibatkan banyak pihak termasuk kepolisian & intelijen.
Hanya mengandalkan SDA sebagai Pemasukan Utamanya
Mempunyai sumber daya alam yg banyak tidaklah senantiasa bisa dijadikan jaminan untuk mengembangkan suatu negara. Pasalnya banyak negara yg memiliki sedikit sumber daya alam tetapi malah menjadi maju.
Semua ini memang kembali pada bagaimana cara pemerintah mengelolanya supaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ciri-ciri negara meningkat yaitu pengelolaan sumber daya alam yg kurang produktif. Selain itu masyarakat & pemerintahnya pula kurang memperdulikan pembuatan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah negara berkembang kerap mengandalkan penjualan komoditas mentah yg belum diolah sebagai sumber pendapatannya.
Parahnya, sering kali hal ini malah menjadi penghasilan utama dr negara-negara meningkat .
Contoh dr masalah ini yaitu negara Liberia dgn hasil kekayaan tambang seperti pasir, permata, berlian, & emas yg melimpah. Namun di tahun 2015, tercatat pendapatan per kapitanya cuma $934, suatu angka yg sangat kecil.
Terjadinya pertentangan yg berkelanjutan membuat buatan tambang-tambang di negara ini terganggu. Selain itu, mereka pula tak mengolah sumber daya alam tersebut, sehingga nilai tambahnya minim.
Manajemen yg buruk beserta pengolahan yg tak sesuai mempunyai pengaruh pada penduduk lantaran tak bisa menikmati potensi alam negaranya. Mereka malah harus menanggung konflik yg berkepanjangan untuk memperebutkan sumber daya tersebut.
Angka Literasi yg Rendah
Secara umum, literasi mampu dihitung dgn melihat angka buta aksara dr sebuah populasi. Buta huruf sendiri dapat diartikan selaku seseorang yg tak paham cara membaca, menulis, & menganalisa angka.
Pihak UNESCO sendiri pernah memberikan laporan bahwa ada sekitar 775 juta penduduk usia sampaumur yg memiliki literasi jelek & bahkan belum bisa membaca.
Tak hanya itu saja, setidaknya terdapat 61 juta anak-anak yg tak pernah sedikitpun mencicipi kursi pendidikan sehingga tak bisa membaca, menulis, & berhitung.
Untuk memberantas peristiwa mirip ini, komitmen negara & pemerintahan menjadi kunci khususnya.
Sangat sukar untuk memberantas angka buta aksara yg tinggi di suatu negara karena membutuhkan koordinasi berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun forum non-pemerintah.
Salah satu contoh dr masalah ini adalah India yg tercatat bahwa nyaris satu per empat penduduknya buta karakter pada tahun 2011 silam. Artinya, 1 dr 4 orang India tak bisa membaca, menulis, & berhitung dgn baik.
Penelitian ini menyampaikan bahwa sekitar 400 juta orang yg menetap di pedesaan negara ini tak bisa membaca, sekalipun itu hanya tulisan sederhana.
Meskipun begitu, sekarang India telah berkembang dgn sangat cepat dlm menuntaskan permasalahan ini.
Banyak acara unggulan dr pemerintah yg didukung oleh keterlibatan swasta & penduduk yg digulirkan untuk mengentaskan buta huruf & meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.
Contoh Negara-Negara Berkembang
Berikut ini adalah daftar negara-negara yg dianggap selaku negara berkembang berdasarkan World Economic Outlook yg dilansir oleh IMF pada tahun 2018.
Afghanistan Albania Algeria Angola Antigua and Barbuda Argentina Armenia Aruba Azerbaijan The Bahamas Bahrain Bangladesh Barbados Belarus Belize Benin Bhutan Bolivia Bosnia and Herzegovina Botswana Brazil Brunei Darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Cabo Verde Cambodia Cameroon Central African Republic Chad Chile China Colombia Comoros Dem Rep Congo Republic of Congo Costa Rica Côte d’Ivoire Croatia Djibouti Dominica Dominican Republic Ecuador Egypt El Salvador Equatorial Guinea Eritrea Eswatini Ethiopia Fiji Gabon |
The Gambia Georgia Ghana Grenada Guatemala Guinea Guinea-Bissau Guyana Haiti Honduras Hungary India Indonesia Iran Iraq Jamaica Jordan Kazakhstan Kenya Kiribati Kosovo Kuwait Kyrgyz Republic Lao P.D.R. Lebanon Lesotho Liberia Libya Macedonia Madagascar Malawi Malaysia Maldives Mali Marshall Islands Mauritania Mauritius Mexico Micronesia Moldova Mongolia Montenegro Morocco Mozambique Myanmar Namibia Nauru Nepal Nicaragua Niger Nigeria Oman |
Pakistan Palau Panama Papua New Guinea Paraguay Peru Philippines Poland Qatar Romania Russia Rwanda Samoa São Tomé and Príncipe Saudi Arabia Senegal Serbia Seychelles Sierra Leone Solomon Islands Somalia South Africa South Sudan Sri Lanka St. Kitts and Nevis St. Lucia St. Vincent & Grenadines Sudan Suriname Syria Tajikistan Tanzania Thailand Timor-Leste Togo Tonga Trinidad and Tobago Tunisia Turkey Turkmenistan Tuvalu Uganda Ukraine United Arab Emirates Uruguay Uzbekistan Vanuatu Venezuela Vietnam Yemen Zambia Zimbabwe |
Ternyata, banyak pula ya negara-negara yg masih tergolong berkembang di seluruh dunia.
Bahkan, China, Russia, & Arab Saudi yg sering kita anggap sebagai negara besar & luar biasa ternyata masih dianggap selaku negara meningkat .
Referensi
World Economic Outlook – International Monetary Fund
Country Classifications – United Nations