SISTEM INFORMASI
2.2.1 Sistem
Sistem dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pendekatan yang menekankan kepada prosedur dan yang menekankan kepada unsur atau bagian. Sistem dapat pula diartikan sebagai sebuah kumpulan atau himpunan dari komponen atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama yang lain. Menurut Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan metode selaku perangkat bagian yang digabungkan satu sama yang lain untuk sebuah tujuan bersama, sementara pengertian metode yang menekankan terhadap unsur atau bagian seperti yang disampaikan oleh McLeod (1995) adalah sekelompok komponen-unsur yang terintegrasi dengan masksud yang serupa untuk mencapai tujuan, Menurut Scott (1996), sistem berisikan unsur-komponen mirip input, pengolahan (processing) serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, adalah tata cara itu beroperasi dalam sebuah lingkungan, berisikan komponen-bagian, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Gambar 2.2
Model Sistem
Menurut Sutanta (2003) karakteristik sebuah metode adalah komponen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melakukan sebuah fungsi guna mencapai sebuah tujuan, Suatu sistem memiliki karakteristik selaku berikut :
- Mempunyai bagian (components) : adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun tata cara.
- Mempunyai batas (boundary) : Batasan metode dibutuhkan untuk membedakan satu sistem dengan tata cara yang lain. Batas sistem akan menunjukkan batas-batas scope tinjauan terhadap tata cara.
- Mempunyai lingkungan (environments) : yakni segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menawarkan perkiraan, kendala, dan input terhadap sebuah sistem.
- Mempunyai penghubung/antar paras (interface) : yakni segala sesuatu yang bertugas menjembatani kekerabatan antar bagian dalam sistem, yang ialah sarana yang memungkinkan setiap unsur saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka melakukan fungsi masing-masing unsur.
- Mempunyai masukkan (input) : adalah segala sesuatu (data, bahan baku) yang perlu dimasukkan kedalam tata cara sebagai bahan yang hendak dimasak lebih lanjut untuk menciptakan keluaran yang berkhasiat.
- Mempunyai pengolahan (processing) : ialah bagian sistem yang memiliki tugas utama mengolah masukkan biar menghasilkan keluaran yang memiliki kegunaan bagi para pemakainya, yang mampu berupa acara aplikasi komputer.
- Mempunyai keluaran (output) : ialah unsur metode yang berupa aneka macam macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh bagian pengolahan.
- Mempunyai target (objectives) dan tujuan (goal) : yang memiliki arti setiap unsur dalam sistem perlu dijaga semoga saling berafiliasi dengan harapan supaya bisa meraih sasaran dan tujuan metode.
- Mempunyai kendali (control) : setiap bagian semoga tetap terjaga sesuai dengan peran dan fungsinya, maka perlu ada pengendalian, yang mempunyai peran utama menjaga supaya proses dalam sistem mampu berjalan secara wajar sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan.
- Mempunyai umpan balik (feed back) : berfungsi untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam metode dan mengembalikannya kedalam keadaan wajar .
2.2.2 Informasi
Informasi menurut Sauerborn dan lippeveld (2000) adalah kumpulan dari fakta atau data yang memiliki arti. Makara data yang terkumpul saja tidak mampu disebut info jika belum dimasak menjadi sesuatu yang memiliki arti, jadi informasi adalah data yang sudah diproses dan mesti memiliki arti bagi peserta info, dan Informasi mampu dipakai selaku bahan untuk mengambil keputusan ketika itu atau keputusan mendatang (Depkes RI, 1993). Sumber info yaitu data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan peristiwa-insiden dan kesatuan faktual. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Nilai suatu berita ditentukan dari dua hal yaitu faedah dan ongkos untuk mendapatkannya. Suatu berita dibilang bernilai jikalau faedah dan ongkos untuk mendapatkannya. Suatu info dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif daripada biaya untuk menerima gosip tersebut.
Menurut Sutanta (2003) Transformasi data menjadi isu dapat digambar sebagai berikut :
Gambar 2.3
Transformasi Data Menjadi Informasi
Data yang diolah tidak cukup dapat dibilang sebagai suatu informasi, untuk mampu berfaedah gosip harus disokong oleh 3 pilar, yakni :
a. Tepat orangnya (relevance)
b. Tepat waktu (timeless), diperlukan informasi dapat ditawarkan secepat waktu yang diharapkan. Keterlambatan berita akan menyebabkan informasi menjadi tidak memiliki kegunaan, sebab sudah kadaluwarsa
c. Tepat nilainya dan akurat (Accurate)
Menurut Sutanta (2003) isu mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Menambah pengetahuan.
2. Mengurangi ketidak pastian
3. Mengurangi risiko kegagalan
4. Mengurangi keragaman/variasi yang tidak diharapkan
5. Memberikan persyaratan, hukum-hukum, ukuran-ukuran dan keputusan-keputusan yang memilih pencapaian target dan tujuan.
2.2.3 Sistem Informasi
Pengertian sistem isu sangat bermacam-macam. Dari aneka macam sumber yang didapatkan, Kadir (2003) menyimpulkan bahwa ”sistem informasi mencakup sejumlah unsur (insan, komputer, teknologi info, mekanisme kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk meraih suatu target atau tujuan.
Menurut Kadir (2003), sesuai dengan klasifikasi metode, maka metode berita tergolong dalam sistem fisik, terbuka, produksi manusia, deterministik dan probalhistik. Termasuk dalam penggolongan tersebut sebab metode isu merupakan produksi insan yang secara fisik mampu terlihat, mampu menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan serta beradaptasi kepada lingkungan tersebut, keadaan kala depan sistem info tidak mampu diramalkan dengan niscaya tetapi bagian tertentu mampu selaku sistem yang deterministik.
Komponen-komponen sebuah metode isu terdiri dari: perangkat keras yang berupa komputer dan printer, perangkat lunak atau acara ialah sekumpulan arahan yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memperoses data, prosedur yaitu sekumpulan aturan untuk melakukan proses data sehingga menghasilkan sebuah keluaran, orang yakni pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan tata cara isu, pemrosesan dan penggunaan keluaran, basis data adalah penyimpanan data yang berisikan sekumpulan tabel yang saling berhubungan, jaringan komputer dan komunikasi data yaitu tata cara penghubung yang memungkinkan info mampu dipakai gotong royong (Kadir, 2003). Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (1986) mirip dikutip oleh Jogiyanto (2001) bagian metode isu disebut dengan blok bangunan yang berisikan blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali dimana blok ini saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk meraih sasarannya
2.2.4 Sistem Informasi Kesehatan
Sistem info kesehatan (SIK) didefinisikan selaku suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan, pengoahan, analisis dan penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan yang juga untuk penelitian dan pendidikan (Siregar, 1984)
Sistem info kesehatan atau kadang masa disebut juga dengan metode gosip administrasi kesehatan yakni suatu metode informasi yang menyediakan sumbangan informasi bagi proses pengambilan keputusan disetiap jenjang manajemen kesehatan, baik ditingkat unit pelaksana upaya kesehatan, ditingkat kabupaten/kota, ditingkat provinsi, maupun ditingkat sentra. Sistem Informasi Kesehatan memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan dan mengorganisasikan yang dapat dikelompokkan kedalam dua klasifikasi, yakni Proses isu dan struktur manajemen metode isu.
Proses isu terdiri atas unsur-unsur :
a. Mengidentifikasi keperluan gosip dan data
b. Pengumpulan data dan pengiriman/pelaporan data
c. Pengolahan data, analisis data, penghidangan data dan penggunaan data dan informasi
Informasi diperoleh dengan proses pengumpulan, pengolahan dan analisis yang lalu info yang diperoleh disampaikan ke pusat-sentra pengambilan keputusan. Proses ini sudah umum diketahui selaku tindakan pengelolaan data statistik yang diperlihatkan gambar berikut (Siregar, 1984)
Gambar 2.3
Pengalihbentukan data menjadi berita
(Siregar, 1984)
Struktur administrasi sistem berita terdiri dari dua komponen, ialah sumber daya gosip dan perangkat pengaturan.
Agar proses kerja metode gosip kesehatan berlangsung secara efisien diperlukan administrasi kepada Sistem Informasi Kesehatan, maka diperlukan bagian-unsur yang berfungsi dengan baik.
Sistem Informasi Kesehatan Nasional dibangun dari rangkaian tata cara informasi-sistem berita kesehatan daerah. Sistem Informasi Daerah dibangun dari jarinan sistem info-sistem berita kesehatan yang berkembang didaerah, baik yang dibangun oleh pemerintah daerah maupun oleh penduduk tergolong swasta.
Sistem Informasi Kesehatan Nasional yang dikembangkan meliputi substansi upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya kesehatan lainnya dan pemberdayaan penduduk . Penetapan indikator dan data yang dikontrol dalam metode isu kesehatan didasarkan kepada kebutuhan isu yang diperlukan untuk menyelenggarakan manajemen sistem kesehatan dan manajemen subsistemnya, baik ditingkat nasional maupun tingkat daerah (Depkes RI, 2000). Pengolahan data dan analisis data serta pengemasan informasi diselenggarakan dengan mendayagunakan aneka macam disiplin (statistik, komputer, epidemiologi/kesehatan) secara terintegrasi dan komprehensif. Penyajian data dan info dilaksanakan diberbagai peluang dalam manajemen kesehatan (penyusunan rencana dan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban)
Pengembangan Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan Daerah (SIKDA) diselenggarakan dengan memperkuat infrastruktur yang mencakup tenaga pengurus, prasarana/sarana dan teknologi, dana dan peraturan perundangan-undangan. Prinsip dasar yang perlu diamati dalam pengembangan SIKDA kabupaten/kota ialah (Depkes RI, 2002) :
- Perlu dikenali dengan benar pemakai (komponen) dari informasi yang akan dihasilkan oleh SIKDA
- Perlu diidentifikasi dengan tepat perilaku pemakai (konsumen) yang berkaiatan dengan pemakaian informasi, utamanya proses pengambilan keputusan yang dikerjakan dalam manajemen kesehatan.
- Perlu diidentifikasi dan disusun keperluan gosip dari para pemakai berhubungan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan
- Perlunya dipertimbangkan untuk memulai pengembangan SIKDA secara sedikit demi sedikit dimulai dengan menyediakan isu untuk menyanggupi keperluan minimal
- Perlunya diperhatikan keterpaduan dalam pencatatan dan pelaporan data semoga tidak memberatkan para pelaksana, sehingga kualitas data dapat terjamin