Menjelajahi Hakikat Dari Teknologi Hijau Dalam Perspektif Ramah Lingkungan

 Oleh : Mohammmad Simar Kurniawan

 (@T12-Simar)

        

Abstrak 
Teknologi ialah manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta insan, untuk menciptakan segala sesuatu yang berguna guna mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini kemajuan teknologi menghipnotis ilmu wawasan, mengubah contoh hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan, dan berlaku sebaliknya. Teknologi ialah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas, serta kemampuan organisasi bikinan yang diatur secara sistematis dan efektif. Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan mampu diperjual belikan dipasar dunia selaku suatu komoditas, dapat mencakup barang modal selaku investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sungguh cekatan dan gosip. Teknologi hijau atau teknologi rama lingkungan makin serius dikembangkan oleh negara-negara di dunia ketika ini, menjadikan suatu tantangan yang terus diteliti oleh para ahli untuk dapat mendukung kemajuan teknologi ini.
Kata kunci : teknologi hijau, wawasan, lingkungan
Abstract
   Technology is a manifestation in the material sense born of human creativity, to make everything useful in order to maintain life. In this case, technological advances affect science, change the pattern of human life and the overall social structure, and vice versa. Technology is a collection of scientific knowledge, machines, tools, and production organizational capabilities that are managed systematically and effectively. Technology is an important production input and can be traded in the world market as a commodity, can include capital goods as investment, highly specialized or highly skilled labor and information. Green technology or environmentally friendly technology is increasingly being developed by countries in the world Currently, making it a challenge that continues to be researched by experts to be able to support this technological advancement.
Keywords : green technology, knowledge, environment

I. LATAR BELAKANG

Menurut Irvani (2015), Konsep proses dan teknologi hijau ialah proses dan teknologi yang ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak menghancurkan lingkungan dan melestarikan sumber daya alam perkembenagan teknologi sudah sukses mempermudah insan dalam kegiatan kesehariannya. Bila dilihat lebih lanjut dan dikaitkan dengan kelestarian lingkungan, tentunya semakin banyak perangkat komputasi yang dipakai maka akan meningkat pula konsumsi daya listrik dari tahun ke tahun. Peningkatan konsumsi daya listrik inilah yang perlu dicermati bagi setiap unsur masyarakat tentunya jika komputasi tidak dijalankan secara bijak.Teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan makin serius dikembangkan oleh negara-negara di dunia dikala ini, menimbulkan sebuah tantangan yang terus diteliti oleh para spesialis untuk mampu mendukung kemajuan teknologi ini. Salah satunya ialah teknologi komposit dengan material serat alam (Natural Fiber). Tuntutan teknologi ini diadaptasi juga dengan keadaan alam yang mendukung untuk pemanfaatannya secara pribadi. Teknologi yaitu sesuatu yang lebih modern dari tahun-tahun sebelumnya yang mempunyai cara pengoperasian yang berlainan. Sedangkan Hijau memiliki makna warna yang bersifat cerah, segar dan indah. Semua busana, benda, kuliner dan lain-lain jika ada yang berwarna hijau akan menimbulkan sensasi segar, indah dan segar. 
Pada zaman terbaru ini Teknologi Hijau harus mulai di terapkan. Jika diartikan Teknologi Hijau merupakan teknologi yang banyak mengandung segi positifnya dan keuntungannya banyak di dapat untuk kehidupan sehari-hari. Teknologi ini lazimnya menciptakan orang menjadi “fresh” dan menghasilkan banyak laba misalnya komputer, kulkas, kipas angin dan lain-lain. Teknologi (greentech) diketahui juga sebagai teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi higienis (cleantech), merupakan integrasi antara teknologi terbaru dan ilmu lingkungan untuk lebih mengoptimalkan pelestarian lingkungan global dan sumber daya alam. Serta untuk meminimalisir pengaruh negatif dari aneka macam acara seluruh umat manusia diplanet bumi. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan selaku ihwal pemenuhan kebutuhan penduduk secara berkelanjutan dimasa depan tanpa menghancurkan sumber daya alam, atau pemenuhan keperluan saat ini tanpa meminimalkan kesanggupan generasi mendatang untuk menyanggupi kebutuhan mereka sendiri.
II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Hijau ?
2. Bagaimana penerapan Teknologi Hijau secara lazim??
3. Apa faedah dari Teknologi Hijau ?
4. Bagaimana penerapan Teknologi Hijau di kala depan ?
III. TUJUAN
1. Untuk mengenali pengertian Teknolog Hijau
2. Untuk mengetahui penerapanTeknologi Hijau secara umum
3. Untuk mengenali faedah dari Teknologi Hijau
4. Untuk mengetahui penerapan Teknologi Hijau di abad depan
III. PEMBAHASAN
Menurut Nefilinda (2014) Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan sebagai sebuah ilmu wawasan simpel / teknologi yang dapat dipakai untuk melakukan pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan infrastuktur untuk memenuhi keperluan insan secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa menghancurkan atau mengusik sumber daya alam. Teknologi Hijau yaitu teknologi yang penggunaannya minim menggunakan sumber daya alam, termasuk sumber daya energi, mineral, air dan material. Serta minim mengakibatkan efek negatif bagi lingkungan dan insan. Dengan demikian terdapat keterkaitan yang dekat antara teknologi hijau dengan teknologi ramah lingkungan, teknologi bersih bahkan dengan teknologi sempurna guna. Teknologi hijau juga berhubungan dengan greenengineering atau greenproductivity. Terdapat Prinsip utama pada Konsep Green Technology mencakup 3 hal yaitu,  Kenyamanan Sosial,  Ekonomis, Ramah Lingkungan.
Menurut Asriningpuri (2015) Sumber daya  alam  merupakan  materi  pada  lingkungan  yang  dipakai  manusia  untuk  menyanggupi kebutuhan  hidupnya. Dengan  kata  lain  sumber  daya  alam  mampu  diartikan  selaku   sumber  energi. Dalam sumber daya alam tentunya membutuhkan teknolohi
hijua yang meliputi Teknologi ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan ialah sebuah konsep atau metode untuk meraih tujuan tertentu, dimana dalam pelaksanaannya mengacu pada pengetahuan lingkungan atau memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan di sekitarnya. Dari pengertian tersebut telah mengilhami lahirnya beragam teknologi terapan, yang aman sekaligus bersahabat dengan makhluk hidup di Bumi ataupun dengan lingkungan alam di sekitarnya. Harus diakui bahwa untuk bisa mendapatkan teknologi ini diharapkan ongkos yang cukup mahal kalau ketimbang membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Kondisi tersebut pasti menjadi tantangan bagi para pengembang untuk membuat teknologi yang ramah akan lingkungan namun juga terjangkau harganya (murah). Secara sederhana, teknologi ramah lingkungan ialah teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan insan tanpa perlu menghancurkan atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekitarnya. Teknologi seperti ini diperlukan mampu mempertahankan lingkungan, contohnya dalam alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut tidak memakai polutan, serta pada akibatnya dapat memperlihatkan penanganan yang tepat kepada limbah-limbah yang mungkin dihasilkan dari alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut.
Menurut Hidayat (2021) Teknologi hijau tak lain merupakan gaya hidup yang mengarahkan peradaban manusia untuk lebih bersahabat dengan lingkungan, antara lain lewat pemanfaatan sumberdaya alam secara efektif dan efisien. Teknologi hijau memiliki cakupan yang sungguh luas, mulai dari yang paling sederhana hingga paling canggih. Teknologi hijau bermaksud untuk mendapatkan dan menyebarkan cara-cara untuk menyediakan keperluan bagi insan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional yang dipraktekkan guna mengaplikasikan konsep teknologi hijau  yakni proses pendaur-ulangan sampah, upaya ini dapat menawarkan pengurangan yang signifikan kepada efek negatif pada lingkungan yakni meminimalisir jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan dari kegiatan yang dijalankan oleh manusia. Tentunya daam teknologi hijau terdapat  Konsep penerapan teknologi hijau secara lazim memilikiyang beberapa tujuan utama  yang memilki prioritas untuk mampu dipraktekkan dalam kehidupan insan, ialah :
1. Keberlangsungan, upaya untuk menyanggupi kebutuhan penduduk secara terus menerus di abad depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
2. Pendaur-ulangan sampah, upaya untuk menyelesaikan siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
3.   Pengurangan Sumber Sampah, upaya untuk meminimalkan sumber limbah dan polusi dengan mengganti teladan buatan dan pola konsumsi.
4. Inovasi, upaya untuk menyebarkan alternativeteknlogi yang ramah lingkungan guna menyanggupi keperluan insan tanpa merusak lingkungan.
5. Viabilitas, upaya untuk membuat suatu sentra acara ekonomi di seluruh bidang teknologi dan produk yang menawarkan laba bagi lingkungan dan membuat potensi perjuangan baru yang betul-betul melindungi planet bumi dari kerusakan.
6. Edukasi, upaya untuk mengembangkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkesinambungan.
Menurut Ginting (2008) teknologi hijau dapat digunakan untuk menyanggupi keperluan generasi saat ini dan tidak mengusik ketersediaan keperluan generasi mendatang. Keberadaan teknologi hijau ini di-kehendaki mampu menjadi inovasi bagi manusia untuk merobah gaya hidupnya mirip kegandrungan manusia ketika ini akan information technology (IT). Be-berapa ciri Teknologi Hijau antara lain; berkelanjutan (sustainable), meng-gunakan sumber alam yang terbarui (reclaimed), menghasilkan produk yang bermanfaat kembali (re-used), me-ngurangi produk limbah dan materi pencemar, menggunakan proses terdaur ulang (recycle), kreatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, men-ciptakan aktivitas dan produk yang ber-manfaat bagi lingkungan atau mampu melindungi bumi. Dalam teknologi hijau pastinya terdapat manfaatnya.
A.  Mengatasi jumlah atau hasil dari limbah
saban hari banyak masyarakat atau warga yang mengeluh perihal urusan limbah. Belum ada kejelasan penyelesaian terbaik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, karena terlalu susah untuk mencari solusi yang sempurna yang tidak merugikan kedua belah pihak (pengelola perjuangan atau pabrik dengan pihak penduduk ) yang notabennya adalah yang merasakan pertama kali dampak buruk yang terjadi apabila hasil dari pembuangan ataupun hasil akhir dari proses pengerjaan sebuah produk yang menciptakan suatu limbah yang tidak dapat dipergunakan atau telah tidak dapat dimasak. Maka, hasil dari proses tersebut menyebabkan problem yang sungguh banyak dan menjadikan kerugian bagi banyak pihak, tergolong diantaranya yakni masyarakat sekitar tempat atau sekelompok orang yang tinggal di akrab tempat pengurus perjuangan. Oleh akhirnya, penting sekali untuk memperhatikan penggunaan dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, yang dapat mengatasi dan menanggulangi permasalahan yang diakibatkan oleh hasil limbah produksi.
B. Teknologi ramah lingkungan tergolong efektif dan efisien
   Teknologi ramah lingkungan mempunyai tingkat efisien dan efektif yang sungguh tinggi dalam membantu acara pekerjaan semua orang. Penerapan teknologi ramah lingkungan  ini sungguh membantu dan mempermudah mobilitas dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan dan mampu meminimalisir pengeluaran serta tidak membuat alam menjadi rusak.
C.  Hemat dalam pengeluaran
   Manfaat penggunaan atau penerapan teknologi ramah lingkungan berikutnya ialah dapat mengurangi biaya pengeluaran berlebihan dikala saat memakai atau menerapkan teknologi ramah lingkungan. Hasil dari menerapkan teknologi ramah lingkungan ini menimbulkan pemasukan Anda mampu disisihkan untuk keperluan ataupun keperluan yang lain yang lebih diperlukan. Anda menjadi lebih leluasa untuk mengendalikan, mengelola, dan merancang budget pengeluaran Anda. Kaprikornus apa salahnya untuk Anda mulai beralih menggunakan dan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan.
D. Mengurangi kerusakan yang hendak timbul pada alam
     Seperti yang kita pahami bareng seiring berkembang pesatnya zaman, menjadikan semua serba canggih, serba flexibel, serba cepat dan serba gampang. Dikarenakan sumber daya manusia nya yang ingin dapat melaksanakan semuanya. Tetapi, semua mampu berjalan tanpa mengkonsumsi waktu yang lama, tidak menghabiskan tenaga terlampau banyak, dan juga mengurangi keuangan yang melambung. Sedangkan pada umumnya teknologi yang dipakai yang telah dapat menyesuaikan dengan keperluan yang tepat dengan yang sudah disebutkan diatas, namun dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi tersebut ialah mampu menghancurkan atau mensugesti ekosistem alam. Karena materi baku maupun cara dalam mengelolanya juga kurang baik, dan bahkan menimbulkan kerusakan pada alam. Biasanya bahan yang digunakan untuk menciptakan teknologi tersebut yaitu materi kimia yang tidak ramah lingkungan dan bahkan condong menciptakan alam menjadi rusak dan tidak subur kembali.
E. Memperkecil keadaan yang memungkinkan menurunkan keadaan kesehatan SDM
     Tentu Anda sudah tidak ajaib lagi mendengar pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati”.  Yang memiliki makna “Menjaga kesehatan itu jauh lebih berharga dibandingkan dengan saat harus telah dalam keadaan sakit” sehingga mesti berobat. Karena pada dikala tubuh Anda sehat dan segar Anda kurang memperhatikan kesehatan badan Anda. Sama halnya dengan mempergunakan ataupun juga penggunaan dari teknologi ramah lingkungan ini juga mampu memperkecil tingkat keadaan kurang baik yang dinikmati oleh sumber daya insan. K
arena bahan – bahan atau unsur yang digunakan ialah materi yang benar – benar dari alam, dan tidak menghancurkan ekosistem alam disekitar kita. Dan condong kurang mengamati dan menimbang-nimbang  kesehatan manusia yang bekerja atau menggunakan alat dan bahan tersebut dalam acara sehari-hari.
Maka dari itu, seiring berkembangnya zaman, muncullah penemuan-penemuan baru yang membuat teknologi baru yang lebih memperhatikan tingkat kesehatan insan yang memanfaatkan dan menggunakannya. Dalam bekerja telah selayaknya Anda memakai atau menyesuaikan perlengkapan dan tindakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan standarisasi dan mekanisme keselamatan kerja, serta tidak mengusik kesehatan tubuh Anda selaku pekerja atau orang yang memakai alat dan bahan dalam melakukan pekerjaan
   Menurut Abduh (2017) Berkembangnya budaya dan teknologi menyebabkan keperluan insan dalam menyanggupi kehidupan terus bertambah, sementara daya dukung alam kian menurun. Usaha yang berkelanjutan dalam mempertahankan kelestarian lingkungan dan alam, sehingga keperluan insan tetap dipenuhi dengan baik. Dalam penerapan konsep teknologi hijau di masa depan tentu akan ada banyak hal yang dilakukan. Bila diperkirakan jawabannya akan sama seperti para ahli teknologi sudah utarakan dan kembangkan dikala ini. Pakar teknologi di seluruh negara mempunyai peran pada kehidupan kurun depan lewat pengembangan teknologi hijau ( Green Tech), semakin hijau dan bahan yang digunakan kian ramah lingkungan, serta tentu saja tata cara energi gres yang semakin mudah dan tidak merusak lingkungan. 
    Dengan pengembangan teknologi hijau ( Green Tech) yang semakin maraknya dikembangkan para pakar teknologi, diharapkan lingkungan hidup manusia di era mendatang mampu semakin erat dengan alam itu sendiri. Proses pendirian bangunan dengan menggunakan teknologi hijau (Green Tech) sendiri dimulai dengan rancangan yang inovatif dan cerdas, dengan memikirkan aspek lingkungan hidup di sekitarnya. Memperkirakan sebuah pemetaan sederhana mirip jendela saja, mampu mempunyai efek pada besarnya energi yang dipakai di dalam gedung tersebut. Teknologi hijau ( Green Tech) mampu pula mendesain gedung atau rumah untuk menciptakan energinya sendiri lewat beberapa alternatif sistem konversi energi. Seperti dengan menggunakan panel surya di atap gedung atau rumah. Dengan menggunakan panel surya pada atap rumah,  pada siang hari panel tersebut menyerap energi panas dari sinar matahari kemdian di konversi menjadi energi listrik yang kemudian mampu disalurkan langsung ke jaringan listrik bangunan. Pada malam hari, ketika panel surya tidak mampu menyerap sinar matahari, energi yang sudah dikonversikan dipakai untuk keperluan listrik gedung atau rumah tersebut. 
   Menurut abduh (2017) untuk dapat memenuhi keperluan generasi-generasi sekarang maupun generasi selanjutnya, mengacu pada proses yang bertanggung jawab kepada lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup-bangunan: mulai dari penentuan tapak untuk rancangan, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran. Dengan begitu, bangunan-bangunan ini tidak butuhbergantung pada pembangkit listrik, yang mau menghemat uang pemilik pada tagihan listrik, tidak memakai materi bakar fosil terbatas dan meminimalkan polusi. Pengembangan teknologi hijau (Green Tech) tidak lepas dari bahan yang digunakan, oleh alasannya itu pengembangan yang dijalankan para insinyur teknik material sangat mengambil peran dalam hal tersebut. Konsentarsi utama dari teknik material yaitu dalam menentukan bahan bangunan yang dapat didaur ulang atau berkesinambungan, tahan lama, dan masih efektif ongkosnya serta menarik bagi pemilik rumah, berarti lebih banyak orang akan memilih materi tersebut untuk digunakan. Para insinyur teknik material  juga mampu menentukan wacana bagaimana sebuah material mampu digunakan kembali atau dibuang/tidak dipakai, saat itu tidak dibutuhkan lagi, dan dapat menguasahakan dalam pengembangkan materi-materi yang tidak akan meninggalkan imbas negatif bagi lingkungan sesudah penggunaannya. Hal ini tentu mampu menunjukkan keuntungan, baik dari pengguna materi maupun lingkungan sekitar. Konsep lingkungan yang baik yang diterapkan dalam teknologi hijau (Green Tech) dapat dipraktekkan dalam banyak fase kehidupan dan keteknikan. Melalui teknologi hijau (Green Tech), gedung-gedung yang diresmikan mampu terbangun sejalan dengan alam serta tidak menjadikan ancaman bagi alam sekitarnya. Dari gedung itu sendiri pun mampu menghasilkan energi sendiri yang bisa mengurangi ketergantungan akan bahan bakar yang kian menepis ketika ini. Penggunaan materi-bahan yang sekiranya dapat didaur ulang mampu meminimalkan biaya penggunanya, selain itu bagi pengguna secara tidak eksklusif berkontribusi bagi pelestarian lingkungan.
IV. KESIMPULAN
 
Teknologi hijau adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan penduduk secara berkesinambungan dimasa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam. Tujuan nya untuk memprioritaskan kehidupan manusia yaitu untuk keberlangsungan,  pendaur ulangan sampah, pengurangan sumber sampah, penemuan, viabilitas, dan edukasi. Teknologi hijau memfokuskan terhadap empat kebaikan. Dari aspek tenaga, teknologi hijau diharapkan dapat menolong mencari ketidakbergantungan tenaga dan mempromosikan kecekapan tenaga negara. Teknologi hijau merangkumi sumber tenaga seperti angin, air, solar, hibrid dan lain-lain yang bersumberkan alam semula jadi. 
Teknologi hijau terbukti lebih cekap kerana beliau boleh menjana tenaga dalam pelbagai keadaan dengan kos murah, selamat dan mesra pengguna. Ini mampu dibuktikan melalui pengalaman dan amalan di negara maju yang sudah membangunkan industri ini sejak sekian usang. Teknologi hijau dapat membantu memulihara dan meminimumkan kesan jelek terhadap alam sekitar. Teknologi hijau bertujuan untuk memperoleh dan membuatkan cara-cara untuk menyediakan keperluan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi. Salah satu acuan alternatif teknologi konvensional yang diterapkan guna mengaplikasikan konsep teknologi hijau  yakni proses pendaur-ulangan sampah, upaya ini mampu menawarkan pengurangan yang signifikan terhadap efek negatif pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh insan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
AsriningpuriHandajani., Dkk. 2015. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 7, Nomor 1, Januari 2015 Hal. 51-65. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Dalam : https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507  (Diunduh pada 26 November 2021).
Abduh, Natsir. 2017. Teknologi Green Pada Pembangunan Berkelanjutan. Makasar : Fakultas Teknik, Universitias Bosowa. Dalam :
(Diunduh pada 26 November 2021).
Ginting, Nana Terangna. 2008. Migtigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Melalui Penerapan Teknologi Hijau. Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 2 Juli 2008 Bandung. Dalam : 
(Diunduh pada 26 November 2021).
Hidayat, Atep Afia. 2021. Teknologi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Iravani, A., Akbari, M. H., & Zohoori, M. (2017). Advantages and disadvantages of green 
technology; goals, challenges and strengths. Int J Sci Eng Appl, 6(9), 272-284. Dalam :
(Diunduh 26 November 2021)
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf 
(Diunduh pada 26 November 2021).