close

Memaparkan Struktur Atau Pola, Sifat Dan Fungsi Dari Banyak Sekali Sumber Energi Hijau Yang Sering Diaplikasikan Dalam Kehidupan

 Oleh : Mohammmad Simar Kurniawan

 (@T12-Simar)

Abstrak

Energi hijau diciptakan untuk memisahkan bahan basar fosil yang menyebabkan tingkat polusi yang tinggi dengan bahan bakar lainnya yang menyebabkan polusi lebih rendah dan ramah lingkungan seperti pada sumber energi terbarukan. Saat ini dunia masih bergantung pada energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara sebagai penyangga utama keperluan energi. Energi fosil terbentuk Dari proses alam dari komposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme selama jutaan tahun. Permasalahan energi bagi kelancaran hidup insan ialah duduk perkara besar yang dihadapi oleh nyaris seluruh negaradi dunia ini. Tidak lagi ditemukannya cadangan dalam jumlah yang besar pada rentang waktu terakhir ini membuat hampir seluruh dunia menimbulkan masalah energi menjadi dilema besar yang perlu ditangani secara serius. 

Kata kunci : energi hijau, fosil, terbaharukan

Abstract

Green energy was created to separate fossil fuels that cause high levels of pollution from other fuels that result in lower pollution and are environmentally friendly as in renewable energy sources. Currently the world still relies on fossil energy, such as oil and coal as the main buffer for energy needs. Fossil energy is formed from natural processes from the anaerobic composition of the remains of organisms over millions of years. The problem of energy for human survival is a big masalah faced by almost all countries in the world. No longer found reserves in large quantities in the last span of time, almost all over the world has made energy problems a big persoalan that needs to be dealt with seriously.

Keywords: green energy, fossil, renewable

I.  LATAR BELAKANG

Menurut Fausta (2015) Apabila berbicara perihal energi, maka banyak hal yang akan dibahas dalam obrolan tersebut. Energi ialah sebuah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Energi dipakai untuk menyanggupi banyak sekali hajat hidup insan, dari kelompok bawah sampai kalangan atas. Kebutuhan akan energi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang sungguh pesat, apalagi pada negara meningkat seperti di Indonesia. Penggunaan energi besar-besaran sudah menciptakan insan mengalami krisis energi. Ini disebabkan ketergantungan terhadap materi bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam yang sungguh tinggi. Sebagaimana kita pahami, materi bakar fosil ialah sumber daya alam yang tidak mampu kita perbarui. Perubahan iklim telah menjadi bahaya global, dan dunia perlu menemukan opsi energi bersih (lebih minim emisi), dan dengan demikian energi hijau penting untuk terus berkembang. Energi hijau masih tidak cukup kuat untuk berkompetisi dengan bahan bakar fosil. Hal ini utamanya alasannya adalah energi hijau masih menjadi pilihan energi yang secara signifikan lebih mahal daripada bahan bakar fosil, dan dengan demikian banyak negara, terutama negara meningkat , tetap memakai materi bakar fosil yang lebih murah seperti batubara.

Menurut Hidayat (2021) Indonesia amat kaya dengan energi hijau, kita memiliki setidaknya 62 jenis flora materi baku biofuel, energi terbarukan. Energi terbarukan yang tidak akan pernah habis selama tersedia udara dan matahari masih memancarkan sinarnya, serta sepanjangkita mau menanam,membudidayakan, dan menernakkan. Tak hanya itu, buku dalam mengungkap limbah limbah pertanian. dan limbah industri agro yang mempunyai kesempatanpencemaran lingkungan. Namun dengan langkah-langkah yang bijak, Imbah limbah tersebut dapat diubah menjadi enet dalam rancangan zero waste.  Energi terbarukan di Indonesia merupakan sektor yang masih dalam kurun kemajuan. Kebutuhan akan energi khususnya energi listrik di indonesia sampai tahun ini masih belum mencukupi. Hal ini di karenakan pemerintah masih kurang aktif dalam pembangunan infrastruktur pengolah energi sehingga energi yang ada di Indonesia terbuang percuma tanpa adanya pembuatan yang baik. Pada era ini pengolahan energi yang di gunakan masih banyak memakai mesin konversi energi dengan berbahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Padahal konsumsi listrik di Indonesia sendiri terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan masyarakat. Dalam artikel yang aku buat akan membahasa lebih dalam perihal sumber energi hijau yang berisikan biomassa, energi matahari, dan energi air.

  Menjelajahi Hakikat Dari Teknologi Hijau Dalam Perspektif Ramah Lingkungan


II. PERMASALAHAN 

1. Apa yang dimaksud dengan Energi                     Hijau ?

2.  Bagaimana konsep dari biomassa ?

 
3. Bagaimana konsep dari energi                             matahari ? 

4. Bagaimana konsep dari energi air ?


III. TUJUAN 

    1. Untuk me getahui pengertian energi                    hijau

    2. Untuk mengetahui desain biomassa

    3.Untuk mengetahui konsep energi                          matahari

    4.Untuk mengetahui desain energi air


IV. PEMBAHASAN

Menurut Petrescu (2014) Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan (atau “hijau”) dibandingkan dengan bahan bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau meliputi semua sumber energi terbarukan (surya, angin, geothermal, biofuel, tenaga air), dan berdasarkan definisi juga mesti meliputi energi nuklir walaupun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang pemikiran perihal energi nuklir masuk ke dalam energi hijau alasannya adalah nuklir mempunyai dilema limbah, dan efeknya yang berbahaya kepada lingkungan. Istilah energi hijau adakala diidentifikasikan dengan istilah energi berkelanjutan, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar karena energi yang berkesinambungan juga mencakup teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Energi hijau tidak mengacu pada efisiensi sumber energi terbarukan tetapi hanya menekankan pada imbas positif mereka terhadap lingkungan (daripada bahan bakar fosil).

Menurut Elvisa (2015) Secara umum biomassa merupakan materi yang mampu diperoleh dari flora baik secara pribadi maupun tidak pribadi dan dimanfaatkan sebagai energy atau materi dalam jumlah yang besar. “Secara tidak pribadi” mengacu pada produk yang diperoleh melalui peternakan dan industry masakan. Biomassa disebut juga selaku “fitomassa” dan acap kali diterjemahkan selaku bioresource atau sumber daya yang diperoleh dari hayati. Basis sumber daya mencakup ratusan dan ribuan spesies tanaman, daratan dan lautan, aneka macam sumber pertanian, perhutanan, dan limbah residu dan proses industry, limbah dan kotoran binatang. Tanaman energy yang membuat perkebunan energy skala besar akan menjadi salah satu biomassa yang menjajikan walaupun belum dikomersialkan pada saat ini. Biomassa secara spesifik memiliki arti kayu, rumput Napier, rapeseed, eceng gondok, rumput laut raksasa, chorella, serbuk gerjaji, pecahan kayu, jerami, sekam padi, sampah dapur, lumpur pulp, kotoran binatang, dan lain-lain. Biomassa jenis perkebunan seperti kayu putih, poplar hybrid, kelapa sawit, tebu, rumput gajah, dan lain-lain yaitu tergolong kategori ini.

Menurut Siagian (1992) Potensi biomassa di Indonesia mirip limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan seluruhnya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menciptakan limbah yang cukup besar, yang mampu dipergunakan untuk kebutuhan lain mirip bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai materi bakar nabati memberi tiga laba langsung. Pertama, kenaikan efisiensi energi secara keseluruhan alasannya kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jikalau tidak dimanfaatkan Kedua, penghematan ongkos, alasannya adalah seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya.  Ketiga, mengurangi keperluan akan kawasan penimbunan sampah karena penyediaan daerah penimbunan akan menjadi lebih susah dan mahal, terutama di daerah perkotaan.

Menurut Terraningtyas (2017) Energi matahari  ialah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari (radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan oleh matahari). Didapat dengan mengubah energi panas surya melalui perlatan tertentu menjadi sumberdaya dalam bentuk lain. Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap, angin, biogas, batubara, dan minyak bumi. Energi ini mampu dimanfaatkan dengan memakai serangkaian teknologi mirip pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Tanpa energi yang tiba dari matahari, planet kita tidak akan bisa mendukung kehidupan dan energi surya adalah bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita. Energi matahari selaku sumber energi alternatif berkorelasi dengan lingkungan dan menyatakan bahwa perumpamaan sumber energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak merugikan lingkungan. Makara energi matahari yakni energi yang berasal dari matahari dan didapat dengan mengganti energi panas Matahari melalui peralatan tertentu untuk menjadi sumber daya dalam bentuk lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pemenuh keperluan energi. Selain itu energi matahari termasuk kedalam sumber energi yang tidak merugikan lingkungan. Penggunaan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari mampu kita pakai untuk mengeringkan busana.

  Mengkaji Struktur Dari Pengelompokkan Industri Kimia Dasar Dalam Ruang Lingkup Industri

Menurut Mustofa (2019) Energi surya dapat diubah menjadi energi listrik dengan memakai sel surya yang menyerap panas gelombang cahaya matahari. Sel surya itu sendiri ialah alat semi konduktor yang dapat melaksanakan efek fotovoltaik yang  mengganti cahaya matahari menjadi energi listrik.Di indonesia sel surya masih jarang digunakan dikarenakan harganya yang cukup mahal. Banyak pakar energi serta ilmuwan percaya bahwa tinggal dilema waktu sebelum energi surya menjadi sumber energi yang terpenting di planet bumi. International Energy Agency (IEA) tahun 2011 telah mengumumkan bahwa teknologi energi surya mempunyai kesempatanuntuk menyuplai sepertiga energi dunia pada tahun 2060, mengingat bahwa para pemimpin dunia telah berkomitmen untuk menghalangi pe
ngaruh perubahan iklim. Memanfaatkan energi matahari dan tidak terus menerus menggunakan bahan bakar fosil akan memperlambat pengaruh perubahan iklim dan menawarkan cukup waktu bagi banyak spesies untuk menyesuaikan diri dengan pergeseran iklim dan jadinya akan menolong melestarikan keanekaragaman hayati di planet bumi. Tidak cuma itu, energi surya akan mengembangkan keselamatan energi dan kemandirian energi di banyak negara di dunia, serta memutuskan kemajuan dalam keberlanjutan periode depan energi higienis.

Menurut Mustafa (2015) Energi air merupakan energi yang terbentuk alasannya gerakan kinetik anutan air di suatu kawasan. Energi ini bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai salah satu jenis energi terbarukan. Pemanfaatan jenis energi ini di Indonesia telah dikerjakan, yakni melalui peran PLTA dan PLTMH. Walaupun jenis energi ini belum mampu menjadi penyuplai primer dari keperluan listrik yang ada di Indonesia, Akan tetapi, kesempatandari energi air di Indonesia sangat lah berlimpah ruah. Sehingga, dengan melakukan pengembangan lebih lanjut diperlukan energi air bisa meenggantikan peranan energi fosil sebagai penyuplai energi di Indonesia. Air ialah sumber energi yang murah dan relatif gampang didapat, karena pada air tersimpan energi memiliki peluang (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) yakni energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air mampu dimanfaatkan dan dipakai dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilaksanakan dengan memakai kincir air atau turbin air yang mempergunakan adanya sebuah air terjun atau fatwa air di sungai. Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya head dan debit air. Air yaitu substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal. Air timbul di alam dalan semua tiga negara lazim dari materi dan dapat mengambil berbagai bentuk di bumi seperti uap air dan awan di langit, air bahari dan gunung es dilautan kutub, gletser dan sungai-sungai di pegunungan, dan cairan pada akuifer.

Menurut Pemayun (2017) Energi terbaru ialah energi yang berasal dari alam dan mampu diperbarui, jika energi tersebut dikelola dengan baik maka sumber daya tersebut tidak akan ada habis-habisnya. Energi air sudah diaplikasikan dalam berbagai jenis cara untuk menghasilkan listrik, yang mula nya berasal dari materi bakar fosil. Contoh pemanfaatan energi air yang telah diketahui luas di Indonesia yakni lewat PLTA dan pengerjaan instalasi listrik berbasis Mikro hidro pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di daerah-kawasan tertentu. Energi air merupakan energi yang terbentuk sebab gerakan kinetik aliran air di suatu tempat. Energi ini bisa dimanfaatkan oleh manusia selaku salah satu jenis energi terbarukan. Pemanfaatan jenis energi ini di Indonesia sudah dikerjakan, ialah lewat peran PLTA dan PLTMH. Walaupun jenis energi ini belum bisa menjadi pemasok primer dari keperluan listrik yang ada di Indonesia, Akan namun, potensi dari energi air di Indonesia sungguh lah berlimpah ruah. Sehingga, dengan melakukan pengembangan lebih lanjut diharapkan energi air mampu meenggantikan peranan energi fosil sebagai penyuplai energi di Indonesia. Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan modal permulaan untuk pengembangan energi air ini. Namun eksploitasi terhadap sumber energi yang satu ini juga mesti memperhatikan ekosistem lingkungan yang sudah ada. Pemanfaatan energi air pada dasarnya ialah pemanfaatan energi berpotensi gravitasi. Energi mekanik fatwa air yang ialah transformasi dari energi berpotensi gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir. Umumnya turbin dipakai untuk menghidupkan energi listrik sedangkan kincir untuk pemanfaatan energi mekanik secara pribadi. Pada lazimnya untuk mendapatkan energi mekanik fatwa air ini, perlu beda tinggi air yang diciptakan dengan memakai bendungan. Akan tetapi dalam menggerakkan kincir, aliran air pada sungai dapat dimanfaatkan ketika kecepatan alirannya memada. 

  Pengetahuan Rancangan Perihal Pencemaran Udara Dan Air Dalam Lingkup Insan


IV. KESIMPULAN 

Energi yaitu suatu kuantitas fisik yang dipakai untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Dari definisi tersebut, acap kali ungkapan energi sering dianalogikan untuk aneka macam macam hal. Salah satunya teladan nya, energi sering dianalogikan sebagai tingkat konsumsi listrik oleh insan. Karena listrik sendiri ialah salah satu bentuk hasil konversi energi. Apabila mengatakan mengenai energi hijau, maka banyak hal yang akan dibahas dalam obrolan tersebut. Energi hijau merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan insan. Energi hijau dipakai untuk memenuhi berbagai hajat hidup insan, dari golongan bawah hingga kalangan atas. Kebutuhan akan energi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang sungguh pesat, terlebih pada negara berkembang seperti di Indonesia. Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan efisiensi energi, tidak cuma dengan menggunakan lampu irit energi dan bukan bola lampu pijar tradisional tetapi juga dengan berbelanja peralatan terbaru yang hemat energi lainnya untuk mengubah yang usang. Hal ini tidak cuma meningkatkan efisiensi energi namun juga merupakan salah satu langkah yang paling efisien untuk meminimalisir emisi gas rumah beling yang berkontribusi kepada imbas pergantian iklim.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Siagian. 1992. The potential of biomass residues as energy sources in Indonesia.  Jakarta: LIPI. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/110100-ID-kajian-kualitas-briket-biomassa-dari-sek.pdf (Diunduh pada 8 Desember 2021)

Elvisa, Maya. 2015. Biomassa. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya. http://eprints.polsri.ac.id/5074/2/FIle%202.pdf  (Diunduh pada 8 Desember 2021)

Fausta, Devara Ega. 2015. Potensi Air Sebagai Salah Satu Sumber Energi Di Indonesia. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Dalam   https://www.academia.edu/19091867/Makalah_Potensi_Energi_Air_Sebagai_Salah_Satu_Energi_Terbarukan_Di_Indonesia                                 (Diunduh Pada 8 Desember 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana.


Mustopa, Rizki Andre. 2019. Aplikasi Pemanfaatan Energi Surya Untuk Penyediaan Energi Alternatif Di Indonesia. Sumedang : Universitas Padjadjaran. Dalam  https://www.researchgate.net/publication/337591331_APLIKASI_PEMANFAATAN_ENERGI_SURYA    (Diunduh pada 8 Desember 2021)


Pemayun, Anak Agung Gede Maharta. 2017. Pembangkit Tenaga Biomassa. Bali : Universitas Udayana. Dalam https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/012de199ffcd3607f42aedd6050f39b1.pdf   (Diunduh pada 8 Desember 2021)


Petrescu, F. I., & Petrescu, R. V. (2014). Nuclear green energy. IJAP, 10(1), 3-14. Dalam http://iraqiphysicsjournal.com/wp-content/uploads/2012/11/3-14.pdf (Diunduh pada 8 Desember 2021).

Terraningtyas, Ambrawati. 2017. Energi Baru Dan Terbarukan Energi Surya. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Dalam https://www.academia.edu/35138388/Makalah_Energi_Surya_Energi_Baru_Terbarukan  (Diunduh pada 8 Desember 2021)