Muslim Moskow menemukan tidak ada ruang di dalam masjid

Pada hari Jumat cuek di bulan Maret, Bolshaya Tatarskaya jalan di sentra Moskow di berhenti. Ini berjalan melewati masjid ibukota Rusia tertua.

Dengan Rustam Qobil BBC Uzbekistan

21 Maret 2012

Lebih dr dua juta umat Islam sekarang tinggal & melakukan pekerjaan di Moskow. Hal ini telah menjadi salah satu kota terbesar bagi umat Islam di Eropa & beberapa rumah ibadah yg tak bisa lagi mengatasinya.

Selama sholat Jumat bangunan bersejarah dipenuhi & ribuan umat yg berdoa di luar di salju.

Mobil membunyikan klakson & masyarakat lokal berjuang untuk melewati di trotoar.

Ini ialah adegan diulang pada semua empat Moskow masjid, dikala puluhan ribu umat Islam berkumpul untuk doa setiap hari Jumat.

Imam Hasan Fakhritdinov Imam mengatakan pemerintah mengabaikan tuntutan untuk masjid baru

Kaum Muslim gres ialah migran utamanya muda dr republik-republik bekas Soviet di Asia Tengah & Kaukasus.

Kemiskinan & pertentangan memaksa mereka untuk mencari kehidupan gres di Rusia, & jutaan Uzbek, Tajik & Kyrgyzstan telah menemukan pekerjaan & rumah gres di Moskow.

“Ada terlalu banyak dr kita,” kata Ulugbek, seorang migran muda dr Uzbekistan. “Kita harus bersyukur bahwa ada masjid di Moskow Kota ini tak siap untuk menjadi tuan rumah jutaan dr kita tiba-tiba..”

Imam menyampaikan pemerintah mengabaikan permintaan untuk masjid gres

Tetapi yg lain berpikir bahwa pemerintah mengabaikan keperluan penduduk Muslim.

Hasan Fakhritdinov, imam dr apa yg diketahui selaku Masjid Bersejarah kota, mengatakan bahwa kemudahan yg ada hanya tak cukup.

“Kami meminta pihak berwenang untuk memberitahu kami membangun masjid baru, tetapi mereka mengabaikan permintaan kami,” katanya. “Sekarang orang harus berdoa di luar hujan atau salju.”

  Masjid Puro Paku Alam

Masjid Tatar tua Moskow dikala ini sedang berkembang menjadi sebuah bangunan megah gres. Tapi itu pun tak akan bisa menampung semua jamaah.