Pada sebuah malam, Nasruddin bermimpi indah sekali. Dalam mimpi itu ketika ia sedang duduk-duduk sendirian di tepi jalan, ada seorang mendekatinya. Orang itu kelihatannya baik sekali hatinya, dan kaya. Ia meletakkan sekeping uang emas di atas telapak tangan Nasruddin, lalu sekeping lagi, dan sekeping lagi terus demikian hingga ada Sembilan keping duit emas di telapak tangan Nasruddin. Kemudian dia berhenti. Nasruddin tahu orang itu memiliki sepuluh keping duit emas, oleh sebab itu ia berkata, “Tuan, berikan sekeping yang lain itu juga terhadap aku!”
Orang itu menggeleng. Nasruddin berteriak lebih keras, “Tuan berikan sekeping duit itu terhadap aku biar lengkap sepuluh duit saya.”
Pada waktu itu juga Nasruddin terbangun dan langsung ia menyaksikan ke telapak tangannya. Tentu saja sama sekali tidak ada uang emas di tangannya. Cepat-cepat Nasruddin menutupkan matanya kembali dan beteriak, “Baiklah yang satu tidak usah Tuan berikan terhadap saya, yang sembilan itu saja kembalikan ke aku lagi.”