Mikroorganisme Penghasil Obat

Mikroorganisme dapat menolong di bidang pengobatan penyakit. Mikroorganiseme tersebut misalnya bisa dipakai membuat antibiotik dan vaksin.

Keberhasilan pengembangan vaksin membuat kesehatan manusia mampu tersadar dari penyakit-penyakit tertentu.

Antibiotik
Antibiotik yakni senyawa yang dihasilkan mikroorganisme untuk menghambat kemajuan mikroorganisme yang lain.

Banyak didapatkan mikroorganisme yang mengandung substansi dengan aktivitas antibiotik tetapi beberapa diantaranya terlalu mahal diproduksi secara komersil atau punya efek samping berbahaya. Berikut empat kalangan antibiotik di bidang kesehatan.

a. Penilisin
Penisilin yang diproduksi secara komersial dicampurkan dengan berbagai senyawa namun bagian khususnya adalah penisilin.

Komponen utama penisilin ini ialah penisilin G yang mampu diubah menjadi bentuk-bentuk lai dengan kegiatan yang sedikit berbeda. Penisilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga penisilin lebih baik diberikan melalui suntikan.

Contoh lain adalah penisilin yang tidak dipengaruhi oleh asam lambung sehingga mampu dimakan dalam bentuk sirup atau tablet.

Adanya kisaran pada penisilin memungkinkan staf kesehatan untuk menentukan jenis pengobatan yang cocok dengan penyakit tertentu. Pilihan-opsi ini juga menolong menuntaskan pertumbuhan resistensi penyakit kepada obat.

b. Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur Cephalosporium yang ditemukan di tahun 1948. Sefalosporin aktif untuk bakteri yang memiliki aksara dengan kisaran yang kurang lebih sama dengan penisilin. Sefalosporin modern sungguh efektif ntuk melawan kuman yang resisten kepada penisilin.

c. Tetrasiklin
Tetrasiklin dihasilkan oleh bakteri Stereptomycin aureofaciens. Berbagai bentuk tetrasiklin aktif melawan basil yang memiliki abjad dengan kisaran kurang lebih sama dengan penisilin.

Walau begitu, berkembangnya resistensi telah mengurangi efektivitas antibiotik ini. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang berkembang.

  Rumus Daya Dukung Ekosistem

d. Eritromisin
Eritromisin mempunyai kisaran yang serupa dengan penisilin. Eritromisin berfaedah untuk melawan bakteri yang resisten kepada penisilin atau dapat dipakai untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.

Beratus jenis antibiotik berlainan digunakan untuk melawan penyakit pada insan yang disebabkan kuman. Antibiotik dapat membasmi bakteri di dalam tubuh manusia tetapi tidak membahayakan insan. Hali ini alasannya adalah antibiotik memiliki toksisitas selektif.

Toksisitas pilih-pilih pada antibiotik artinya antibiotik dapat membunuh atau menghambat kemajuan basil tetapi tidak menjadikan kerusakan pada sel-sel inang atau tubuh insan. Antibiotik punya sasaran tertentu yang cuma ada pada sel bakteri seperti penilslin dan sealosporin mampu menghambat biosintesis sel kuman.

e. Vaksin
Vaksin ialah mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukan via oral atau suntikan ke tubuh manusia semoga siste kekebalan badan insan aktif melawan mikroorganisme tersebut.

Vaksin telah menolong manusia menangkal serangan penyakit serius. Vaksin bersal dari sumber berikut:
1. Mikroorganisme yang telah mati
Penggunaan miroorganisme yang sudah mati antara lain dipakai untuk menghasilkan vaksin batuk rejan dari basil penyeab batuk rejan. Bakteri ini dimatikan dengan pemanasan atau penggunaan senyawa kimia untuk mendenaturasi enzimnya.

2. Mikroorganisme yang telah dilemahkan
Vaksin yang dihasilkan dari mikroorganisme yang dilemahkan dinamakan vaksin atenuasi. Vaksin yang melawan tuberkolosis dan poliomielitis merupakan vaksin atenuasi.

3. Suatu substansi mikroorganisme yang tidak menyebabkan penyakit
Contoh vaksin ini ialah vaksin difteri dan tetanus yang dihasilkan dari substansi toksin (toksoid) yang sudah tidak berbahaya dari basil. Toksoid bermaksud merangsang bikinan antibodi, tetapi meminimalkan resiko terinfeksi oleh bakteri patogen.