Mitigasi Banjir & Mitigasi Gempa Bumi ✓ Banjir yakni sebuah peristiwa yg terjadi saat anutan air yg berlebihan yg sifatnya sementar merendam daratan yg umumnya tak mengalami terendam air. Sedangkan gempa bumi yaitu merupakan sebuah getaran yg terjadi pada permukaan bumi sebagai akhir adanya pelepasan energi dr dlm dengan-cara tiba-datang yg menciptakan gelombang seismik. Sedangkan definisi mitigasi adalah merupakan serangkaian perjuangan yg ditempuh/dilaksanakan guna untuk mampu mengurangi risiko peristiwa, baik itu dikerjakan melalui pembangunan fisik ataupun melalui penyadaran untuk menghadapi sebuah ancaman tragedi.
Daftar Isi:
1. Mitigasi Banjir
2. Mitigasi Gempa Bumi
Daftar Isi
Mitigasi Banjir & Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi Banjir
banyak hal yg merupakan faktor penyebab banjir, namun pembahasannya bukan di faktornya namun pada mitigasi banjir. Berikut merupakan mitigasi musibah banjir mampu dikerjakan dgn cara:
1. Melakukan kendali penggunaan lahan & pula perencanaan lokasi yg sempurna untuk menempatkan fasilitas – kemudahan vital yg rentan terhadap terjadinya banjir ke daerah yg lebih kondusif.
2. Melakukan adaptasi desain bangunan di tempat banjir. Desain banguna harus tahan terhadap ancaman banjir & dibangun bertingkat
3. Membangun segala infrastruktur kedap air
4. Membangun tanggul selaku tembok penahan disepanjang ajaran sungai serta membuat tembok maritim di sepanjang pantai pada daerah yg rawan angin ribut atau tsunami.
5. Melakukan normalisasi pencucian sedimen
6. Membuat jalan masuk drainase yg baik
7. Meningkatan kewaspadaan terhadap daerah beresiko banjir
8. Selalu memajukan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar (contohnya terhadap penggundulan hutan, & lain sebagainya)
9. Membuat pelatihan perihal kewaspadaan terhadap bahaya banjir, contohnya cara penyimpanan perbekalan, tempat istirahat atau tidur di tempat yg kondusif.
Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi bencana alam gempa bumi bisa dilaksanakan dgn cara sebagai berikut:
1. Memastikan bangunan harus dibangun dgn konstruksi yg tahan terhadap getaran atau gempa
2. Mengikuti standard mutu bangunan karena bangunan mesti kuat terhadap getaran atau gempa
3. Membuat fasilitas biasa dgn standard mutu yg bagus
4. Memastikan bangunan-bangunan yg vital sudah terbangun dgn kuat.
5. Membuat perencanaan penempatan pemukiman dlm rangka untuk meminimalisir tingkat kepadatan residensial pada wilayah rawan peristiwa.