Lagi-lagi, kurikulum 2013 dipersoalkan. Kali ini, bapak Menteri Pendidikan serta Kebudayaan, Anies Baswedan, mengeluarkan keputusan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengoreksi Kurikulum 2013 dalam aspek penilaiannya bagi atau mampu juga dikatakan untuk disederhanakan. Beliau menganggap bahu-membahu dalam implementasinya, penilaian autentik dinilai terlalu menambah beban para guru. Namun yng jadi pertanyaan, disederhanakan bagaimana? Atau, semisal apa penyederhanannya? Yang terperinci, ini bisa jadi yaitu kabar yng mengasyikkan bagi para guru.
Sejak awal, kurikulum 2013 memanglah memicu kontroversi tak sedikit pihak. Sebagian ada yng menilai sesungguhnya kurikulum 2013 ialah kurikulum prematur, yng seharusnya belum diterapkan, tetapi tergesa-gesa diterapkan. Makara tak aneh jika dalam perjalanannya muncul tak sedikit dilema serta butuh revisi di sana-sini.