Metodologi Observasi

Metodologi Penelitian
Metode observasi yaitu langkah yang dimiliki dan dikerjakan oleh peneliti dalam rangka untuk menghimpun informasi atau data serta melakukan pemeriksaan pada data yang telah ditemukan tersebut. Metode penelitian memberikan citra desain penelitian yang mencakup antara lain: mekanisme dan langkah-langkah yang mesti ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya dimasak dan dianalisis.
Dalam pembahasan kali ini, pertama-tama kami coba menjelaskan terlebih dulu tujuan penelitian, pemahaman tentang tata cara dari penelitian tergolong pengertian sistem penelitian berdasarkan para hebat/pakar. Dan yang terakhir yaitu kita jelaskan pola sistem penelitian. Maksudnya adalah bahwa pembahasan kali ini akan memperlihatkan pengertian yang komprehensif tentang observasi. Dan berikutnya akan kami jelaskan macam-macam metode penelitian secra terperinci.
Metode observasi berafiliasi erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang dipakai. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  observasi yang dipilih.
Prosedur, teknik, serta alat yang dipakai dalam penelitian harus cocok pula dengan tata cara observasi yang ditetapkan.
Sebelum penelitian dikerjakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1.      Urutan kerja atau mekanisme apa yang harus dikerjakan dalam melakukan sebuah penelitian?
2.      Alat-alat (instrumen) apa yang mau dipakai dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang mau digunakan dalam menganalisis data?
3.      Bagaimana melaksanakan observasi tersebut?
Metode penelitian menggambarkan desain penelitian yang meliputi mekanisme atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu observasi, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah tata cara yang umum digunakan untuk kepentingan observasi.
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya sejumlah tata cara observasi yakni selaku berikut:
1.      Penelitian Historis yang bermaksud untuk menciptakan rekonstruksi kurun lampau secara sistematis dan obyektif.
2.      Penelitian  Deskriptif yang yang bermaksud untuk  menciptakan deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau tempat tertentu.
3.      Penelitian Perkembangan yang bermaksud untuk menilik contoh dan urutan kemajuan dan/atau pergantian sebagai fungsi waktu.
4.      Penelitian Kasus/Lapangan yang bermaksud untuk mempelajari secara intensif latar belakang kondisi kini dan interaksi lingkungansuatu obyek
5.      Penelitian  Korelasional yang bermaksud untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien relasi.
6.      Penelitian  Eksperimental santapan yang bermaksud untuk  mengusut kemungkinan hubungan karena akhir dengan melakukan kontrol/kontrol
7.      Penelitian  Eksperimental semu yang bertujuan untuk  mengkaji kemungkinan kekerabatan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kendali/kontrol, tetapi dapat diperoleh isu pengganti bagi suasana dengan pengendalian.
8.      Penelitian  Kausal-komparatif yang bermaksud untuk  menyelidiki kemungkinan kekerabatan alasannya-balasan, namun tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dijalankan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, selaku pembanding.
9.      Penelitian  Tindakan yang bermaksud untuk  membuatkan kemampuan baru atau pendekatan baru dan dipraktekkan langsung serta dikaji hasilnya.          
Jenis-Jenis Metode Penelitian Menurut Ahli :
A.    Penelitian Deskriptif
·         Penelitian deskriptif yakni penelitian yang berusaha mendeskripsikan sebuah tanda-tanda, insiden, kejadian yang terjadi saat sekarang.
·         Penelitian deskriptif memusatkan perhatian terhadap dilema-duduk perkara actual sebagaimana adanya pada saat observasi berjalan.
·         Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi sentra perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus kepada kejadian tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) mampu juga lebih dari satu variabel.
B.     Studi Kasus
·         Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami masalah tertentu.
·         Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam melakukan pekerjaan .
·         Terhadap masalah tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam masa waktu cukup usang.
·         Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut dari banyak sekali faktor.
C.     Penelitian Survei
·         Penelitian survei lumayan banyak dipakai untuk pemecahan persoalan-problem pendidikan tergolong kepentingan perumusan kecerdikan pendidikan. Tujuan utamanya yakni menghimpun berita wacana variabel dari sekolompok obyek (populasi).
·         Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan pendidikan, survei biasanya mengungkap masalah yang berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di sebuah sekolah?
·         Berapa jumlah siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang sudah menyanggupi kualifikasi yang telah diputuskan?
·         Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti itu diharapkan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan duduk perkara pendidikan di sekolah.
·         Pada tahap selanjutnya mampu pula dijalankan perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.
D.    Studi Korelasional
·         Seperti halnya survei, sistem deskriptif lain yang sering digunakan dalam pendidikan yakni studi korelasi. Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yaitu sejauh mana kombinasi dalam satu variable berafiliasi dengan kombinasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien kekerabatan. Koefisien kekerabatan mampu digunakan untuk menguji hipotesis perihal kekerabatan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya kekerabatan antara kedua variabel.
·         Studi kekerabatan bermaksud menguji hipotesis, dilaksanakan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menjumlah koefisien relasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengenali variabel-variabel mana yang sekiranya bekerjasama dengan kompetensi profesional kepala sekolah.
·         Semua variabel yang ada kaitannya (misal latar belakang pendidikan, supervisi akademik, dll) diukur, lalu dijumlah koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh keterkaitannya dengan kemampuan manajerial kepala sekolah.
E.     Penelitian Eksperimen
·         Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai sistem sistematis guna membangun korelasi yang mengandung fenomena karena akibat. Penelitian eksperimen merupakan sistem inti dari versi observasi yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode observasi eksperimen, peneliti mesti melaksanakan tiga tolok ukur yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan pengamatan. Dalam tata cara observasi eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang menerima perlakuan dan golongan kontrol yang tidak menerima perlakuan.
F.      Penelitian Tindakan
·         Penelitian tindakan yakni suatu bentuk observasi refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam suasana-situasi sosial (tergolong pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman tentang praktek tersebut dan suasana di mana praktek tersebut dilakukan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area ialah: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam arti mengembangkan pemahaman/kesanggupan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilakukan.
G.    Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)
·         Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) ialah taktik atau sistem observasi yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada semoga dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), mirip buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti acara komputer untuk pembuatan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pembinaan, panduan, evaluasi, metode administrasi, dan lain-lain.