Metode Penelitian

BAB 3 
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian 
Jenis penelitian yang dipakai dalam observasi ini yaitu bersifat deskriptif kuantitatif yang menjelaskan tingkat pengetahuan masarakat ihwal Penderita Tuberkolosis Paru Tentang Penyakitnya Di Puskesmas Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi 
3.2. Lokasi dan Waktu 
Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Bukit Baringin Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi tahun 2012. – Survey Awal dikerjakan tanggal 24 s/d 27 Mei 2012 – Sidang Proposal di kerjakan pada tanggal 02 Juli 2012 – Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Tahun 2012 3.3. Populasi dan Sampel 
3.3.1. Populasi 
 Populasi dalam observasi ini yakni Kepala Keluarga atau Pengambil Keputusan dalam Kuluarga, sesuai dengan Data yang di peroleh Penulis sejumlah 237 KK. 
3.3.2. Sampel 
Menurut Arikunto Tahun 2002, jika populasi lebih banyak atau lebih besar dari 100 maka diambil antara 10-15%. 15% / 100 x 237 = 36 orang. Teknik pengambilan sampling adalah teknik Accidental sampling. 
3.4. Metode Pengumpulan Data 
Teknik Pengumpulan Data yang dipakai Penulis yakni dengan memakai kuisioner yang sudah dipersiapkan untuk mengkaji pengetahuan Masyarakat ihwal Tuberkulosis Paru. 
3.5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 
3.5.1. Jenis Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yakni : 
1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden 
2. Data sekunder Data sekunder ialah data yang diperoleh dari Kepala Desa Bukit baringin Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi. 
3. Data tertier Data tertier ialah data yang diperoleh observasi dari buku,surat kabar,internet. 
3.5.3. Instrumen Pengukuran 
Instrumen yang dipakai penulis adalah kuesioner yang berisikan 27 pertanyaan.Penelitian ini memakai Skala Gutman dengan nilai menjawap Benar skor 1, dan jika menjawab salah skor 0, dengan kategori wawasan : Untuk mengetahui secara mutu tingkat pengetahuan yang dimiliki responden maka dipergunakan rumus rentang kelas yaitu: Menghitung skor Rentang Kelas : Nilai tertinggi – Nilai terendah Banyak Kelas = (1.27) – (0.27) 3 = 27-0 3 = 9 Maka akan diperoleh rentang kelas = 9. Dari hasil diatas, diperoleh skor masing-masing tingkat pengetahuan. 
a. Nilai pengetahuan Baik kalau responden memiliki skor 19-27 
b. Nilai pengetahuan Cukup kalau responden memiliki 10-18 
c. Nilai pengetahuan Kurang jika responden mempunyai skor 0-9 3.5. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dan diolah dengan tindakan sebagai berikut (Aziz Alimul Hidayat,2009) 
  1. Editing dikerjakan pengecekan data yang sudah ditemukan.jika terdapat kesalahan dan kelainan dalam pengumpulan data dilaksanakan perbaikan dan pemasukan ulang kepada responden. 
  2. Coding, data yang sudah di edit dan dirubah kedalam bentuk angka (Kode) nama responden diubah menjadi nomor aba-aba responden ialah : 01,02,03,04,05,………….. 
  3. Tabulating untuk memudahkan pengolahan data. Data dimasukan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 
3.6. Analisis data 
        Setelah memperoleh hasil data akan diolah dengan mengunakan analisa frekuensi dan analisis deskriptif kuantitatif.bertujuan untuk memberikan citra wacana wawasan Masyarakat ihwal Tuberkulosis Paru di Desa Bukit Baringin Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi
2.2. KERANGKA KONSEP 
Karakteristik Responden
– Umur 
– Jenis Kelamin
– Pendidikan
– Pekerjaan
– Pendapatan Baik Pengetahuan Masyarakat Tentang Tuberkulosis Paru Cukup Kurang 
2.3. Defenisi Operasional 
  1. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui oleh responden yang dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang. 
  2. Umur yaitu jumlah responden yang dimiliki oleh responden sejak ia lahir hingga penulis akhir melaksanakan observasi 
  3. Jenis kelamin yakni untuk membedakan responden perempuan atau laki – laki 
  4. Pendidikan yaitu pendidikan formal yang pernah disertai oleh responden 
  5. Pekerjaan adalah semua acara yang dijalankan oleh responden untuk memenuhi keperluan hidupnya 
  6. Pendapatan yaitu sejumlah uang yang diperoleh responden yang dihitung sesuai dengan jenis pekerjaan dalam satuan rupiah g. Baik yaitu evaluasi dikerjakan dengan cara membandingkan jumlah skor tanggapan dengan skor yang dibutuhkan lalu dikalikan 100% dan persentase balasan di interpretasikan dan jumlah skor nya 76-100%. 
  7. Cukup ialah penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan kemudian dikalikan 100% dan persentase tanggapan skor nya 56-75%.
  8.  Kurang ialah penilaian yang dilaksanakan dengan cara membandingkan jumlah skor balasan dengan skor yang diharapkan kemudian dikalikan dengan 100% dan persentasi skor nya 40-55%. 
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimin. 2006. Prosedur observasi: Suatu pendekatan praktik: Rineka Cipta.Jakarta.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah 1. EGC. Jakarta.
Hudoyono, Ahmad. 2008. Tuberkulosis Praktis Diobati. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi. 
       Jakarta.
Iskandar, dr  Junaidi. 2010. Penyakit Paru Saluran Napas.PT Bhuana Ilmu Populer Jakarta.
Mansjoer, Arif. Suprohaita, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. Jakarta.
Muttagin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba
       Medika, Jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta
Rab, tabrani. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Trans Info Media. Jakarta
Somantri, Irman.2009.Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan Sistem Pernapasan.Salemba    Medika.Jakarta
Widoyono. 2008.Penyakit Tropis:Epimiedologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasanya.
     Erlangga, Jakarta.